Saturday 10 November 2012

Octopussy

Resensi Film: Octopussy (7.5/10)

Tahun Keluar: 1983
Negara Asal: UK
Sutradara: John Glen
Cast: Roger Moore, Maud Adams, Louis Jourdan, Kabir Bedi, Steven Berkoff

Plot: James Bond mengusut kematian agen 009 dan menemukan konspirasi antara seorang pangeran Afghanistan di pengasingan dan seorang jenderal Rusia renegade/pemberontak
untuk memaksa perlucutan senjata nuklir di Eropa Barat dengan meledakkan bom nuklir di markas militer AS di Berlin Barat (IMDb).

Film-2 James Bond memang terkenal dengan dialog-2 yang bersifat double entendre, yaitu bermakna ganda, ambiguous -- maknanya tidak dapat diketahui dari konteksnya. Double entendre ini digunakan sebagai disguise/samaran yang ditujukan untuk penonton dewasa karena makna yang lain dari makna ganda tersebut mayoritas adalah seksual, misalnya nama Pussy Galore dalam Goldfinger (1964). Dibandingkan dengan era Sean Connery, film-2 Bond selama era Roger Moore mengandung lebih banyak double entendre.

Pertama-2, mungkin karena jamannya sudah tidak cocok lagi (dua dasawarsa setelah Goldfinger!), jangankan penonton, bintang yang memerankan judul/karakter ini, Maud Adams, diapun merasa tidak comfortable dengan judul yang ada: Octopussy ... ???! :-) John Barry, yang sudah bertahun-2 menggarap musik untuk film-2 Bond, juga kebingungan ketika mesti menciptakan lagu tema yang mesti menyebutkan "Octopussy" dalam liriknya -- akhirnya, penulis lirik ternama Tim Rice menemukan solusinya, yaitu: jangan menyebutkan nama tersebut dalam liriknya :-) Lagu tema "All Time High", dinyanyikan oleh Rita Coolidge, walaupun sama sekali tidak buruk, mesti menerima konsekuensinya, yaitu gagal mencapai hit dan saat ini duduk di urutan paling buncit Top Bond Songs.

Selain judul yang bersifat "banana skin" (very likely to cause embarrassing problems), penonton tidak menyukai tiga hal dalam film ini, yaitu: 1) Sound effect teriakan Tarzan ketika Bond berayun dari satu pohon ke pohon yang lain, meloloskan diri dari kejaran Kamal Khan (Louis Jourdan); 2) Bond bersembunyi di dalam kostum gorila ketika dia bersembunyi dari henchman Khan, Gobinda (Kabir Bedi); 3) Bond mengenakan kostum badut ketika dia menyelinap masuk ke dalam sirkus Octopussy untuk melumpuhkan bom nuklir yang dipasang oleh Orlov (Steven Berkoff). Namun demikian, ini lagi-2 mungkin adalah humor à la Moore yang tidak sungkan-2 menurunkan standard ke-sophisticated-an Bond-nya dan trademark Moore yang menyadari bahwa film-2nya tidak hanya ditonton oleh orang dewasa tetapi juga oleh anak-2 dan remaja.

Namun demikian, despite kritik/kekurangan di atas, Octopussy adalah film yang imajinatif, menarik, dan didukung oleh cast yang mumpuni:

1) Louis Jourdan
Berbeda dari musuh-2 Bond sebelumnya yang tampil dingin dan psychopath, bintang Perancis dari era 1940-an ini tampil tidak kalah suave-nya seperti Bond -- kalem dan berbudaya, dengan dialog-2 tongue in cheek (with insincere or ironical intent) yang menyamai Bond. Sebagai contoh, dalam sebuah scene setelah beberapa kali gagal mencelakai Bond: 

Kamal Khan: "You seem to have this nasty habit of surviving."
James Bond: "You know what they say about the fittest."

2) Kabir Bedi
Aktor India dengan perawakan yang gagah dan penampilan yang berwibawa ini mempunyai pandangan mata yang tajam dan menusuk, membuat karakternya, Gobinda, sebagai salah satu dari henchman-2 yang paling disegani.

3) Maud Adams
Satu-2nya aktres yang tampil dua kali sebagai Bond girl -- penampilan sebelumnya dalam The Man with the Golden Gun (1974); atau tiga kali (!) kalau penampilannya sebagai ekstra dalam film Bond berikutnya, A View to a Kill (1985), ikut dihitung; Adams tampil mempesona sebagai title role Octopussy dalam gaun-2 tradisional India/sari-nya -- menjadikan dirinya Bond girl terbaik kedua dari era Roger Moore setelah Barbara Bach dalam The Spy Who Loved Me (1977).

4) Bersetting mayoritas di India, film ini menampilkan geografi dan budaya India secara ekstensif, mulai dari gedung-2 bersejarah -- aerial view dari Taj Mahal di Agra, Monsoon Palace, Lake Palace, dan Shiv Niwas Palace di Udaipur, tradisi lokal, transportasi lokal (bajaj!), pakaian lokal, sampai faunanya (gajah, ular kobra, dan singa Bengali!).

Hasil akhirnya, Octopussy adalah mixed bag of romance and thriller.

* 7.5/10

Octopussy dapat anda temukan di eBay.com 

No comments: