Tuesday, 26 July 2011

Foreign Correspondent

Resensi Film: Foreign Correspondent (***/4)

Tahun Keluar: 1940
Negara Asal: USA
Sutradara: Alfred Hitchcock
Cast: Joel McCrea, Laraine Day, Herbert Marshall, George Sanders, Albert Bassermann

Plot: Menjelang pecahnya Perang Dunia ke 2 seorang reporter Amerika dikirim ke Eropa untuk menggali dan mengumpulkan fakta-2 konkret tentang gejolak politik di benua tersebut (IMDb).

Setelah menyelesaikan film Hollywood pertamanya, Rebecca (1940), di bawah pengawasan ketat produser David O. Selznick, Alfred Hitchcock dengan gembira menikmati kembali kebebasan artistiknya ketika Selznick "meminjamkan" dirinya ke produser Walter Wanger untuk membuat film keduanya, Foreign Correspondent. Hitchcock dengan cepat menyukai proyek ini yang merupakan cerita thriller espionase yang berliku, bertempo tinggi, dan menegangkan. Selain itu, dia pernah berkata: Sebagai seorang yang berasal dari Inggris, dia merasa terpanggil membuat film propaganda perang ini untuk menunjukkan kepada penonton di Amerika keseriusan perang yang sedang terjadi di Eropa, yang secara langsung melibatkan negara asalnya.

Joel McCrea
Foreign Correspondent dibintangi oleh Joel McCrea, yang bermain sebagai reporter Johnny Jones, yang dikirim ke Eropa untuk memberikan reportase dari sudut pandang yang baru. Memperoleh nama pena "Huntley Haverstock", tugas pertama Jones adalah mengorek informasi rahasia dari seorang diplomat Belanda, bernama Van Meer (diperankan oleh Albert Bassermann), yang terlibat dalam perundingan perdamaian -- informasi rahasia yang dicari adalah isi dari pakta perdamaian yang telah disepakati. Untuk menghubungi Van Meer, Jones diperkenalkan kepada seorang aktivis perdamaian dari Inggris, bernama Stephen Fisher (diperankan oleh Herbert Marshall), yang akan menyelenggarakan konferensi yang akan dihadiri oleh Van Meer.

Di London, ketika Jones akan pergi menghadiri konferensi tersebut, dia bertemu dengan Van Meer yang menawarinya berangkat bersamanya ke konferensi tersebut. Jones menerima tawaran tersebut dan berusaha mengorek informasi darinya, tetapi tidak berhasil. Di tempat konferensi, ketika acara akan dimulai, Fisher mengumumkan bahwa Van Meer berhalangan hadir karena dia harus menghadiri konferensi yang lain di Amsterdam. Jones mengejar Van Meer ke Amsterdam. Ketika Van Meer akhirnya muncul dan berjalan menaiki anak tangga menuju gedung konferensi, seorang fotografer tiba-2 muncul di depannya dan menembaknya dari jarak dekat. Si penembak berhasil meloloskan diri, tetapi Jones mengejarnya dengan menghentikan sebuah mobil yang ternyata berisi Carol Fisher (diperankan oleh Laraine Day), anak perempuan Stephen Fisher, dan Scott ffolliott (diperankan oleh George Sanders), seorang reporter yang juga tertarik mewawancarai Van Meer. Sementara mereka mengejar mobil si penembak, ffolliott sempat menjelaskan kepada Jones bahwa huruf besar (capital letter) nama keluarganya sengaja diganti dengan huruf kecil sebagai kenangan atas kematian nenek moyangnya yang kepalanya dipenggal (capital punishment) oleh Raja Henry VIII ... gaya humor khas Hitchcock?! :-) Mereka mengejar mobil si penembak sampai ke luar kota, tetapi mobil tersebut tiba-2 menghilang begitu saja di tengah deretan kincir angin.

Jones kemudian menemukan satu kincir angin yang kincirnya berputar melawan arah angin dan mencurigai tempat tersebut sebagai tempat persembunyian. Sementara Carol dan ffolliott pergi mencari bantuan polisi, Jones menyelinap masuk ke dalam kincir angin tersebut dan menemukan Van Meer disekap di sana -- orang yang ditembak di depan gedung konferensi ternyata bukan Van Meer, tetapi orang yang mirip dengannya. Dalam keadaan setengah sadar, Van Meer mengatakan bahwa dia diculik dan kelompok penculik berusaha mengorek informasi dari dirinya. Sebelum sempat menanyai Van Meer lebih jauh, Jones terpaksa melarikan diri. Ketika Jones kembali bersama polisi ke kincir angin tersebut, kelompok penculik telah pergi dan membawa Van Meer dengan sebuah pesawat.

Jones, ffolliott, kelompok penculik ... semuanya mengejar informasi yang sama, yaitu isi dari pakta perdamaian. Dari dialog yang terlontar, disebutkan bahwa informasi tersebut hanya diketahui oleh dua orang saja, yaitu Van Meer dan satu orang yang lain - dan informasi tersebut bahkan hanya disepakati secara verbal saja. Informasi rahasia ini adalah MacGuffin -- salah satu dari MacGuffin-2 paling terkenal dari film-2 Hitchcock ... kita bahkan tidak pernah tahu isi dari pakta perdamaian tersebut sampai film berakhir :-)

Berdasarkan memoir dengan judul "Personal History" karya jurnalis Vincent Sheean, setelah melalui penulisan ulang berkali-2 oleh hampir selusin penulis, script film ini sama sekali tidak mirip dengan cerita aslinya. Dengan plot yang terasa dibuat-2 -- misalnya, ketika Jones mengejar si penembak dengan menghentikan sebuah mobil yang ternyata berisi orang yang dia kenal, Foreign Correspondent berisi banyak plot yang meminjam dari cerita-2 yang lain, misalnya: penembakan orang yang mirip untuk mengelabui penculikan orang yang sesungguhnya adalah plot dari "The Third Round" (1924), karakter Van Meer berasal dari karakter dari "Mr. Standfast" (1919), karakter-2 Stephen Fisher dan anak perempuannya, dan plot akhir dari film ini berasal dari "The Riddle of the Sands" (1903). Selain itu, Foreign Correspondent juga berisi banyak ide setting produksi yang meminjam dari film-2 yang lain, misalnya: Frankenstein (1931), The Threepenny Opera (1931), A Night at the Opera (1935), Little Lord Fauntleroy (1936), Seven Sinners (1936), Non Stop New York (1937), The Life of Emile Zola (1937), History is Made at Night (1937), Trade Winds (1938) dan Espionage Agent (1939).

Namun demikian, dengan berjalannya waktu, Foreign Correspondent tetap dikenang karena setting-2nya yang memorable, antara lain: scene penembakan Van Meer ketika dia berjalan menaiki anak tangga menuju gedung konferensi, scene penembak menyembunyikan senjatanya di kameranya, scene Jones mengejar si penembak melalui lautan massa yang membuka payungnya, scene menegangkan -- sekaligus menggelikan -- ketika Rowley (diperankan oleh Edmund Gwenn) berusaha mencelakai Jones, dan scene pesawat ketika jatuh ke lautan Atlantik. Selain itu, Foreign Correspondent juga dikenang karena ketelitian Hitchcock dalam menampilkan detil cuaca dan atmosfir dalam setting-2 tersebut: mulai dari New York yang terang benderang, ke Amsterdam yang mendung dan gerimis, ke London yang kelabu dan kumuh, sampai ke lautan Atlantik yang beramuk ombak.

Albert Bassermann memperoleh pujian khusus untuk aktingnya yang sangat menjiwai sebagai Van Meer, dimana dia memohon perdamaian, tetapi sekaligus menolak mundur dari kemungkinan terjadinya perang. Dengan waktu penampilan yang relatif singkat, Bassermann berhasil menampilkan berbagai macam emosi, mulai dari orang tua yang bicaranya ngelantur, ke negarawan yang puitis, ke orang tua yang pikun, sampai ke orang asing yang siaga.

Walaupun dibumbui dengan ke-tidak-orisinil-an di sana sini, karena dikeluarkan pada saat yang tepat, Foreign Correspondent meraih popularitas yang tinggi dan menerima nominasi Academy Award untuk 6 kategori; salah satunya, Film Terbaik -- bersaing dengan Rebecca (1940) yang dikeluarkan pada tahun yang sama. Hanya beberapa saja dari film-2 Hitchcock selanjutnya yang menerima nominasi untuk Film Terbaik.

Bagi penggemar Hitchcock, Foreign Correspondent adalah prelude untuk film thriller espionase Hitchcock yang lain, yang lebih superior, yang dia ciptakan 19 tahun kemudian, yaitu North by Northwest (1959).

Menerima nominasi Academy Award untuk:
  • Best Actor in a Supporting Role (Albert Bassermann)
  • Best Art Direction, Black-and-White (Alexander Golitzen)
  • Best Cinematography, Black-and-White (Rudolph Maté)
  • Best Effects, Special Effects (Paul Eagler (photographic),Thomas T. Moulton (sound))
  • Best Picture (Walter Wanger)
  • Best Writing, Original Screenplay (Charles Bennett, Joan Harrison)

Cerita (***)
Screenplay (***)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

Foreign Correspondent dapat anda temukan di eBay.com

No comments: