Dallas Buyers Club (8.0/10)
Sutradara: Jean-Marc Vallée
Script: Craig Borten, Melisa Wallack
Cast: Matthew McConaughey, Jennifer Garner, Jared Leto, Denis O'Hare
Bersetting di dekade 1980-an, ketika seluruh dunia sedang gempar dan cemas gara-2 pandemi penyakit baru yang mematikan dan tidak ada obatnya, HIV/AIDS; dan konsekuensinya, munculnya salah pengertian tentang penyakit ini dan prasangka, juga diskriminasi terhadap penderitanya, film arahan Jean-Marc Vallée ini langsung mengingatkan penulis pada film Philadelphia (1993) yang dibintangi oleh Tom Hanks. Tetapi tidak seperti Philadelphia yang berusaha meluruskan salah pengertian dan prasangka tersebut, dan karakter utamanya, Andrew Beckett (Hanks), berhasil menarik simpati penonton, script dari Craig Borten dan Melisa Wallack ini sama sekali tidak berusaha meluruskan salah pengertian dan prasangka tersebut, dan karakter utamanya, Ron Woodroof (diperankan oleh Matthew McConaughey), juga sama sekali tidak berusaha menarik simpati penonton. Berdasarkan kisah nyata dari real-life person, Ron Woodroof sama sekali tidak apologetic -- tidak merasa bersalah, apalagi menyesal -- terhadap gaya hidupnya yang sembrono: seks bebas dan narkoba; konsekuensinya, ketika dia menerima diagnosis dari tim dokter (Jennifer Garner dan Denis O'Hare) bahwa dia terkena HIV dan hidupnya tinggal 3 bulan lagi, dia juga tidak ingin dikasihani.
Memperoleh informasi dari dokternya (Garner) bahwa pengobatan yang tersedia saat itu masih berada dalam tahap riset/percobaan dan dia mungkin hanya akan menerima “placebo” (bukan obat yang sesungguhnya), Woodroof langsung bergerak sendiri untuk mendapatkan obat yang sesungguhnya tersebut. Mula-2 dengan menyogok seorang karyawan di rumah sakit, tetapi ketika karyawan tersebut tidak bisa lagi membantunya, Woodroof terpaksa pergi ke Meksiko. Di Meksiko, dokternya memberinya obat alternatif dan obat alternatif ini ternyata berhasil mengurangi symptom dan penderitaannya. Melihat peluang bisnis di sini, Woodroof mulai main “kucing-2an” dengan pihak otoritas, FDA (Food and Drug Administration), di AS untuk memasukkan obat alternatif ini ke AS dan menjualnya ke publik. Dibantu seorang waria, juga penderita HIV, yang dia temu di rumah sakit, Raymond/Rayon (diperankan oleh Jared Leto), dalam waktu singkat antrean panjang pembeli berdiri di depan pintu apartemennya di kota Dallas, Texas, dan mereka tergabung dalam Buyers Club yang membayar iuran sejumlah $400 per bulan. Beberapa waktu kemudian FDA akhirnya menjerat dirinya dan menghentikan operasinya. Dihadapkan pada kematian di ambang pintu dan belum tersedianya pengobatan yang efektif di AS, Woodroof tidak peduli lagi dengan bisnisnya dan menjadi aktivis untuk penderita HIV agar mereka diijinkan memasukkan obat alternatif dari luar negeri ini. Walaupun karakterisasi Woodroof tidak berusaha menarik simpati penonton, simpati tersebut akhirnya datang dengan sendirinya ...
Film ini adalah “tour de force” dari kedua aktor utamanya: McConaughey dan Leto. Dalam film-2 sebelumnya, McConaughey tidak pernah tampil seperti ini; dalam film ini, dia betul-2 total -- dia tidak hanya akting dengan wajahnya saja, tetapi juga dengan seluruh tubuhnya. IMHO, lebih bagus dari Hanks di Philadelphia (dimana dia memenangkan Aktor Terbaik). Bagaimana McConaughey membuat dirinya kurus kering seperti itu betul-2 mind-boggling. Juga Jared Leto. Belum pernah penulis melihat Jared Leto tampil seperti ini. Dalam satu scene, ketika Leto dan Garner tampil bersamaan dan Leto tampil lebih cantik dan feminin daripada istri Ben Affleck ini (sorry, Ben :-)), penulis yakin piala Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik sudah aman berada di tangannya. Sama seperti McConaughey, Leto juga harus membuat dirinya kurus kering. Untung McConaughey tampil luar biasa, sehingga Leto tidak bisa menggeser dia dari centre stage.
Good luck to both at the Oscars!
Nominasi Oscar 2014:
- Film Terbaik
- Aktor Terbaik (Matthew McConaughey)
- Aktor Pendukung Terbaik (Jared Leto)
- Script Original Terbaik (Craig Borten, Melisa Wallack)
- Editing Terbaik
- Makeup & Hairstyling Terbaik
No comments:
Post a Comment