Ada jaman-2 dimana penjara identik dengan hukuman -- murni hukuman. Kemudian pada tanggal 10 Desember 1948 PBB menandatangani deklarasi yang disebut dengan The Universal Declaration of Human Rights (UDHR). Sejak itu penjara berubah fungsinya dari tempat hukuman menjadi tempat rehabilitasi. Tetapi perubahan ini tidak terjadi secara sekejap dan sepenuhnya: di beberapa tempat di dunia penjara masih berfungsi sebagai tempat hukuman, di beberapa tempat yang lain 50-50, di beberapa tempat yang lain lagi, misalnya di negara-2 Skandinavia, murni rehabilitasi -- ada televisi untuk hiburan, ada gym untuk olahraga, ada perpustakaan untuk belajar, ada klinik untuk berobat ... saking lengkapnya sampai orang yang tidak dipenjara pingin masuk penjara :-) I should move to Sweden :-) Tetapi kalau semua negara patuh terhadap UDHR, para filmmakers bakal kehilangan inspirasi untuk membuat film-2 dengan topik Prison Breaks -- bisa dibayangkan betapa uninteresting dan boring-nya cerita-2 penjara di negara-2 tersebut.
Cool Hand Luke (1967) dan Papillon (1973) bersetting di jaman sebelum UDHR; Midnight Express (1978) bersetting di negara yang saat itu mungkin belum sepenuhnya menerima UDHR.
1) Cool Hand Luke (1967)
Di masa lalu, kejahatan kecil menerima hukuman berat.
Setelah semalam suntuk menghabiskan waktunya di bar dan merusaki meteran-2 parkir di pinggir jalan, Luke Jackson (Paul Newman)ditangkap dan dihukum penjara dua tahun di “chain gang prison”* di Florida (* penjara dimana para napinya dirantai secara berentetan). Di dalam penjara Luke -- yang ternyata seorang hero/veteran PD-2 -- berhasil memperoleh respect dari teman-2 napinya. Kepala penjaranya, yang ternyata seorang sadistis (normal untuk ukuran jamannya), berusaha “mematahkan” Luke, jiwa dan raga -- apalagi Luke sering berusaha melarikan diri. Ketegaran Luke membuat dirinya diidolakan oleh teman-2 napinya, tetapi at the end apakah dia berhasil mengalahkan sistem yang memang didesain untuk “mematahkan” dirinya???
Film klasik yang menjadi signature dari Paul Newman.
2) Papillon (1973)
Lagi-2 di masa lalu, kejahatan kecil diganjar dengan hukuman berat.
Berdasarkan kisah nyata dari Henri Charrière dalam sistem penjara Perancis yang sadis, brutal, dan without mercy/tanpa ampun, sutradara Franklin J. Schaffner -- Planet of the Apes (1968) -- mempunyai keahlian menampilkan realitas buruk tanpa tedeng aling-2. Dan tidak hanya itu saja, ketika penonton mengira bahwa situasi sudah sangat buruk dan tidak mungkin menjadi lebih buruk lagi, Schaffner tanpa sungkan-2 menyodori penonton dengan situasi yang ternyata lebih buruk, dan lebih buruk lagi, dan lebih buruk lagi. Penonton tidak bisa lagi menebak sampai seburuk apa situasi bakalan menjadi. Ujian berat inilah yang harus dilalui oleh Henri Charrière (Steve McQueen) dan Louis Dega (Dustin Hoffman). At the end apakah mereka berhasil mengalahkan sistem yang memang didesain untuk “menghancurkan” mereka???
McQueen dan Hoffman secara fisik perlu diacungi jempol dengan diet ketatnya sehingga mereka tampil meyakinkan seperti napi yang betul-2 kurang makan. Secara akting, menjadi salah satu dari akting terbaik mereka. Klasik juga.
3) Midnight Express (1978)
Berdasarkan kisah nyata juga, tetapi bersetting di Turki. Mahasiswa Amerika, Billy Hayes (Brad Davis), bersama dengan kekasihnya berlibur di Turki. Mungkin karena harga cannabis di Turki murah, dia menyelundupkan 2 kg cannabis, strapped to his body, untuk dibawa pulang ke Amerika. Tetapi dia tertangkap di bandara dan dihukum penjara beberapa tahun, yang kemudian diubah dan diperpanjang menjadi 30 tahun! Berada di negara asing sendirian, tidak punya kerabat/keluarga untuk menjenguknya, harapan demi harapan pupus, dan penjara Turki yang mengerikan, sutradara Alan Parker dengan berhasil menampilkan bagaimana situasi ini sedikit demi sedikit menggerogoti jiwa dan raga Billy -- mendorongnya sampai ke batas antara waras dan gila. Ada banyak scene yang heartbreaking, tetapi dua yang paling memorable adalah ketika kekasihnya mengunjunginya di penjara dan scene terakhir. Berhasilkah Billy melarikan diri dari neraka tersebut?
Ketika membuat film ini (dan sesudahnya) Brad Davis bukan aktor yang ternama, tetapi aktingnya di sini sangat meyakinkan. Film ini adalah film klasik penting bagi semua anak muda yang bepergian ke luar negeri -- jangan macem-2, jangan banyak tingkah.
No comments:
Post a Comment