Saturday 12 January 2019

Catatan Perjalanan: Florence, Italy

Sharing catatan perjalanan

Destination: Florence, musim semi bulan Mei 2018
Duration: 3 malam (hari ke-1: habis untuk daytrip di Pisa, hari ke-2 dan ke-3: pas dan puas)

Is there such a thing as over-planning?Apakah sebuah rencana bisa berlebihan?

Saya tipe traveller yang suka merencana. Ketika merencana saya juga memasukkan faktor-2 what-if, misalnya jika menghadapi situasi X, maka mesti begini; jika situasi Y, maka mesti begitu. Namun demikian, kadang-2 tidak peduli seberapa bagus rencana disusun tetap saja tidak bisa foolproof dari kejutan atau salah perhitungan -- seperti ketika berkunjung ke French Riviera dan terjebak dalam pemogokan buruh kereta api di sana. Demikian juga pada kesempatan ini ketika saya menyelesaikan daytrip ke Pisa dalam perjalanan KA dari La Spezia ke Florence.

Saya mempunyai kebiasaan membeli tiket transportasi in advance (di depan) via online setelah itinerary perjalanan fixed. Selain harganya lebih murah, keuntungan yang lain adalah agar tidak perlu repot ngantre untuk beli tiket. Tetapi ada kerugiannya, yaitu saya harus tahu pukul berapa saya berangkat dan commit pada waktu yang telah ditentukan. Karena saya tidak tahu secara pasti membutuhkan waktu berapa lama di Pisa, saya beri waktu longgar sekitar 8 jam untuk daytrip di Pisa. KA tiba di Pisa sekitar pukul 10.30 pagi, kemudian saya tambahi 8 jam, maka saya beli tiket lanjutan ke Florence untuk pukul 18.30 petang. Ternyata daytrip di Pisa berjalan sangat lancar -- tidak menemui halangan apapun, saya malah sempat sedikit jalan-2 dan shopping di pusat kota, dan semuanya selesai dalam waktu sekitar 6 jam. Sekitar pukul 16.30 sore saya sudah kembali ke stasiun Pisa Centrale dan siap melanjutkan perjalanan ke Florence. Karena tiket yang saya pegang tidak bernomor kursi, saya pikir saya boleh naik KA yang lebih pagi asal KA tersebut tidak penuh atau masih ada tempat duduk yang tersisa. Maka saya putuskan naik KA yang lebih pagi. Dalam perjalanan ke Florence, petugas KA datang memeriksa tiket dan memberitahukan bahwa tiket yang saya pegang invalid. Dia menjelaskan bahwa saya boleh naik KA yang lebih malam (sampai batas waktu 4 jam dari jam yang tertera), tetapi tidak boleh yang lebih pagi. Dia selanjutnya dengan sopan mengatakan bahwa saya harus membeli tiket baru dan membayar penalti untuk kesalahan tersebut. So, apa daya … saya membeli tiket baru dan membayar penalti sebesar 5 Euro. Saya semestinya bertanya, bukan cuma beranggapan atau berasumsi. Lesson learned!

Florence adalah kota besar yang indah dan penuh dengan peninggalan seni. 3 atraksi utama di kota ini adalah: Duomo (kompleks Florence Cathedral), Galleria dell’Accademia dan Galleria degli Uffizi.

• Duomo
Duomo terdiri dari Cathedral, Dome, Baptistry, Bell Tower, Crypt (ruang bawah tanah) dan Museum adalah UNESCO World Heritage Site. Anda dapat membeli tiket masuk yang menyertakan semua bagian tersebut secara online seharga 18 Euro. Baca dengan teliti terms and conditions-nya sehingga kunjungan anda berjalan lancar.

• Galleria dell’Accademia dan Galleria degli Uffizi
Jika anda penggemar patung dan lukisan, luangkan waktu ½ - 1 hari untuk masing-2 gallery. Accademia, lebih kecil dan lebih spesifik daripada Uffizi, adalah rumah dari patung tersohor karya Michelangelo yang bernama “David”. Sedang Uffizi adalah salah satu dari museum-2 yang menyimpan koleksi seni terbesar di dunia. Uffizi adalah rumah dari lukisan ternama karya Botticelli yang berjudul “The Birth of Venus”. Anda dapat membeli tiket masuk secara online. Hati-2 kunjungan ke gallery-2 ini ada waktunya -- datang minimal 15 menit sebelum waktu yang tertera, jangan sampai terlambat, kalo terlambat anda tidak boleh masuk dan tiket hangus.

Hari ke-2 di Florence saya menghabiskan waktu ½ hari, dari pagi sampai siang, di Accademia, disambung dengan ½ hari berikutnya, dari siang sampai petang, di Duomo. Hari ke-3, dari pagi sampai sore di Uffizi. Setelah itu masih ada sisa waktu untuk jalan-2 dan shopping (or window shopping) kerajinan kulit karya produsen lokal di pusat kota: tas, handbag, jaket, sepatu, dlsb.

Florence adalah ibukota region Tuscany yang terkenal dengan keindahan alam dan peninggalan Renaissance-nya. Saat itu saya tidak sempat berkunjung ke region Tuscany -- but maybe in the future, kalo saya mempunyai kesempatan lagi berkunjung ke Italy saya pasti akan mampir ke region Tuscany.

Semoga bermanfaat untuk anda yang berencana berkunjung ke sini.

No comments: