SELMA (8.0/10)
Negara Asal: Amerika Serikat
Sutradara: Ava DuVernay
Script Original: Paul Webb
Cast: David Oyelowo, Tom Wilkinson, Tim Roth, Carmen Ejogo
Sinematografi: Bradford Young
Review ringkas paling pas untuk menjelaskan mengapa film ini sedemikian underrated dan ke-snubbed/keloncatan dalam nominasi-2 Oscar tahun ini adalah: 12 Years a Slave “stole this film’s thunder” :-) -- seperti sebuah pertunjukkan, gara-2 satu atraksi sudah menghabiskan perhatian dan tepuk tangan penonton, atraksi yang lain menjadi tidak kebagian apa-2.
Film kecil karya sutradara pendatang baru, Ava DuVernay, ini adalah reenactment dari pawai protes, dipimpin oleh Martin Luther King, Jr., untuk menuntut hak pemilihan suara bagi warga kulit hitam di AS, dari kota kecil Selma di negara bagian Alabama ke ibu kota Montgomery. Film ini memperlakukan ceritanya dengan sangat serius, namun demikian berhasil dengan sangat baik menghindari sosok Dr. King sebagai legenda yang hanya bisa kita kagumi saja, tetapi justru menampilkannya sebagai manusia yang dekat dengan kehidupan sehari-2, yang sikap dan tindakannya tidak memerlukan heroisme tinggi -- Dr. King juga menyimpan ketakutan dan keraguan, dan mengakui bahwa dirinya membutuhkan bantuan orang lain -- tetapi tetap menjadi manusia yang baik, yang kita semua bisa mencapainya. Hasilnya, mengesankan tetapi tidak menggurui. Gaya arahan DuVernay di sini mengingatkan penulis pada gaya arahan Kathryn Bigelow (The Hurt Locker, Zero Dark Thirty): fakta dan prosedur, dan tidak ada embel-2 sentimentalisme. Sayang sekali DuVernay keloncatan dalam nominasi Sutradara Terbaik, tetapi okay-lah masih bisa dimaklumi.
Script-nya dengan cermat menangkap esensi karakter utama ini dan aktor Inggris berdarah Nigeria, David Oyelowo, dengan cemerlang menjelma menjadi Dr. King -- suara dan gaya bicaranya (berapi-2 tetapi rada gemetaran karena perasaan takut juga), posturnya, dan dengan menjiwai menampilkan perasaannya (berharap, kecewa, ragu-2, takut, miris, ndak tega), kelemahannya, dan terutama simpatinya terhadap sesama manusia. Sayang sekali Oyelowo keloncatan dalam nominasi Aktor Terbaik -- hmmm, sorry, Bradley Cooper semestinya tidak masuk dalam nominasi tersebut. Bahkan dibandingkan dengan Chiwetel Ejiofor dalam 12 Years a Slave, akting Oyelowo di sini jauh lebih menjiwai.
All in all, Selma adalah film kecil yang sangat pantas mewakili penggalan kecil dari perjuangan panjang Dr. King.
Penulis melihat masa depan yang cemerlang untuk DuVernay dan Oyelowo.
Nominasi Oscar 2015:
- Film Terbaik
- Lagu Terbaik untuk “Glory” (musik dan lirik oleh John Legend, Common; dinyanyikan oleh John Legend, Common)
No comments:
Post a Comment