Friday 6 September 2013

Deliverance, Frantic, The Impossible

Triple Holidays Turned Into Nightmare!


Siapa yang nyangka bahwa nasib buruk bisa datang ketika kita sedang liburan? Memangnya, siapa sih yang bertujuan mencelakai orang yang sedang liburan? Orang yang predisposisi setiap harinya waspada-pun, ketika liburan dia akan bersikap rileks dan tidak cepat menaruh kecurigaan terhadap hal-2 yang nampak sepele.

Tetapi menurut tiga film berikut ini nasib buruk ternyata bisa datang di waktu yang kita paling tidak waspada tersebut.

1) Deliverance (1972)

Empat sekawan, Lewis (Burt Reynolds), Ed (Jon Voight), Bobby (Ned Beatty), dan Drew (Ronny Cox), memutuskan pergi berakhir pekan dengan ber-canoe di sebuah sungai di belantara terpencil di negara bagian Georgia sebelah utara. Lewis dan Ed sudah berpengalaman, sedang Bobby dan Drew adalah “newbies” -- baru pertama kali ini pergi ke belantara. Sesampai di tempat tujuan mereka bertemu dengan penduduk lokal yang uncivilized dan nampak hasil inbreeding (perkawinan terlalu dekat antara keluarga). Lewis dan Ed meyakinkan Bobby dan Drew bahwa mereka tidak apa-2. Tetapi Bobby dan Drew khawatir dan mempunyai firasat buruk. Entah apa.

Di akhir film, salah satu dari empat sekawan tersebut tewas dan yang lainnya bersumpah tidak bercerita tentang pengalaman tersebut kepada siapapun seumur hidup mereka. Nightmare ini sebaiknya dikubur saja -- karena kalau diceritakan, memangnya siapa sih yang mau percaya?

Film arahan John Boorman dengan rating 94% di Rotten Tomatoes ini betul-2 original dan berhasil dengan sangat baik membangkitkan “primal fear” dalam diri kita. Classic.

Hati-2 kalau pergi camping/canoe ke daerah terpencil :-)

2) Frantic (1988)

Lima tahun sebelum memerankan dokter yang kehilangan istrinya akibat pembunuhan, Harrison Ford sudah memerankan dokter yang juga kehilangan istrinya! :-) Tetapi kali ini bukan akibat pembunuhan, tetapi hilang begitu saja. Just vanished, without a trace!

Sambil mengunjungi konferensi kedokteran, suami-istri Dr. & Mrs. Walker siap berbulan madu kedua di kota paling romantis di dunia, Paris. Tiba di Paris pagi hari, masih jet-lagged, mereka langsung check-in ke hotel. Sementara istrinya mulai membongkar bagasi mereka, sang suami pergi mandi. Di saat paling kritis dalam film ini sutradara Roman Polanski dengan sangat pandai menempatkan kamera dari sisi suami yang sedang mandi, dengan suara air mengalir deras memekakkan telinga suami (penonton) -- dia (penonton) sayup-2 mendengar telpon berdering dan istrinya mengucapkan sesuatu. Kemudian kamera bergerak perlahan-2 menuju sudut pintu kamar mandi mengikuti gerakan terakhir istrinya. Sang suami menyelesaikan mandinya, mencukur jenggotnya, memesan makan pagi, membaca koran, dan ... ketiduran. Bangun kesiangan, istrinya ternyata belum kembali juga ke kamar. Kemana gerangan istrinya? Hilang, tanpa jejak.

Tidak bisa lagi bekerja di AS, Polanski menyelesaikan seluruh film ini di Perancis. Dari segi thriller film ini sama sekali tidak kalah dengan The Fugitive (1993). Dari segi akting, Ford sebagai suami yang desperate membongkar teka-teki yang misterius ini, juga tidak kalah dengan aktingnya dalam The Fugitive. Musik dari Ennio Morricone, walaupun beliau berasal dari Itali, terdengar begitu melankolis Perancis-nya, menghantui dari awal sampai akhir film, dengan menyertakan alat musik akordion. Memperoleh rating tinggi dari para film critic, tetapi gagal di box-office AS, satu-2nya kekurangan film ini adalah tidak bersetting di AS dan saat itu (bahkan sampai saat ini) Polanski masih di-“persona non grata” oleh publik AS.

Hati-2 kalau ngambil bagasi :-)

3) The Impossible (2012)

Berdasarkan kisah nyata tentang keluarga Spanyol yang sedang liburan di Thailand ketika tsunami tanggal 26 Desember 2004 menghantam hotel di mana mereka menginap di pantai Khao Lak, Thailand. Film ini tidak hanya menampilkan nasib buruk yang bisa datang sewaktu-2, bagaikan pencuri di malam hari, tetapi juga mukjizat yang bisa terjadi darinya. Musibah seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya, mengapa terjadinya pas ketika mereka berlibur di sana? Mukjizatnya, sementara hampir semua orang kehilangan anggota keluarganya, keluarga ini seluruh anggotanya berhasil lolos dari maut. It's impossible!

Sayang sekali film produksi Spanyol ini cepat-2 memutuskan meng-“inggris”-kan film ini dengan meng-cast Naomi Watts dan Ewan McGregor sebagai keluarga Inggris yang sedang berlibur ke Thailand. Padahal ada banyak aktor dan aktres Spanyol yang mampu memainkan peran ini dengan sangat baik juga. Mungkin karena alasan distribusi -- mungkin takut jangkauan distribusinya tidak seluas kalau filmnya dibuat dalam bahasa Inggris. But anyway, it's an inspiring and uplifting film.

Selama liburan kita hanya bisa berdoa saja moga-2 tidak ada musibah.


Deliverance, Frantic, The Impossible dapat anda temukan di eBay.com

No comments: