Friday, 7 September 2018

Catatan Perjalanan: Milan, Italy

#IITItaly
#IITMilan

Sharing catatan perjalanan

Destination: Milan, Italy, musim semi bulan Mei 2018
Duration: 4 malam (santai)

Kota tujuan ini sudah sering dibahas di grup ini mungkin sampe bosen. So, silakan di-skip bagi yang sudah sering baca atau pengalaman, mondar-mandir, di kota ini. Namun demikian, siapa tahu ada beberapa point yang belum pernah atau jarang disampaikan yang dapat membantu para paduka/wati yang ingin berkunjung ke kota ini.

Milan terletak di bagian utara Italy, sekitar 1 jam saja perjalanan dengan mobil ke perbatasan Swiss, menjadikan kota ini titik awal yang ideal untuk scenic train “Bernina Express” yang rutenya dari Tirano di perbatasan Italy/Swiss ke Chur di pegunungan Alpen Swiss. Milan juga ideal sebagai hub utama untuk melanjutkan perjalanan ke kota-2 di bagian selatan Perancis -- sekitar 4 jam perjalanan dengan KA ke Nice. Pada kesempatan ini saya ndak side-trip ke Swiss, tetapi ke bagian selatan Perancis (sharing ceritanya nanti berikutnya).

Milan tidak termasuk tujuan wisata utama di Italy, karena kota ini lebih terkenal sebagai kota bisnis dan fashion. So, anyway, kalo kita berkunjung ke sini, atraksi/aktivitas apa saja yang dapat kita lihat/lakukan?

1. Sforza Castle (Castello Sforzesco)
Di abad pertengahan kompleks ini adalah istana/benteng keluarga bangsawan Sforza, penguasa Milan. Sekarang menjadi tempat berbagai macam museum. Kita bisa beli tiket sightseeing istana/benteng saja, atau bagi yang senang dengan museum, bisa beli pass yang menyertakan entry ke semua museumnya.

2. Milan Cathedral (Duomo di Milano)
Gereja terbesar ke 4 di dunia dan bergaya Gothic yang sangat impresif ini harus dikunjungi ya karena penting banget untuk selfie di depannya … wkwkwk ☺ Konon gereja ini membutuhkan waktu 600 tahun untuk menyelesaikan pembangunannya, mulai dari abad ke-14 sampai ke abad ke-20 ybl. Setelah foto-2an di depan, kita sebaiknya masuk ke dalam gerejanya -- tiket masuk selain entry ke dalam gereja, juga entry ke museum gereja di bawah tanah dan entry ke rooftop gereja.

3. Galleria Vittorio Emanuele II
Terletak bersebelahan dengan Duomo, shopping mall tertua di Italy ini dibangun di akhir abad ke 19 dan mempunyai rooftop yang sangat cantik. Arsiteknya pasti seniman juga nich -- konon arsiteknya tewas jatuh tergelincir dari rooftop bangunan ini. Anyway, penting juga untuk selfie di sini … fotonya ngambilnya harus dari bawah agar rooftopnya bisa kelihatan ☺ Karena kecantikan tempatnya, shopping mall ini populer menjadi lokasi wedding photo, terutama pasangan pengantin dari Asia. So, yang sebentar lagi jadi pengantin, ini ada ide untuk lokasi wedding photo … ☺ Bagi yang suka belanja, anda bisa “shop till you drop” di sini -- range barangnya, dari mewah sampai super mewah. Resto-2 berbintang juga dapat ditemukan di sini. Konon, dulu ada McDonald’s-nya, tapi kemudian setelah kontraknya habis, kontraknya tidak boleh diperbarui lagi sehingga McDonald’s harus pergi -- tempatnya digantikan oleh fashion house Prada. Yaaah, nasib, batal sudah rencana makan di sini … ☺

Ketiga tempat di atas saling berdekatan, walking distance: dari Castle ke Duomo jalan kaki 20 menit, dari Duomo ke Galleria jalan kaki 2 menit.

4. Teatro alla Scala
Atau disingkat La Scala, adalah opera house. Dibangun di akhir abad ke 18, penampilan luar gedungnya tidak istimewa, kalah iconic kalo dibandingkan dengan misalnya Sydney Opera House, tapi opera house Milan ini sering menjadi tempat untuk world premiere opera-2 ternama karya komposer-2 Italy. Selain opera juga menampilkan orkestra klasik. Berkunjung ke sini adalah pengalaman unik yang hanya ada di Milan. Jangan khawatir soal pakaian, karena penonton ndak perlu mengenakan jas/gaun formal -- cukup pakaian yang sopan dan rapi saja. Dari Galleria ke La Scala jalan kaki 5 menit.

5. Quadrilatero della Moda (Fashion Quarter)
Ini adalah daerah shopping dimana fashion paling baru, paling kini, bisa ditemukan -- dari Galleria, jalan kaki 5 menit. Jangan nyari bargain, karena semuanya barang baru, the latest trends. Atau sightseeing dan window shopping saja juga okay.

Dua tempat berikut ini sering terloncati dalam itinerary, yaitu: 

6. Leonardo da Vinci’s The Last Supper
Banyak yang ndak tahu lukisan The Last Supper terletak di Milan, tepatnya di gereja Santa Maria delle Grazie. Dari Castle, jalan kaki 10 menit ke arah barat. Tidak seperti lukisan di atas kanvas yang awet, lukisan di dinding (mural) lebih cepat pudar. The Last Supper sudah pudar banget, waktu ngliat … waduh, kasihan banget … warna-2nya sudah banyak yang hilang -- konon restorasi pernah dilakukan, tapi tetap saja pudar. Tidak heran banyak pertanyaan yang muncul tentang siapa saja yang ada dalam lukisan tersebut. Yang itu siapa?? Maria Magdalena?! Demikian dugaan penulis Dan Brown dalam novelnya The Da Vinci Code. 

7. Leonardo da Vinci’s Museum of Science and Technology
Banyak juga yang ndak tahu kalo Leonardo bukan saja seorang seniman/pelukis, tetapi juga inventor, matematikawan, insinyur, arsitek, astronom … singkat kata ilmuwan. Saat itu Leonardo bekerja untuk keluarga bangsawan Sforza, penguasa Milan, sehingga tidak heran koleksi catatan kerjanya disimpan di Milan. Untuk mereka yang curious mind, silakan berkunjung ke museum ini -- dari Santa Maria delle Grazie, jalan kaki 5 menit ke arah selatan. 

Dua tempat berikut ini khas Milan, yaitu:

8. Casa Milan
Markas besarnya AC Milan, di sini ada museum klub, display sejarah perjalanan klub, juga toko yang menjual berbagai macam merchandise klub. Bagi penggemar sepak bola, silakan berkunjung ke sini – dari metro/subway Duomo, naik jalur merah arah Fieramilano, turun di Lotto.

9. San Siro Stadium
Daripada cuma ngliat museum atau stadium kosong, kalo bisa ya nonton pertandingannya. Untuk bisa nonton pertandingannya, kita mesti datang pas ketika musim liga berlangsung -- jadwal pertandingan bisa dilihat di website klub. Ada pemeriksaan security sebelum masuk stadium. Dari metro/subway Lotto, naik jalur ungu arah San Siro Stadio, turun di stasiun terakhir.

Kalo anda datang di akhir Agustus/awal September, anda bisa juga nonton F1 Grand Prix.

10. Italian Food
Yang ini bisa ditemukan di mana saja di Milan.
Italian food di luar Italy cenderung lebih spicy dan berlebihan; padahal di negaranya sendiri, simple dan sederhana. Yang letaknya dekat dengan Duomo yang bisa saya rekomendasikan adalah: Luini (bakery), di Via Santa Radegonda 16, hmmm … keju melur mozzarella, top lah. Persis di depannya, Cioccolatitaliani (gelato). Banyak orang lokal yang datang ke sini. Pizza bisa ditemukan di mana saja. Kalo datangnya berkelompok, order pizzanya bisa meteran … isinya bisa divariasi. Selamat mencoba.

Orang Italy walaupun mungkin ndak lancar berbahasa Inggris, mereka ngerti bahasa Inggris.

No comments: