Bagaimana anda merayakan ulang tahun Alfred Hitchcock?
Nonton film-2nya? Tentu saja!
Pada kesempatan kali ini penulis ingin memberi introduction kepada tiga film Hitchcock yang tidak terlalu sering ditonton, atau dibahas. Tiga film berikut ini memang tidak sepopuler Rear Window, Vertigo, North by Northwest, atau Psycho, tetapi kalau anda penggemar Hitchcock anda dapat dengan mudah menemukan semua “trademark” Hitchcock di dalamnya: suspense, thriller, komedi, dan ... “Hitchcock Blondes” -- dalam tiga film berikut ini para pemeran utama wanitanya tidak berambut pirang, namun demikian mempunyai kualitas “Hitchcock Blondes”, yaitu: sexy, smart, sophisticated, sekaligus icy, strong, and fearless (eksterior yang kalem, interior yang membara).
1) Sabotage (1936)
Bersama dengan The Man Who Knew Too Much (1934) dan The 39 Steps (1935), Sabotage adalah film yang memindahkan Hitchcock dari studio lokal di Inggris ke Hollywood. Walaupun Hitchcock saat itu merasa dirinya masih amatir, film Sabotage menunjukkan keahlian penyutradaraannya sudah professional, matang.
Seorang pemilik bioskop, Verloc, ternyata adalah seorang anggota grup teroris yang merencanakan serangkaian serangan di kota London. Polisi mencium gelagat ini, maka membuntuti gerak-geriknya. Sang pemilik bioskop hidup bersama istri dan adik laki-2 istrinya yang masih di bawah umur, Stevie -- keduanya tidak mengetahui secret life Verloc. Pada hari H yang sudah ditentukan untuk meledakkan time-bomb di stasiun kereta api Piccadilly Circus di bawah tanah (London Underground), mengetahui polisi sudah membuntuti gerak-geriknya, Verloc menyuruh Stevie membawa dan meletakkan bungkusan reel film (berisi bom waktu) di tempat yang ditentukan. Dalam perjalanan, Stevie ternyata mampir dulu di tempat orang jualan obat :-) , kemudian terhalang iring-2an parade di jalan ... dasar anak kecil, Stevie malah senang nonton parade tersebut. Tik, tok, tik, tok, tik, tok, ... waktu berjalan terus mendekati jam dimana bom tersebut bakal meledak. Akankah Hitchcock mengorbankan/mematikan anak kecil dalam filmnya??? Bagaimana reaksi Mrs. Verloc ketika mengetahui bahwa suaminya ternyata seorang teroris?
Suspense, suspense, suspense.
2) The Trouble with Harry (1955)
Ketika film ini dibuat Hitchcock sudah berada di puncak ketenarannya di Hollywood. Entah ada angin apa, Hitchcock tiba-2 memutuskan membuat film komedi! Yes, comedy! :-) Tetapi tidak berarti tanpa suspense dan thriller.
Suatu siang yang cerah di sebuah desa di negara bagian Vermont, AS, seorang pemburu sedang berburu kelinci di hutan belukar di dekat tempat tinggalnya; seorang anak kecil sedang bermain tembak-2an dengan senjata plastiknya; seorang wanita muda baru saja melempar botol susu ke bekas suaminya karena tidak mau diajak damai; dan seorang wanita setengah baya baru saja memukul seorang pria dengan sepatu bootnya gara-2 dia keluar dari hutan belukar secara tiba-2. Beberapa saat kemudian satu per satu menemukan pria tersebut (Harry) terkapar mati di tengah hutan belukar. Dan semuanya merasa bertanggung-jawab terhadap kematian tersebut. Dan masing-2 berusaha menutupi kejahatan tersebut :-) Benarkah mereka semua bertanggung-jawab terhadap kematian tersebut? Berhasilkah mereka menutupi kejahatan tersebut? Akankah Hitchcock membiarkan kejahatan tersebut menang?
Edmund Gwenn, Mildred Natwick, dan Mildred Dunnock memberikan performance yang hangat, sehangat udara Vermont di musim panas dengan pemandangan yang super indah. Film ini adalah film pertama Shirley MacLaine -- siapa yang nyangka dia bertahan terus main film sampai saat ini. Juga film pertama untuk John Forsythe, yang kariernya ternyata lebih banyak di televisi -- siapa yang nyangka dia menjadi terkenal sebagai suara dari Charles Townsend dalam serial TV “Charlie's Angels” dan multi-billionaire Blake Carrington dalam soap opera TV “Dynasty”.
Kocak, kocak, kocak.
3) Topaz (1969)
Banyak penggemar Hitchcock yang menilai bahwa menuju akhir kariernya karya-2 Hitchcock tidak sebagus karya-2 awalnya. Ya, pasti berbeda, karena waktunya berbeda. Namun demikian, Hitchcock tetap Hitchcock -- dasarnya tetap sama.
Bersetting krisis missile Cuba pada tahun 1962, CIA (John Forsythe tampil lagi) menggunakan agen Perancis, Andre Devereaux, untuk mengintai sepak terjang Sovyet di Cuba. Tetapi ada masalah, karena ada jaringan mata-2 Sovyet di kalangan pejabat tinggi Perancis, namanya Topaz. Siapa pemimpin Topaz? Bersediakan Andre Devereaux mengorbankan kariernya, kekasihnya, dan bahkan keluarganya, untuk AS?
Dengan running time sepanjang 143 menit, Topaz sama sekali tidak kalah dengan spy thriller The Day of the Jackal yang dibuat empat tahun kemudian. Membawa penonton dari Copenhagen, ke Washington, ke Paris, ke New York, ke Havana, dan kembali lagi ke Paris ... wow, what an adventure! Topaz membangkitkan nostalgia penonton terhadap siapa lagi kalau bukan North by Northwest. Frederick Stafford, walaupun sama sekali bukan Cary Grant, membangkitkan nostalgia penonton terhadap ... Cary Grant :-)
Thriller, thriller, thriller.
No comments:
Post a Comment