Sunday 27 February 2011

Eat Pray Love

Resensi Film: Eat Pray Love (**1/2/4)

Tahun Keluar: 2010
Negara Asal: USA
Sutradara: Ryan Murphy
Cast: Julia Roberts, Javier Bardem, Billy Crudup, Richard Jenkins, James Franco, Christine Hakim, Hadi Subiyanto

Plot: Merasa tidak bahagia dalam perkawinannya, Elizabeth Gilbert pergi berkeliling dunia untuk menemukan jati dirinya (IMDb).

Adaptasi dari memoir dengan judul yang sama yang menempati New York Times Best Seller selama 187 minggu dari Elizabeth Gilbert, film ini menarik perhatian penonton Indonesia karena sepertiga darinya mempunyai setting di Bali dan menampilkan dua aktor lokal sebagai pemeran pembantu: Christine Hakim dan Hadi Subiyanto. Sayang sekali script kurang berhasil menyampaikan point-2 terpenting dari perjalanan Gilbert tersebut (terutama dari orang-2 di sekitarnya), dan dari awal sampai sepuluh menit sebelum film berakhir terjebak dalam kebingungan yang sama seperti yang Gilbert alami (mentalitas me, me, me, me ...) Sepuluh menit terakhir, scene-2 antara Roberts dan Bardem berhasil merapatkan inti cerita tetapi terlambat menolong film secara keseluruhan dari script yang lemah.

Cerita (***)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

Eat Pray Love dapat anda temukan di eBay.com

Tuesday 22 February 2011

Dr. Strangelove or: How I Learned to Stop Worrying and Love the Bomb

Resensi Film: Dr. Strangelove or: How I Learned to Stop Worrying and Love the Bomb (****/4)

Tahun Keluar: 1964
Negara Asal: UK
Sutradara: Stanley Kubrick
Cast: Peter Sellers, George C. Scott, Sterling Hayden

Plot: Seorang Brigadir Jenderal AS hilang ingatannya dan memulai prosedur untuk meluncurkan perang nuklir terhadap Rusia (IMDb).

Adaptasi lepas dari  novel thriller cold war berjudul Red Alert karya Peter George, Dr. Strangelove mempunyai script yang rapi dan tajam, karakter-2 yang eksentrik dan karikatural, dan akting cartoonish yang pas untuk masing-2 karakternya (pujian khusus untuk Peter Sellers yang memainkan 3 peran sekaligus). Gabungan antara Brigadir Jenderal yang hilang ingatan, Presiden yang tidak efektif, petinggi militer yang paranoia, ilmuwan yang sado-masochist, dan prajurit yang naive membuat film komedi hitam karya Stanley Kubrick ini merupakan salah satu dari satire politis terbaik sepanjang masa. Penonton menyadari, film ini hanyalah satire; namun demikian, kita tidak dapat mengabaikan betapa cocoknya suasana kegilaan dalam film ini dengan realitas yang ada.

Cerita (****)
Screenplay (****)
Karakter (****)
Akting (****)

Keseluruhan: ****/4

Dr. Strangelove or: How I Learned to Stop Worrying and Love the Bomb dapat anda temukan di eBay.com

Monday 21 February 2011

The Prince of Tides

Resensi Film: The Prince of Tides (**/4)

Tahun Keluar: 1991
Negara Asal: USA
Sutradara: Barbra Streisand
Cast: Barbra Streisand, Nick Nolte, Blythe Danner

Plot: Seorang pria bermasalah berkonsultasi dengan dokter jiwa yang merawat saudara perempuannya yang gagal bunuh diri tentang sejarah hidup keluarganya, tetapi kemudian dia jatuh cinta dengannya (IMDb).

Berdasarkan novel dengan judul yang sama karya Pat Conroy, Barbra Streisand -- dengan posisinya yang merangkap sebagai produser, sutradara dan sekaligus aktres utama -- betul-2 merusak cerita yang ada. Film bermula dengan berpusat pada Tom (Nick Nolte) dan masalah keluarganya, tetapi kemudian bergulir berpusat pada Susan (Streisand) dan romantisme di antara keduanya ... seakan-2 Streisand tidak terima kalau dirinya tidak menjadi pusat perhatian, padahal pemusatan pada karakter Susan merusak inti dan arah cerita. Belum lagi, scene-2 romans antara Streisand and Nolte terasa berlebihan dan membuat cerita terasa konyol dan dibuat-2. Inilah efek negatifnya kalau satu orang memegang terlalu banyak posisi dalam satu film -- produser, sutradara dan sekaligus aktres utama ... wah, terlalu menguasai semuanya, sehingga tidak ada checks and balances.

Cerita (**)
Screenplay (**)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **/4

The Prince of Tides dapat anda temukan di eBay.com

Sunday 20 February 2011

Animal Kingdom

Resensi Film: Animal Kingdom (**1/2/4)

Tahun Keluar: 2010
Negara Asal: Australia
Sutradara: David Michôd
Cast: James Frecheville, Joel Edgerton, Guy Pearce, Jacki Weaver

Plot: Menjadi yatim piatu di usia 17 tahun, Josh harus mempertahankan hidupnya melalui keluarga asuh yang ternyata kriminal dan polisi yang menjanjikan keselamatan dirinya (IMDb).

Film terbaik Australia tahun 2010 ini mempunyai penyutradaraan yang baik dan script yang rapi dan tajam, cuma sayang ceritanya sudah terlalu umum -- sehingga penonton sedikit banyak dapat menebak jalan ceritanya. Jacki Weaver bermain dengan baik, tetapi tidak istimewa, dan cast yang lainnya juga demikian. Secara keseluruhan, filmnya baik tetapi tidak istimewa.

Cerita (**1/2)
Screenplay (***)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

Animal Kingdom dapat anda temukan di eBay.com

Tuesday 15 February 2011

The Music Teacher

Resensi Film: The Music Teacher (Le maître de musique) (**1/2/4)

Tahun Keluar: 1988
Negara Asal: Belgium, France
Sutradara: Gérard Corbiau
Cast: José van Dam, Anne Roussel, Philippe Volter, Patrick Bauchau

Plot: Seorang penyanyi opera mengundurkan diri dari pentas dan menjadi guru dari dua penyanyi muda. Pesaingnya ternyata juga menjadi guru dari seorang penyanyi muda. Dan persaingan di antara mereka berlanjut terus (IMDb).

Cerita yang menarik, tetapi sayang scriptnya terasa datar/monoton. José van Dam bermain dengan meyakinkan sebagai pemeran utama (penyanyi opera Joachim Dallayrac), tetapi sayang cast yang lain tidak mengimbanginya dengan akting yang setara. Namun demikian, hubungan antara pemeran utama dan dua muridnya terungkap dengan cukup baik. Selain itu, klimaks menuju akhir film -- dengan masing-2 penyanyi mengenakan jubah dan topeng -- berhasil mengangkat ketegangan film ke tingkat lebih tinggi.

Cerita (***)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

The Music Teacher dapat anda temukan di eBay.com

Monday 14 February 2011

Mamma Mia!

Resensi Film: Mamma Mia! (**1/2/4)

Tahun Keluar: 2008
Negara Asal: USA, UK, Germany
Sutradara: Phyllida Lloyd
Cast: Meryl Streep, Pierce Brosnan, Amanda Seyfried

Plot: Menjelang perkawinannya seorang wanita muda berusaha menemukan ayah kandungnya (IMDb).

Adaptasi dari teater musik West End dengan nama yang sama, dengan menggunakan lagu-2 dari grup musik ABBA, Mamma Mia! menyediakan plot yang dangkal, tetapi fun/hiburan yang dalam. Dengan latar belakang Laut Tengah yang super indah dan nama-2 besar seperti Meryl Streep, Pierce Brosnan, Colin Firth, Julie Walters dan yang lainnya, penonton tidak sulit menemukan kompensasi yang setimpal untuk mengimbangi plot yang dangkal tersebut -- apalagi kalau anda adalah penggemar setia grup musik ABBA ...

Cerita (**1/2)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

Mamma Mia! dapat anda temukan di eBay.com

Sunday 13 February 2011

127 Hours

Resensi Film: 127 Hours (**1/2/4)

Tahun Keluar: 2010
Negara Asal: USA, UK
Sutradara: Danny Boyle
Cast: James Franco, Amber Tamblyn, Kate Mara

Plot: Seorang pendaki gunung solo lengannya terjepit di bawah sebuah batu besar dan harus mengambil tindakan drastis untuk menyelamatkan dirinya (IMDb).

Berdasarkan kisah nyata dari pendaki gunung Aron Ralston, cerita survival solo ini mungkin lebih menarik tetap berada dalam format tulisan daripada film; dimana segala konflik dan ketegangan terjadi lebih banyak di dalam pikiran daripada di permukaan yang kasat mata. Lokasi yang terbatas hanya di ruangan yang sempit, walaupun dinetralisir dengan scene-2 flashback, membuat film ini terasa membosankan.

Cerita (***)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

127 Hours dapat anda temukan di eBay.com

Monday 7 February 2011

Love Story

Resensi Film: Love Story (***/4)

Tahun Keluar: 1970
Negara Asal: USA
Sutradara: Arthur Hiller
Cast: Ali MacGraw, Ryan O'Neal, John Marley, Ray Milland

Plot: Sepasang muda-mudi dari strata sosial yang berbeda bertemu dan jatuh cinta dan harus menanggung segala suka duka dari cintanya itu (IMDb).

Didukung oleh lagu tema yang memorable, American Film Institute menobatkan Love Story sebagai salah satu dari film-2 cinta paling romantis sepanjang jaman. Walaupun ceritanya terkesan klise (sering terjadi atau mudah ditebak) dan penyampaiannya terkesan melodramatis -- mungkin faktor-2 inilah yang membuat sebagian kritik tidak menyukai film ini -- secara keseluruhan scriptnya rapi, cepat, tidak bertele-2 dan karakter-2 utamanya riel. Sebagian kritik menilai penampilan Ali MacGraw irritating (menyebalkan) dan Ryan O'Neal irrational (tidak rasional) ... tetapi, hey ... mereka memang memerankan orang-2 muda yang kenyataannya memang masih sering konyol -- dhi, menyebalkan dan tidak rasional. John Marley menetralisir kekonyolan jiwa muda ini dengan perannya yang pas sebagai orangtua dari kelas pekerja yang lebih luwes terhadap perubahan jaman, dan sebaliknya aktor kawakan Ray Milland sebagai orangtua dari kelas atas yang lebih kaku terhadap perubahan jaman. Secara keseluruhan, Love Story menimbulkan kesan bittersweet di akhir cerita.

Cerita (***)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

Love Story dapat anda temukan di eBay.com

Sunday 6 February 2011

The White Ribbon

Resensi Film: The White Ribbon (Das weiße Band) (***1/2/4)

Tahun Keluar: 2009
Negara Asal: Germany, Austria, France, Italy
Sutradara: Michael Haneke
Cast: Christian Friedel, Ernst Jacobi, Leonie Benesch

Plot: Serangkaian kejadian aneh terjadi di sebuah desa kecil di Jerman menjelang Perang Dunia pertama, yang nampak seperti kekerasan ritual (IMDb).

Film pemenang penghargaan tertinggi Palme d'Or dalam Cannes Film Festival tahun 2009 ini mengungkap ceritanya secara perlahan-2 -- memberi kesempatan pada karakter-2 utamanya untuk menampilkan diri. Sejalan bersamanya, konflik dan ketegangan terungkap secara lambat dan subtle (tidak kentara). Bagi penonton yang sudah terbiasa dengan cara Hollywood bercerita, film ini akan terasa pelan dan kurang blak-2an -- tetapi di sinilah justru letak kekuatan film ini. Film ini pada dasarnya menceritakan bagaimana otoritas dengan mudah (dan tidak kentara) menguasai dan akhirnya menekan dan menebar teror dalam masyarakat. Ketiadaan resolusi atau penyelesaian di akhir film (menimbulkan rasa kecewa untuk penonton yang sudah terbiasa dengan cara Hollywood memberikan resolusi) justru memperkuat pesan dalam film ini bagaimana masyarakat sering tidak berdaya menghadapi teror dari otoritas ... tidak peduli otoritas itu politis, agamis atau yang lainnya.

Cerita (***1/2)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***1/2)
Akting (***1/2)

Keseluruhan: ***1/2/4

The White Ribbon dapat anda temukan di eBay.com