Thursday 28 July 2011

The Last Emperor

Resensi Film: The Last Emperor (***/4)

Tahun Keluar: 1987
Negara Asal: China, Italy, UK, France
Sutradara: Bernardo Bertolucci
Cast: John Lone, Joan Chen, Peter O'Toole

Plot: Biopic Puyi, Kaisar terakhir China, mulai dari saat dia diangkat menjadi Kaisar -- ketika dia masih berusia 3 tahun -- sampai setelah pemerintah komunis China menguasai seluruh negeri dan menyingkirkannya (IMDb).

The Last Emperor mempunyai setting produksi yang sangat mengesankan, mulai dari Art Direction dan Set Decoration, Cinematography, Costume Design, sampai ke Musical Score. Berbeda dari film-2 epic yang lain -- yang sering kita tonton, dimana sang hero adalah karakter yang aktif, yang melakukan sesuatu untuk lingkungan atau masyarakatnya, The Last Emperor adalah film epic tentang hero yang pasif, yang tidak berdaya. Di sepanjang film, sang hero tidak melakukan apa-2 untuk sekitarnya, sebaliknya ... justru sekitarnya yang mendikte, mengeksploitasi, dan menentukan nasibnya. Dari awal film, Bertolucci langsung menunjukkan ketidakberdayaan tersebut: scene-2 ketika Puyi kanak-2 di dalam istana (Forbidden City) di-intercut dengan scene-2 ketika dia dewasa di kamp "pendidikan ulang"; dimana seorang pejabat pemerintah menghabiskan waktu bertahun-2 mentransformasi dirinya dari seorang kaisar ke seorang tukang kebun -- dimana Puyi secara ironis akhirnya menikmati "kebebasan" untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Script secara detil dan telaten mengikuti perjalanan hidup Puyi -- di beberapa tempat terasa terlalu panjang dan bertele-2, dan berhasil menghindari politik dan politisasi cerita.

Cerita (***1/2)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

The Last Emperor dapat anda temukan di eBay.com

Wednesday 27 July 2011

American Graffiti

Resensi Film: American Graffiti (***/4)

Tahun Keluar: 1973
Negara Asal: USA
Sutradara: George Lucas
Cast: Richard Dreyfuss, Ron Howard, Paul Le Mat, Harrison Ford, Bo Hopkins

Plot: Sekelompok remaja lulusan SMU menghabiskan hari terakhir mereka bersama dengan begadang semalaman sebelum mereka pergi meninggalkan teman-2nya (IMDb).

Berdasarkan pengalaman pribadinya sebagai remaja yang hidup pada awal tahun 1960-an, film karya George Lucas sebelum dia memulai proyek epic-nya, Star Wars, ini adalah potret lucu, nostalgis, dan sekaligus bittersweet (sedih dan gembira) tentang sekelompok remaja pada hari terakhir keremajaannya. Didukung oleh cast yang -- saat itu masih muda dan belum terkenal, tetapi -- sangat berbakat dan disampaikan dengan simpati yang pas, American Graffiti berhasil merekam moral dan sikap generasi muda saat itu dengan jujur dan terbuka. Secara keseluruhan, American Graffiti adalah fiksi historis yang akurat -- tidak ada tulisan sosiologi ilmiah yang dapat menyamai kesuksesan film ini dalam mengenang bagaimana rasanya menjadi remaja yang hidup pada periode tersebut.

Cerita (***1/2)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

American Graffiti dapat anda temukan di eBay.com

Tuesday 26 July 2011

Foreign Correspondent

Resensi Film: Foreign Correspondent (***/4)

Tahun Keluar: 1940
Negara Asal: USA
Sutradara: Alfred Hitchcock
Cast: Joel McCrea, Laraine Day, Herbert Marshall, George Sanders, Albert Bassermann

Plot: Menjelang pecahnya Perang Dunia ke 2 seorang reporter Amerika dikirim ke Eropa untuk menggali dan mengumpulkan fakta-2 konkret tentang gejolak politik di benua tersebut (IMDb).

Setelah menyelesaikan film Hollywood pertamanya, Rebecca (1940), di bawah pengawasan ketat produser David O. Selznick, Alfred Hitchcock dengan gembira menikmati kembali kebebasan artistiknya ketika Selznick "meminjamkan" dirinya ke produser Walter Wanger untuk membuat film keduanya, Foreign Correspondent. Hitchcock dengan cepat menyukai proyek ini yang merupakan cerita thriller espionase yang berliku, bertempo tinggi, dan menegangkan. Selain itu, dia pernah berkata: Sebagai seorang yang berasal dari Inggris, dia merasa terpanggil membuat film propaganda perang ini untuk menunjukkan kepada penonton di Amerika keseriusan perang yang sedang terjadi di Eropa, yang secara langsung melibatkan negara asalnya.

Joel McCrea
Foreign Correspondent dibintangi oleh Joel McCrea, yang bermain sebagai reporter Johnny Jones, yang dikirim ke Eropa untuk memberikan reportase dari sudut pandang yang baru. Memperoleh nama pena "Huntley Haverstock", tugas pertama Jones adalah mengorek informasi rahasia dari seorang diplomat Belanda, bernama Van Meer (diperankan oleh Albert Bassermann), yang terlibat dalam perundingan perdamaian -- informasi rahasia yang dicari adalah isi dari pakta perdamaian yang telah disepakati. Untuk menghubungi Van Meer, Jones diperkenalkan kepada seorang aktivis perdamaian dari Inggris, bernama Stephen Fisher (diperankan oleh Herbert Marshall), yang akan menyelenggarakan konferensi yang akan dihadiri oleh Van Meer.

Di London, ketika Jones akan pergi menghadiri konferensi tersebut, dia bertemu dengan Van Meer yang menawarinya berangkat bersamanya ke konferensi tersebut. Jones menerima tawaran tersebut dan berusaha mengorek informasi darinya, tetapi tidak berhasil. Di tempat konferensi, ketika acara akan dimulai, Fisher mengumumkan bahwa Van Meer berhalangan hadir karena dia harus menghadiri konferensi yang lain di Amsterdam. Jones mengejar Van Meer ke Amsterdam. Ketika Van Meer akhirnya muncul dan berjalan menaiki anak tangga menuju gedung konferensi, seorang fotografer tiba-2 muncul di depannya dan menembaknya dari jarak dekat. Si penembak berhasil meloloskan diri, tetapi Jones mengejarnya dengan menghentikan sebuah mobil yang ternyata berisi Carol Fisher (diperankan oleh Laraine Day), anak perempuan Stephen Fisher, dan Scott ffolliott (diperankan oleh George Sanders), seorang reporter yang juga tertarik mewawancarai Van Meer. Sementara mereka mengejar mobil si penembak, ffolliott sempat menjelaskan kepada Jones bahwa huruf besar (capital letter) nama keluarganya sengaja diganti dengan huruf kecil sebagai kenangan atas kematian nenek moyangnya yang kepalanya dipenggal (capital punishment) oleh Raja Henry VIII ... gaya humor khas Hitchcock?! :-) Mereka mengejar mobil si penembak sampai ke luar kota, tetapi mobil tersebut tiba-2 menghilang begitu saja di tengah deretan kincir angin.

Jones kemudian menemukan satu kincir angin yang kincirnya berputar melawan arah angin dan mencurigai tempat tersebut sebagai tempat persembunyian. Sementara Carol dan ffolliott pergi mencari bantuan polisi, Jones menyelinap masuk ke dalam kincir angin tersebut dan menemukan Van Meer disekap di sana -- orang yang ditembak di depan gedung konferensi ternyata bukan Van Meer, tetapi orang yang mirip dengannya. Dalam keadaan setengah sadar, Van Meer mengatakan bahwa dia diculik dan kelompok penculik berusaha mengorek informasi dari dirinya. Sebelum sempat menanyai Van Meer lebih jauh, Jones terpaksa melarikan diri. Ketika Jones kembali bersama polisi ke kincir angin tersebut, kelompok penculik telah pergi dan membawa Van Meer dengan sebuah pesawat.

Jones, ffolliott, kelompok penculik ... semuanya mengejar informasi yang sama, yaitu isi dari pakta perdamaian. Dari dialog yang terlontar, disebutkan bahwa informasi tersebut hanya diketahui oleh dua orang saja, yaitu Van Meer dan satu orang yang lain - dan informasi tersebut bahkan hanya disepakati secara verbal saja. Informasi rahasia ini adalah MacGuffin -- salah satu dari MacGuffin-2 paling terkenal dari film-2 Hitchcock ... kita bahkan tidak pernah tahu isi dari pakta perdamaian tersebut sampai film berakhir :-)

Berdasarkan memoir dengan judul "Personal History" karya jurnalis Vincent Sheean, setelah melalui penulisan ulang berkali-2 oleh hampir selusin penulis, script film ini sama sekali tidak mirip dengan cerita aslinya. Dengan plot yang terasa dibuat-2 -- misalnya, ketika Jones mengejar si penembak dengan menghentikan sebuah mobil yang ternyata berisi orang yang dia kenal, Foreign Correspondent berisi banyak plot yang meminjam dari cerita-2 yang lain, misalnya: penembakan orang yang mirip untuk mengelabui penculikan orang yang sesungguhnya adalah plot dari "The Third Round" (1924), karakter Van Meer berasal dari karakter dari "Mr. Standfast" (1919), karakter-2 Stephen Fisher dan anak perempuannya, dan plot akhir dari film ini berasal dari "The Riddle of the Sands" (1903). Selain itu, Foreign Correspondent juga berisi banyak ide setting produksi yang meminjam dari film-2 yang lain, misalnya: Frankenstein (1931), The Threepenny Opera (1931), A Night at the Opera (1935), Little Lord Fauntleroy (1936), Seven Sinners (1936), Non Stop New York (1937), The Life of Emile Zola (1937), History is Made at Night (1937), Trade Winds (1938) dan Espionage Agent (1939).

Namun demikian, dengan berjalannya waktu, Foreign Correspondent tetap dikenang karena setting-2nya yang memorable, antara lain: scene penembakan Van Meer ketika dia berjalan menaiki anak tangga menuju gedung konferensi, scene penembak menyembunyikan senjatanya di kameranya, scene Jones mengejar si penembak melalui lautan massa yang membuka payungnya, scene menegangkan -- sekaligus menggelikan -- ketika Rowley (diperankan oleh Edmund Gwenn) berusaha mencelakai Jones, dan scene pesawat ketika jatuh ke lautan Atlantik. Selain itu, Foreign Correspondent juga dikenang karena ketelitian Hitchcock dalam menampilkan detil cuaca dan atmosfir dalam setting-2 tersebut: mulai dari New York yang terang benderang, ke Amsterdam yang mendung dan gerimis, ke London yang kelabu dan kumuh, sampai ke lautan Atlantik yang beramuk ombak.

Albert Bassermann memperoleh pujian khusus untuk aktingnya yang sangat menjiwai sebagai Van Meer, dimana dia memohon perdamaian, tetapi sekaligus menolak mundur dari kemungkinan terjadinya perang. Dengan waktu penampilan yang relatif singkat, Bassermann berhasil menampilkan berbagai macam emosi, mulai dari orang tua yang bicaranya ngelantur, ke negarawan yang puitis, ke orang tua yang pikun, sampai ke orang asing yang siaga.

Walaupun dibumbui dengan ke-tidak-orisinil-an di sana sini, karena dikeluarkan pada saat yang tepat, Foreign Correspondent meraih popularitas yang tinggi dan menerima nominasi Academy Award untuk 6 kategori; salah satunya, Film Terbaik -- bersaing dengan Rebecca (1940) yang dikeluarkan pada tahun yang sama. Hanya beberapa saja dari film-2 Hitchcock selanjutnya yang menerima nominasi untuk Film Terbaik.

Bagi penggemar Hitchcock, Foreign Correspondent adalah prelude untuk film thriller espionase Hitchcock yang lain, yang lebih superior, yang dia ciptakan 19 tahun kemudian, yaitu North by Northwest (1959).

Menerima nominasi Academy Award untuk:
  • Best Actor in a Supporting Role (Albert Bassermann)
  • Best Art Direction, Black-and-White (Alexander Golitzen)
  • Best Cinematography, Black-and-White (Rudolph Maté)
  • Best Effects, Special Effects (Paul Eagler (photographic),Thomas T. Moulton (sound))
  • Best Picture (Walter Wanger)
  • Best Writing, Original Screenplay (Charles Bennett, Joan Harrison)

Cerita (***)
Screenplay (***)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

Foreign Correspondent dapat anda temukan di eBay.com

Thursday 21 July 2011

Inside Job

Resensi Film: Inside Job (Dokumenter) (***1/2/4)

Tahun Keluar: 2010
Negara Asal: USA
Sutradara: Charles Ferguson

Plot: Dokumenter tentang sebab musabab terjadinya Global Financial Crisis (GFC) atau krisis keuangan dunia pada tahun 2008 (IMDb).

Kalau anda seorang pemerhati ekonomi, anda mungkin sudah mengetahui bagaimana dan mengapa Global Financial Crisis terjadi pada tahun 2008. Kalau anda seorang awam yang kaget dengan datangnya krisis tersebut yang tiba-2, film dokumenter ini memberi latar belakang dan penjelasan yang ekstensif, sekaligus intensif, tentang sebab musabab yang ada. Dijelaskan dengan baik bagaimana sistem keuangan tradisional yang melayani pertumbuhan ekonomi riel telah berubah menjadi sistem keuangan modern yang lebih banyak melayani kepentingan para eksekutif organisasi-2 keuangan sendiri, melalui produk-2 keuangan yang super kompleks yang bersifat tidak riel dan beresiko tinggi. Juga dipaparkan dengan baik bagaimana organisasi-2 keuangan, dengan kekuatan keuangannya, mempengaruhi atau "meracuni" para pengambil keputusan di pemerintahan, dan bahkan para akademisi di perguruan tinggi-2, menjadi bersikap bias yang menguntungkan mereka sendiri. Film ini berhasil menunjukkan betapa naifnya atau tidak sadarnya mayoritas penduduk awam terhadap sistem keuangan modern yang telah menyeret seluruh dunia ke dalam krisis yang mengerikan.

Cerita (***1/2)
Screenplay (***1/2)

Keseluruhan: ***1/2/4

Inside Job dapat anda temukan di eBay.com

Wednesday 20 July 2011

The Bridges of Madison County

Resensi Film: The Bridges of Madison County (**1/2/4)

Tahun Keluar: 1995
Negara Asal: USA
Sutradara: Clint Eastwood
Cast: Clint Eastwood, Meryl Streep, Annie Corley, Victor Slezak

Plot: Jurnalis foto Robert Kincaid tanpa disengaja memasuki kehidupan seorang ibu rumah tangga, Francesca Johnson, selama empat hari pada tahun 1960-an (IMDb).

Berdasarkan novel dengan judul yang sama karya Robert James Waller, cerita romans kilat ini tidak dapat mengalahkan pendahulunya, Brief Encounter (1945), dalam segala segi. Pertama, script kurang memberi waktu yang cukup untuk mengungkap latar belakang kehidupan rumah tangga Francesca Johnson dan aspirasi yang tersimpan di dalam dirinya, sehingga penonton menjadi kurang simpati terhadap situasinya. Kedua, Clint Eastwood terkesan salah casting -- terlalu tua untuk perannya. Ketiga, walaupun Meryl Streep memainkan perannya dengan baik, dia juga terkesan salah casting -- tidak meyakinkan sebagai wanita berdarah Itali. Meskipun Clint sudah menggunakan pendekatan yang sensitif, cerita terkesan bergulir mengambang di atas saja.

Cerita (***)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (***)

Keseluruhan: **1/2/4

The Bridges of Madison County dapat anda temukan di eBay.com

Tuesday 19 July 2011

Rebecca

Resensi Film: Rebecca (****/4)

Tahun Keluar: 1940
Negara Asal: USA
Sutradara: Alfred Hitchcock
Cast: Laurence Olivier, Joan Fontaine, George Sanders, Judith Anderson

Plot: Seorang pengantin muda menemukan bahwa kenangan dari almarhumah istri pertama suaminya ternyata masih begitu kuat mempengaruhi suami dan kehidupan tempat tinggalnya (IMDb).

Alfred Hitchcock pernah berkata:
Rebecca bukan film khas Hitchcock; ini adalah cerita novel. Ceritanya bergaya kuno. Ini adalah film dengan setting kuno.
Hitchcock mungkin tidak menganggap Rebecca sebagai film khasnya, tetapi dari banyak segi Rebecca nampak seperti film-2 khas Hitchcock yang lain. Dikeluarkan pada tahun 1940, dibintangi oleh Laurence Olivier dan Joan Fontaine, Rebecca adalah film pertama Hitchcock di Hollywood dan film pertamanya di bawah produser David O. Selznick.

Romans bernuansa gothic yang menghantui, Rebecca dimulai dengan salah satu dari naratif yang paling termasyhur dalam literatur, "Tadi malam aku bermimpi mengunjungi Manderley lagi …" Kalimat ini diucapkan oleh Joan Fontaine sementara film menampilkan mimpinya: puri gelap dan terbengkalai di tengah semak-2 yang tak terurus. Heroine tak bernama yang diperankan oleh Fontaine adalah pusat dari cerita ini, yang dimulai dari Monte Carlo, dimana dia bekerja sebagai pendamping tamasya untuk Nyonya Van Hopper yang orangnya suka menuntut. Tamasya mereka berubah menjadi menarik ketika Maxim de Winter, dimainkan oleh Olivier, masuk ke dalam scene. Nyonya Van Hopper dengan cepat mengisi latar belakang de Winter: kaya raya dan duda yang sedang berkabung atas kematian istrinya akibat kecelakaan perahu setahun sebelumnya. Ketika Nyonya Van Hopper terserang flu, pendamping tamasyanya mulai pergi menemani de Winter, dan sebelum kunjungan mereka di Monte Carlo berakhir, de Winter telah memintanya untuk menjadi istrinya.

Joan Fontaine
Setelah bulan madu, pasangan suami istri baru tersebut akhirnya tiba di Manderley dan disambut oleh sepasukan staf rumah tangga yang dikepalai oleh Nyonya Danvers, dimainkan oleh Judith Anderson, seorang wanita setengah baya yang berwajah tanpa ekspresi. Nyonya de Winter baru mengalami kesulitan memenuhi peran barunya sebagai kepala rumah tangga; karena latar belakangnya yang kelas pekerja, sehingga dia tidak tahu bagaimana caranya memimpin staf rumah tangga. Bertingkah serba salah, Nyonya Danvers mulai berbicara tentang Rebecca, yaitu almarhumah Nonya de Winter pertama: bagaimana dia mengatur Manderley, dimana dan kapan dia melakukan aktivitas hariannya, misalnya korespondensi. Kepercayaan diri sebesar apapun yang berhasil dikumpulkan oleh Nyonya de Winter yang baru selalu dipatahkan oleh Nyonya Danvers, dan kita dapat melihat teror yang ditimbulkan oleh Nyonya Danvers terhadap majikan barunya ketika dia dengan grogi menyembunyikan pecahan patung milik Rebecca yang dia jatuhkan dari meja daripada mengatakannya secara terus terang.

Judith Anderson
Tetapi de Winter sendiri tidak menyadari bahwa istri barunya sedang mengalami masalah, bahkan setelah Nyonya Danvers memamerkan kamar tidur almarhumah Nyonya de Winter pertama dan menggunakan monogram "R" (Rebecca) untuk seluruh kain-2an yang digunakan di Manderley. Nyonya Danvers membicarakan almarhumah Nyonya de Winter pertama dengan nada hormat, seraya menambahkan bahwa Nyonya de Winter yang baru tidak mungkin dapat menyamai wibawanya atau menggantikan posisinya. Ada jurang pemisah yang tak terjembatani antara staf rumah tangga yang tua dan Nyonya de Winter yang muda: Mereka mengharapkan dirinya bertingkah laku seperti seorang dari kelas atas dan mempunyai wibawa seperti almarhumah bekas majikannya. Ketidaksukaan Nyonya Danvers terhadap kenaifan Nyonya de Winter yang baru sangat jelas terlihat.

Akhirnya, terbongkarlah bahwa de Winter dan istri pertamanya sesungguhnya saling membenci satu sama lain dan dia secara tidak sengaja membunuhnya. Tetapi de Winter akhirnya dinyatakan tidak bersalah, setelah beberapa scenes yang mirip dengan film Hitchcock sebelumnya, Blackmail (1929), dan ketika jelas bahwa de Winter dan istri barunya mempunyai kesempatan untuk hidup bahagia, Nyonya Danvers membakar Manderley, membiarkan dirinya ikut terbakar di dalam kamar tidur almarhumah bekas majikannya sementara api menyelimuti sekitarnya.

Manderley sendiri adalah karakter penting dalam film ini; kita mengetahui sejarah puri ini sementara cerita bergulir, dan menemukan rahasia-2 di dalamnya. Secara visual, film dimulai dan diakhiri dengan tulisan "Rebecca," dan tiga perempat dari film berlangsung di puri ini.

Film ini adalah film kedua Hitchcock yang dia ambil dari novel karya Daphne du Maurier, setelah Jamaica Inn (1939), dan Selznick selalu menekankan pada Hitchcock untuk berpatokan pada plot yang sama seperti novelnya, yang saat itu merupakan novel paling laris. Satu-2nya perubahan yang ada adalah dalam film Nyonya Danvers berusia lebih muda. Obsesinya dengan almarhumah bekas majikannya mempunyai nuansa hubungan lesbian -- terbaca dari karakter Nyonya de Winter pertama yang membuat Nyonya Danvers sangat terkesima. Juga ada fakta simetris dimana Nyonya de Winter pertama meninggal tenggelam, sementara Nyonya Danvers meninggal terbakar. Judith Anderson memainkan perannya yang menghantui dengan sangat menjiwai.

Rebecca dibuat pada tahun 1939, tetapi sengaja dikeluarkan pada tahun 1940, karena Selznick tidak ingin film ini menyaingi filmnya yang lain, Gone With the Wind (1939). Vivien Leigh, bintang dari GWTW dan istri dari Laurence Olivier, melakukan audisi untuk peran Nyonya de Winter yang baru . Tetapi jadwal shooting di GWTW tidak memungkinkan Leigh bekerja untuk Rebecca, selain itu Joan Fontaine berhasil menangkap kenaifan dan ke-kurang percaya-an diri Nyonya de Winter muda dengan sangat indah -- Fontaine berakting tidak hanya menggunakan ekspresi wajahnya saja, tetapi seluruh tubuhnya. Sementara Olivier sedikit menunjukkan sikap moody-nya, sama seperti setahun sebelumnya dalam Wuthering Heights (1939).

Bahkan dalam proyek pertamanya ini, Hitchcock dan Selznick tidak harmonis. Hitchcock terbiasa bekerja secara bebas, mulai dari menyusun materi yang sesuai dengan tujuannya sampai menulis artikel di surat kabar yang secara tidak langsung mempromosikan filmnya. Tetapi Selznick adalah tipe manajer mikro yang menginginkan segala sesuatunya harus sesuai dengan caranya. Dia terus menerus memberi saran atau mengirim memo kepada Hitchcock, yang Hitchcock sebisa mungkin abaikan. Dapat dibayangkan, betapa frustrasinya Hitchcock yang pindah dari Inggris ke Hollywood, hanya untuk menyadari bahwa walaupun dia mempunyai reputasi, dia telah dipekerjakan untuk membuat film yang sesuai dengan visi Selznick, bukan visinya sendiri. Namun demikian, Rebecca meraih popularitas yang tinggi dan memenangkan Academy Award untuk Film Terbaik (menjadi satu-2nya film Hitchcock yang memenangkan kategori tersebut) dan Sinematografi Terbaik, dan menerima nominasi untuk 9 kategori yang lain. (H&M)

Memenangkan Academy Award untuk:
  • Best Cinematography, Black-and-White (George Barnes)
  • Best Picture (Selznick International Pictures)

Menerima nominasi Academy Award untuk:
  • Best Actor in a Leading Role (Laurence Olivier)
  • Best Actress in a Leading Role (Joan Fontaine)
  • Best Actress in a Supporting Role (Judith Anderson)
  • Best Art Direction, Black-and-White (Lyle R. Wheeler)
  • Best Director (Alfred Hitchcock)
  • Best Effects, Special Effects (Jack Cosgrove (photographic), Arthur Johns (sound))
  • Best Film Editing (Hal C. Kern)
  • Best Music, Original Score (Franz Waxman)
  • Best Writing, Screenplay (Robert E. Sherwood, Joan Harrison)

Cerita (****)
Screenplay (****)
Karakter (****)
Akting (****)

Keseluruhan: ****/4

Rebecca dapat anda temukan di eBay.com

Saturday 16 July 2011

Born Free

Resensi Film: Born Free (***/4)

Tahun Keluar: 1966
Negara Asal: UK, USA
Sutradara: James Hill
Cast: Virginia McKenna, Bill Travers, Geoffrey Keen

Plot: Pasangan Joy dan George Adamson mengasuh anak singa yatim yang mereka panggil Elsa. Ketika Elsa mendekati dewasa, daripada mengirimnya ke kebun binatang, Joy bersikeras untuk mendidik Elsa kembali ke alam bebas sehingga dia dapat kembali ke kehidupan bebas (IMDb).

Berdasarkan buku karya Joy Adamson yang berisi pengalaman Joy dan suaminya, George Adamson, seorang penjaga taman safari di Kenya, Afrika, Born Free adalah film yang menghibur sekaligus mendidik -- mengingatkan dan menyadarkan kita pada keindahan alam, keragaman kehidupan, interaksi antara manusia dan binatang, dan peran dan posisi masing-2 dalam ekosistem yang lebih luas. Sementara anggota cast memainkan perannya masing-2 secara baik, bintang sesungguhnya dari film ini adalah para singa yang sudah dilatih secara baik pula, khususnya singa yang berperan sebagai Elsa. Pujian perlu ditujukan kepada kesabaran para anggota cast dan crew, terutama sutradara, karena hasilnya betul-2 mulus dan meluluhkan hati. Dengan para singa berhasil menunjukkan "kesingaannya", anggota cast manusia cukup mejeng saja di sekitar mereka. Perpisahan antara  Elsa dan Joy, dengan Elsa kembali ke alam bebas, meninggalkan perasaan bittersweet (sedih dan gembira) yang membekas. Bintang yang lain yang tidak dapat dipisahkan dari kesuksesan film ini adalah musik pengiring yang indah dari John Barry. Walaupun terasa repetitive dan syrupy, musik "Born Free" memiliki melodi yang langsung melekat di kepala dan membangkitkan emosi.

Cerita (***)
Screenplay (***)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)
Musik (****)

Keseluruhan: ***/4

Born Free dapat anda temukan di eBay.com

Friday 15 July 2011

The Reader

Resensi Film: The Reader (***/4)

Tahun Keluar: 2008
Negara Asal: USA, Germany
Sutradara: Stephen Daldry
Cast: Kate Winslet, David Kross, Ralph Fiennes, Bruno Ganz

Plot: Sedasawarsa setelah percintaannya dengan seorang wanita yang jauh lebih tua dari dirinya berakhir secara misterius, Michael Berg bertemu kembali dengan wanita tersebut ketika dia sedang diadili di pengadilan untuk kejahatan perang (IMDb).

Berdasarkan novel dengan judul yang sama terbitan tahun 1995 karya penulis Jerman Bernhard Schlink, The Reader mengadung banyak pertanyaan etis yang tidak terjawab bahkan sampai film berakhir. Percintaan antara Michael Berg yang saat itu masih di bawah umur (15 tahun) dan Hanna Schmitz yang berusia 35 tahun dapat dikategorikan sebagai child abuse atau bahkan child pornography. Tetapi misteri paling besar terletak pada karakter Hanna Schmitz, yang illiterate (tidak bisa membaca dan menulis), tetapi menyukai karya-2 sastra dunia yang paling masyhur (yang dibacakan kepadanya). Misteri pada karakter Hanna Schmitz ini adalah paradoks yang analog dengan sejarah gelap bangsa Jerman pada masa itu. Bagaimana mungkin seorang yang menyukai karya-2 sastra dunia yang paling masyhur dapat terjebak dalam kejahatan kemanusiaan yang paling mengerikan? Pertanyaan etis yang sama dapat diajukan: Bagaimana mungkin bangsa Jerman yang menciptakan karya-2 seni dunia yang paling masyhur dapat terjebak dalam kejahatan kemanusiaan yang paling mengerikan? Pertanyaan tersebut tidak terjawab, bahkan sampai film berakhir.

Kate Winslet memerankan Hanna Schmitz dengan kontrol emosi yang sangat baik (dia memenangkan Oscar untuk Aktres Terbaik). David Kross memerankan Michael Berg muda dengan kemurnian seorang remaja yang sangat pas. Sayang sekali, Ralph Fiennes memainkan perannya sebagai Michael Berg dewasa dengan akting yang monoton seperti orang yang patah hati selamanya.

Cerita (***1/2)
Screenplay (***)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

The Reader dapat anda temukan di eBay.com

Thursday 14 July 2011

To Live

Resensi Film: To Live (Huozhe) (***1/2/4)

Tahun Keluar: 1994
Negara Asal: China, Hong Kong
Sutradara: Zhang Yimou
Cast: Ge You, Gong Li, Ben Niu

Plot: Kisah perjuangan hidup pasangan Fugui dan Jiazhen melalui serangkaian pasang surut kehidupan di tengah gejolak politik di China mulai dari tahun 1940-an sampai tahun 1970-an (IMDb).

Ketika film ini dikeluarkan, film ini dilarang diputar di negara asalnya, China, karena dinilai terlalu kritis terhadap kebijaksanaan pemerintah Komunis di negara tersebut. Sutradara Zhang Yimou juga dihukum dengan dilarang membuat film selama dua tahun. Drama kehidupan ini mempunyai cerita yang sederhana dan sangat dekat dengan kehidupan nyata dari rakyat awam -- membuat penonton dapat dengan mudah memahami dan menjalin simpati dengan tokoh-2 dalam cerita ini. Zhang Yimou berhasil menghindari klise atau sentimentalisme yang berlebihan, membuat cerita yang sangat dekat dengan kehidupan nyata ini tidak selalu miris di hati, karena dia menyajikan tragedi/komedi dan kemenangan human spirit dengan dosis realitas yang pas. Ge You menampilkan kemampuan aktingnya yang versatile dengan transformasi yang meyakinkan dari Fugui muda yang ceroboh ke Fugui tua yang bijaksana karena tempaan perjuangan hidup (dia memenangkan Cannes untuk Aktor Terbaik). Cerita sederhana ini ternyata menghasilkan efek yang inspiratif!

Cerita (***1/2)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***1/2/4

To Live dapat anda temukan di eBay.com

Wednesday 13 July 2011

State of Play

Resensi Film: State of Play (**1/2/4)

Tahun Keluar: 2009
Negara Asal: USA, UK, France
Sutradara: Kevin Macdonald
Cast: Russell Crowe, Ben Affleck, Rachel McAdams, Helen Mirren

Plot: Sebuah tim jurnalis, bekerja bersama dan kadang-2 berseberangan dengan polisi, berusaha menyelesaikan kasus pembunuhan wanita simpanan dari seorang politikus (IMDb).

Adaptasi dari serial TV produksi Inggris dengan judul yang sama, film thriller politis State of Play mengeksplorasi isyu privatisasi sistem keamanan negara, dan secara minor membahas kebebasan jurnalistik dan hubungan antara politikus dan jurnalis. Ceritanya kompleks dan mengandung banyak kejutan; anehnya, penonton tidak terkejut dengan kejutan-2 tersebut, mungkin karena penonton sudah terbiasa dengan permainan politik di dunia nyata yang juga mengandung banyak kejutan. Dengan kata lain, penonton sudah kebal dengan segala macam permainan politik dan kejutan-2nya. Aktres berbobot Helen Mirren terasa terbuang sia-2 dalam peran pendukungnya dalam film ini.

Cerita (***)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

State of Play dapat anda temukan di eBay.com

Tuesday 12 July 2011

Revolutionary Road

Resensi Film: Revolutionary Road (***/4)

Tahun Keluar: 2008
Negara Asal: USA, UK
Sutradara: Sam Mendes
Cast: Leonardo DiCaprio, Kate Winslet, Kathy Bates

Plot: Sepasang suami-istri muda mengalami kejenuhan dalam hidup perkawinannya dan berusaha mengatasinya dengan cara-2 baru yang tidak lazim saat itu (IMDb).

Adaptasi dari novel dengan judul yang sama terbitan tahun 1961 karya Richard Yates, film Revolutionary Road mengajak penonton untuk meninjau kembali isyu pemberontakan dari conformity (kepatuhan terhadap standard yang diterima oleh masyarakat) yang terjadi pada tahun 1950-an di negara-2 Barat. Tidak mudah menceritakan kembali kejadian yang sudah kita kenal dengan sangat baik dan kita tetap tertarik mengikutinya. Sam Mendes berhasil menggali cerita secara lebih dalam dan menampilkan detil-2nya sehingga kita menemukan masih ada hal-2 yang bisa kita pelajari dari isyu lama tersebut, dan bahkan masih relevan dengan masa kini. Leonardo DiCaprio, Kate Winslet dan Kathy Bates bertemu kembali dalam film ini setelah film Titanic yang dibuat pada tahun 1997. DiCaprio dan Winslet permainannya nampak semakin matang, sedang Bates seperti biasanya selalu mulus dan berbobot.

Cerita (***)
Screenplay (***)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

Revolutionary Road dapat anda temukan di eBay.com

Monday 11 July 2011

The Power of One

Resensi Film: The Power of One (**1/2/4)

Tahun Keluar: 1992
Negara Asal: Australia, France, USA
Sutradara: John G. Avildsen
Cast: Stephen Dorff, Armin Mueller-Stahl, John Gielgud, Morgan Freeman

Plot: Kisah perjalanan hidup seorang anak laki-2 berdarah Inggris dalam era apartheid di Afrika Selatan, dan hubungannya dengan seorang pianis Jerman, seorang tahanan kulit hitam, dan seorang pelatih tinju (IMDb).

Adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Bryce Courtenay, film The Power of One sedikit banyak menceritakan sejarah apartheid yang terjadi di Afrika Selatan. Setengah bagian pertama dari film berjalan lambat, tetapi memberi penonton yang tidak mengetahui sejarah Afrika Selatan pengetahuan tentang asal-usul berdirinya negara tersebut dan apartheid yang terjadi di sana. Setengah bagian kedua berhasil menaikkan tempo film dan menggumpulkan momentum untuk klimaks yang bakal terjadi, tetapi cerita dan karakterisasinya menjadi terkesan klise.

Cerita (**1/2)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

The Power of One dapat anda temukan di eBay.com