Thursday 6 December 2012

GoldenEye

Resensi Film: GoldenEye (7.7/10)


Tahun Keluar: 1995
Negara Asal: UK
Sutradara: Martin Campbell
Cast: Pierce Brosnan, Sean Bean, Judi Dench, Izabella Scorupco, Famke Janssen

Plot: James Bond dikirim ke St. Petersburg, Rusia untuk menyelidiki serangan terhadap pusat kontrol senjata nuklir antariksa di Severnaya, dan menemukan bekas agen MI6, Alec Trevelyan, berada di balik konspirasi ini untuk membalas dendam terhadap Inggris atas kematian orangtuanya dengan menghancurkan London (IMDb).

Setelah enam tahun "mati suri" gara-2 persengketaan hukum antara pihak produser dan pihak distributor, penggemar series James Bond di seluruh dunia betul-2 menantikan tibanya film ini. Menggantikan ayahnya secara penuh untuk pertama kalinya, produser Barbara Broccoli berhasil dengan sangat baik memenuhi harapan penonton tersebut. Tidak seperti film-2 Bond pada dasawarsa sebelumnya yang terasa serba tanggung -- ogah-2an melepas jaman asalnya, tetapi tidak terang-2an memasuki jamannya, GoldenEye adalah film Bond yang berani dan percaya diri dalam merangkul jamannya.

Dibuka dengan scene spektakuler Bond melakukan bungee jumping dari tebing sebuah bendungan yang curam, GoldenEye menyuntikkan empat pendatang baru yang merupakan "darah segar", yaitu:

1) Pierce Brosnan.
Much-anticipated/much-awaited, sudah diantisipasi/sudah ditunggu-2 memainkan peran James Bond sejak kemunculannya sebagai karakter ilusif, Remington Steele, dalam serial TV populer dengan judul yang sama, Pierce Brosnan tidak mengalami hambatan yang berarti untuk diterima sebagai Bond yang baru. Penggemar Remington Steele di seluruh dunia dengan tangan terbuka menyambut kedatangan Brosnan sebagai Bond. No problem at all!

2) Judi Dench.
Kalau kedatangan Brosnan sudah diantipasi, kedatangan Judi Dench adalah kejutan besar -- kejutan besar yang menyegarkan! Selain sebagai aktres kawakan yang penampilannya selalu dinantikan, pemilihan Dench sebagai M terasa betul-2 cocok dan pantas dengan jamannya. Pemilihan ini konon diilhami oleh kejadian nyata di Inggris saat itu, yaitu Stella Rimington terpilih sebagai wanita pertama sebagai kepala organisasi counter-intelligence domestik Inggris, MI5.

3) Samantha Bond.
Setelah terasa cemplang sepeninggal Lois Maxwell, Samantha Bond berhasil dengan sangat baik "mengisi sepatu"-nya. Dia menyadari sepenuhnya posisi perannya, menampilkan Miss Moneypenny yang modern: chic (stylish/elegant), sassy (lively/spirited), percaya diri, dan sekaligus GSOH (good sense of humour); dan tanpa tedeng aling-2 menggoda Bond (walaupun sepenuhnya mengetahui hasilnya bakal sia-2 :-)) sedemikian rupa sampai kita tidak tahu lagi siapa yang mesti kita "kasihani": dia atau Bond? :-)

4) BMW.
Setelah lebih dari tiga dasawarsa dikuasai oleh Aston Martin dan Lotus, kemunculan BMW adalah "darah segar" yang sudah ditunggu-2 oleh penggemar BMW di seluruh dunia -- yang jumlahnya lebih banyak daripada penggemar Aston Martin atau Lotus. Sama seperti pengendaranya, BMW tidak mengalami hambatan yang berarti untuk diterima sebagai mobil Bond yang baru.

Selain empat "darah segar" di atas, film dengan latar belakang keruntuhan USSR ini mempunyai cast pendukung yang patut diacungi-jempol, yaitu:

1) Sean Bean.
Masih segar dalam ingatan penonton sebagai musuh Harrison Ford dalam Patriot Games (1992), Sean Bean tampil meyakinkan sebagai bekas agen MI6 yang sakit hati dan menyimpan dendam. Hmmm, mirip seperti perannya dalam Patriot Games :-)

2) Izabella Scorupco.
Aktres/model berdarah Polandia ini mengetahui betul apa yang diharapkan penonton dari Bond girl modern, yaitu: tidak memerlukan perlindungan Bond (tidak seperti Bond girl dalam eranya Roger Moore, Scorupco mungkin mbatin "ha ... sorry aja ya" :-)); dan if necessary, tidak sungkan-2 nge-boss-i Bond :-)

3) Famke Janssen.
Aktres berdarah Belanda ini berhasil menyediakan sidekick nyleneh sebagai henchwoman yang sadistis -- karakternya sesungguhnya rada cartoonish, tetapi anyway berhasil menyediakan humor gelap.

4) Alan Cumming.
Dengan wajah yang "nerdy", Alan Cumming tampil meyakinkan sebagai computer hacker yang tidak peduli dengan implikasi dari tindakannya, selain memberi boost dan kepuasaan terhadap egonya. Oh, penampilan yang pas sekali, so typical computer hacker.

Bersetting di St. Petersburg, Rusia dan Puerto Rico (untuk Cuba), GoldenEye berhasil mengkombinasi seluruh elemen-2 dalam pakem James Bond dalam gabungan yang seamless (mulus/koheren) dan menarik. Scene-2 actionnya terasa riel -- tidak parodis seperti dalam era Sean Connery atau Roger Moore, teknologinya modern, tetapi semuanya tetap berada dalam batas-2 pakemnya. Last, but not least, lagu tema dengan judul yang sama, diciptakan oleh Bono dan dinyanyikan oleh Tina Turner, mengingatkan penonton pada penyanyi legendaris lagu-2 tema Bond, Shirley Bassey.

Secara keseluruhan, GoldenEye adalah film yang berhasil memodernisasi series James Bond secara total.

* 7.7/10




GoldenEye dapat anda temukan di eBay.com

No comments: