Thursday, 22 November 2012

The Living Daylights

Resensi Film: The Living Daylights (7.5/10)


Tahun Keluar: 1987
Negara Asal: UK
Sutradara: John Glen
Cast: Timothy Dalton, Maryam d'Abo, Jeroen Krabbé, Joe Don Baker, John Rhys-Davies

Plot: James Bond dikirim ke Bratislava untuk membantu jenderal Rusia, Georgi Koskov, membelot ke Barat, tidak menyadari ini semua adalah konspirasi Koskov untuk mengadu domba antara Rusia dan sekutu untuk kepentingan pribadinya (IMDb).

Dalam karirnya yang singkat sebagai James Bond, Timothy Dalton mungkin mengalami nasib yang sama seperti George Lazenby -- penonton tidak sayang, karena mereka tidak kenal. Putting my feelings aside, sama seperti Roger Moore yang tidak terbebani oleh peninggalan/legacy dari pendahulunya, dalam film ini Timothy Dalton juga tampil percaya diri dan siap me-redefine karakter Bond sesuai dengan interpretasinya -- seorang aktor memang harus berani mengaplikasikan interpretasinya sendiri. Salut. Kurang menyukai gaya rileks dan humor Moore, Dalton memasukkan kualitas multi-dimensi dalam karakter agen rahasia ini, a.l.: alert/vigilant (waspada), agile/swift (tangkas), vicious/savage (kejam) -- kalau situasi menuntutnya demikian, misalnya terhadap Whitaker (Joe Don Baker), tetapi juga sensitive/sensible (pengertian) -- misalnya terhadap Kara Milovy (Maryam d'Abo). Selama shooting Dalton bahkan melakukan sebagian besar stunt-nya sendiri. Hasilnya, Bond-nya Dalton terasa lebih dekat ke realism daripada escapism -- sisi gelapnya Bond mulai nampak (penonton yang terbiasa dengan Bond-nya Moore merasa Dalton kurang charming). Tetapi jaman sudah berubah, generasi muda/penonton baru saat itu tidak peduli lagi dengan gaya charming Moore, he got his time and his time had passed.

Bersetting di Inggris dan Austria (untuk Bratislava, Cekoslovakia) dan Maroko (untuk Afghanistan), film ini adalah film Bond terakhir yang judulnya diambil dari novel Ian Fleming, sampai pada tahun 2006 ketika Bond kembali dalam Casino Royale. Dari sisi produksi, setelah memasukkan Michael G. Wilson, anak tirinya, sebagai asisten produser dalam The Spy Who Loved Me (1977), Albert R. Broccoli mulai memasukkan calon penggantinya yang lain, Barbara Broccoli, anak perempuannya, sebagai asisten produser -- keduanya bakal mewarisi "kerajaan" Bond sepeninggal ayahnya. Dari sisi casting, ada beberapa anggota baru datang dan anggota lama pergi dalam film ini:

1) Tidak mudah "mengisi sepatu" Lois Maxwell, Caroline Bliss tampil membosankan dan forgettable (absolutely forgettable!) sebagai Miss Moneypenny. Bliss sedikitpun tidak mendekati pesona Maxwell.

2) Tampil setia sebagai kepala KGB, General Gogol, sejak From Russia with Love (1963), Walter Gotell mengundurkan diri dalam film ini. Sebagai tanda terima kasih terhadap dirinya, perannya tidak digantikan oleh siapapun, tetapi script-nya yang diubah, yaitu Gogol seakan-2 dipindah-tugaskan ke misi diplomatik dan posisinya digantikan oleh Pushkin (John Rhys-Davies). Gotell tampil singkat di akhir film menyalami Milovy (d'Abo). Keluarga Broccoli, walaupun terkenal pelit, terkenal menghargai kesetiaan :-)

3) Setelah ikut membidani kelahiran musik tema Bond dan menciptakan musik untuk 11 film Bond, John Barry mengundurkan diri setelah produksi film ini selesai. Bahkan sampai sekarang musiknya masih terus menjadi inspirasi bagi komposer-2 musik yang lain yang menciptakan musik untuk film-2 Bond berikutnya. Sebagai tanda terima kasih terhadap dirinya, Barry melakukan cameo appearance sebagai konduktor orkestra dalam film ini. Lagi-2 keluarga Broccoli menghargai kesetiaan karyawan atau partner bisnisnya.

4) Setelah terakhir muncul dalam On Her Majesty's Secret Service (1969) dan digantikan oleh Lotus Esprit dengan penampilan yang memorable dalam The Spy Who Loved Me (1977), Aston Martin akhirnya muncul kembali dalam film ini, yaitu Aston Martin V8 Vantage. Despite penampilan banyak mobil yang lainnya, hasil poll menunjukkan Aston Martin berada di ranking teratas Top Bond's Vehicles.

Dari sisi cerita, plotnya mengkombinasikan antara plot dari From Russia with Love (1963) dan plot dari Octopussy (1983). Maryam d'Abo tampil meyakinkan sebagai cewek Rusia, Kara Milovy (aksennya dan perangainya), tetapi kurang meyakinkan sebagai cellist/pemain cello :-) Joe Don Baker juga tampil meyakinkan sebagai self-styled general, alias madman, Brad Whitaker. Sayangnya, Jeroen Krabbé dan John Rhys-Davies sama sekali tidak meyakinkan sebagai jenderal Rusia, Koskov dan Pushkin -- they look so American :-) Karena karakter d'Abo adalah pemain cello, film ini sempat menampilkan scene-2 dimana musik klasik dimainkan, a.l. musik dari Borodin, Dvorak, Mozart, dan Tchaikovsky.

All in all, it's not bad at all.

* 7.5/10




The Living Daylights dapat anda temukan di eBay.com

No comments: