Resensi Film: Grand Hotel (****/4)
Tahun Keluar: 1932
Negara Asal: USA
Sutradara: Edmund Goulding
Cast: Greta Garbo, John Barrymore, Joan Crawford, Wallace Beery, Lionel Barrymore, Lewis Stone, Jean Hersholt
Plot: Seorang tamu di Grand Hotel, Berlin, Dr. Otternschlag, berkata, "Grand Hotel ... Orang datang dan pergi -- tidak pernah terjadi apa-2." Komentarnya ini ternyata adalah ironi; karena ternyata terjadi banyak peristiwa, dari romans ke pencurian ke pembunuhan (IMDb).
Adaptasi dari novel berjudul Menschen im Hotel (People in a Hotel) karya Vicki Baum, Grand Hotel adalah cermin menarik dari hari-2 terakhir di Jerman sebelum kebangkitan Adolf Hitler dan Partai Nazi pada tahun 1933. Bersetting pada masa Great Depression, sementara sebagian orang berhasil berpegang pada sisa kekayaannya dan tinggal di Grand Hotel -- yang merupakan hotel paling tersohor dan mewah di Berlin, fim ini dengan sangat baik menunjukkan keputusasaan yang "menjalar" di bawahnya. Sutradara Edmund Goulding mengarahkan film ini dengan kecepatan yang tinggi, dimulai dengan sequence pembuka yang memperkenalkan karakter-2 utamanya secara singkat tetapi mendalam, yaitu:
- Senf (Jean Hersholt) -- kepala porter, yang menunggu berita tentang istrinya yang akan melahirkan
- Otto Kringelein (Lionel Barrymore) -- pegawai pembukuan, yang didiagnosis dengan penyakit terminal, yang keluar dari pekerjaannya untuk menikmati hari-2 terakhirnya
- Preysing (Wallace Beery) -- industrialis kikir, hampir bangkrut, yang tinggal di hotel untuk melakukan negosiasi bisnis dengan client penting
- Suzette (Rafaela Ottiano) -- pembantu prima-ballerina Rusia di masa senja kariernya, Grusinskaya (Greta Garbo), yang mengungkapkan kekhawatiran tentang majikannya
- Baron Felix von Geigern (John Barrymore), aristokrat, sekarang hidup dalam kemiskinan terselubung, yang membutuhkan uang untuk membayar hutang, yang merencanakan mencuri perhiasan dari ballerina tersebut
- Dr. Otternschlag (Lewis Stone), veteran Perang Dunia Pertama dengan wajah bopeng, yang berjalan mondar-mandir di lobby hotel, mengamati kejadian di sekitarnya, sambil berkata ke dirinya sendiri "Grand Hotel ... People coming, going. Nothing ever happens."
Satu-2nya karakter utama yang tidak diperkenalkan dalam sequence pembuka adalah Flaemmchen (Joan Crawford), sekretaris muda dan cantik, yang bersedia melakukan apa saja, apa saja!, untuk mendapatkan uang. Namanya tertera nomor tiga setelah Garbo dan Barrymore (John), Crawford muncul beberapa menit setelah film dimulai dan keberadannya kontinyu terus sampai sebelum film berakhir; sedang Garbo tidak tampil sampai 20 menit setelah film dimulai dan menghilang 10 menit sebelum film berakhir. Kenyataannya, Crawford mempunyai screen time paling banyak. Namun demikian, Garbo memainkan karakter yang lebih kompleks. Pada awalnya, dia kesepian dan kelabu. Setelah dia bertemu dengan Barrymore (John), dia berubah menjadi gembira dan penuh tawa. Melihat transformasi ini adalah melihat dua sisi dari Garbo. Antara John dan Lionel, Lionel lebih menunjukkan kepribadiannya pada karakternya (dia mungkin adalah yang paling berbakat dari keluarga Barrymore). Wallace Beery sangat meyakinkan sebagai industrialis Preysing yang kampungan, egois dan jahat. Sementara Lewis Stone, Jean Hersholt dan Rafaela Ottiano semuanya memberikan dukungan yang sempurna.
Gaya Goulding memulai trials and tribulations para tamu di Grand Hotel ini betul-2 mengesankan: dimulai dengan camera shot pada Dr. Otternschlag berkata, "Grand Hotel ... People coming, going. Nothing ever happens" dan scene lobby hotel yang sibuk sementara musik indah Blue Danube karya Johann Strauss melantun merdu di latar belakang, dan diakhiri dengan camera shot yang sama pada Dr. Otternschlag berkata yang sama, "Grand Hotel ... always the same. People come, people go. Nothing ever happens" dan scene lobby hotel yang sama yang sibuk sementara musik indah yang sama melantun merdu di latar belakang. Grand Hotel adalah kemenangan dari pengarahan yang efektif, script yang pandai, dan akting yang mengesankan. Grand Hotel memenangkan Film Terbaik dalam Academy Awards pada tahun 1932.
Cerita (****)
Screenplay (****)
Karakter (****)
Akting (****)
Keseluruhan: ****/4
No comments:
Post a Comment