Thursday 8 September 2011

Shadow of a Doubt

Resensi Film: Shadow of a Doubt (****/4)

Tahun Keluar: 1943
Negara Asal: USA
Sutradara: Alfred Hitchcock
Cast: Teresa Wright, Joseph Cotten, Macdonald Carey, Patricia Collinge, Henry Travers

Plot: Seorang wanita muda menemukan bahwa paman tercintanya ternyata adalah seorang pembunuh berantai (IMDb).

Alfred Hitchcock pernah berkata:
Pada dasarnya, orang jahat tidak seluruhnya hitam, dan orang baik tidak seluruhnya putih -- ada abu-2 dimana-2.

Di luar dugaan mayoritas penggemar Hitchcock, menurut biografinya, Shadow of a Doubt adalah film favorit Hitchcock -- melebihi film-2nya yang lain, yang lebih terkenal secara popularitas dan lebih sukses secara komersial, misalnya Strangers on a Train (1951), Rear Window (1954), North by Northwest (1959), atau Psycho (1960) -- untuk alasan-2 yang dapat dimengerti ...

Apa alasan-2 tersebut?

Cerita thriller psikologis tentang konflik antara baik dan buruk, antara terang dan gelap ini dimulai dengan Charlie Oakley (Joseph Cotten) berbaring di tempat tidur di sebuah flat di New Jersey, memikirkan langkah selanjutnya setelah membunuh tiga janda kaya dan merampok kekayaannya. Untuk menghilangkan jejak, Charlie memutuskan pergi ke California, mengunjungi kakak perempuan dan keluarganya. Sementara itu di seberang benua di sebelah barat, seorang wanita muda, Charlotte 'Charlie' Newton (Teresa Wright), juga berbaring di tempat tidur di rumahnya di Santa Rosa, memikirkan betapa membosankan hidup orangtua dan keluarganya ... setiap hari selalu sama ... tidak ada kejadian menarik, tidak ada perubahan apapun. Charlie tiba-2 teringat pada paman tercintanya, Charlie -- dimana dia mendapatkan namanya, yang tinggal di seberang benua di sebelah timur. Ketika Charlie akan mengirim telegram ke pamannya, dia mendapat kabar bahwa pamannya akan datang ke Santa Rosa. Begitu terkesima dengan coincidence ini, Charlie yakin bahwa pamannya adalah orang yang bakal "menyelamatkan" keluarganya (dari rutinitas yang membosankan).

Joseph Cotten & Teresa Wright
Sehari setelah Charlie menyambut kedatangan pamannya, dua pria muncul di rumahnya mengaku sebagai jurnalis Jack Graham (Macdonald Carey) dan fotografer Fred Saunders (Wallace Ford) yang sedang melakukan survey tentang "average American family". Berusaha mewawancarai seluruh anggota keluarga, paman Charlie menolak mentah-2 ambil bagian dalam survey tersebut. Beberapa saat kemudian, salah satu dari dua pria tersebut mengajak Charlie keluar dan memberitahu Charlie identitas dan maksud dia sesungguhnya, yaitu dia adalah detektif yang sedang mengintai paman Charlie, yang merupakan salah satu dari dua tersangka yang dicurigai sebagai pembunuh berantai -- yang mendapat julukan "Merry Widow Murderer", dengan modus operandi menggaet janda kaya untuk kemudian dibunuh dan dirampok kekayaannya. Marah karena merasa dikelabui dan kaget mendengar berita tersebut, Charlie mula-2 menolak mempertimbangkan kemungkinan pamannya adalah pembunuh berantai, tetapi tidak dapat melepaskan kecurigaan terhadap tingkah-laku aneh pamannya. Charlie kemudian mengkonfirmasi kecurigaan tersebut setelah melihat inisial nama pada cincin yang diberikan pamannya kepadanya ternyata sama dengan inisial nama dari korban terakhir dari pembunuh berantai tersebut.

Kegundahan hati Charlie akhirnya diketahui pamannya ketika pada suatu malam Charlie menghardik pamannya ketika dia dengan sangat emosional mengungkapkan kebenciannya terhadap wanita-2 janda yang kaya-raya, dengan menyebut mereka sebagai "binatang gemuk yang pantas untuk disembelih". Tanpa diketahui orangtua Charlie, pamannya mengkonfrontasi Charlie dan mengakui bahwa memang betul dirinya adalah pembunuh berantai yang sedang dicari oleh polisi. Pamannya memohon pada Charlie untuk tutup mulut. Charlie setuju, tetapi pamannya harus pergi dari rumahnya, untuk menghindari skandal yang dapat menghancurkan keluarganya, khususnya ibunya, yang sangat mencintai adik laki-2nya.

Beberapa hari kemudian, datang berita yang mengatakan bahwa orang lain yang juga dicurigai sebagai pembunuh berantai mati terbunuh ketika melarikan diri dari kejaran polisi dan orang tersebut dinyatakan sebagai pembunuh berantai tersebut. Mendengar berita tersebut, paman Charlie tersenyum lega dan memutuskan untuk tinggal lebih lama di rumah Charlie ... tetapi dia kemudian menyadari bahwa Charlie masih mengetahui rahasianya. Segera setelahnya, Charlie mengalami serangkaian "kecelakaan": jatuh terjerembab di atas tangga, terkunci di dalam garasi dengan mesin mobil menyala dan menyemburkan asap beracun ... dan cincin yang diberikan pamannya kepadanya tiba-2 hilang! Yakin ini semua adalah perbuatan pamannya, Charlie menggeledah kamar pamannya dan berhasil menemukan cincin tersebut -- cincin yang membuktikan bahwa pamannya adalah pembunuh berantai! Charlie bermaksud menggunakan cincin tersebut untuk mengusir pamannya. Tetapi sebelum Charlie sempat melaksanakan niat tersebut, pamannya langsung pamit pada kakak perempuannya, dengan alasan bahwa dia harus pergi ke kota lain untuk urusan bisnis. Keesokan harinya, Charlie sekeluarga pergi mengantar paman Charlie ke stasiun kereta api -- Charlie dan dua adiknya mengantar sampai ke dalam gerbong. Ketika kereta akan berangkat, dua adiknya turun dari kereta; tetapi ketika Charlie akan turun, paman Charlie menghalangi Charlie ... dan ketika kereta mulai bergerak dan bergerak lebih cepat, paman Charlie menyeret Charlie ke pinggir pintu kereta ...

Shadow of a Doubt dikategorikan sebagai film Hitchcock pertama yang "betul-2 Amerika" -- Rebecca (1940) bersetting di Inggris, Foreign Correspondent (1940) bersetting di Eropa, Mr. and Mrs. Smith (1941) tidak secara khusus menunjukkan keamerikaannya, Suspicion (1941) kembali bersetiing di Inggris, Saboteur (1942) walaupun secara jelas bersetting di Amerika, Hitchcock terasa hanya "mengamati" Amerika saja. Dalam Shadow of a Doubt, Hitchcock terasa betul-2 "at home" dengan Amerika -- negeri barunya, dan ini tercermin dari dosis realisme dalam film ini: ceritanya terjadi pada "average American family" (keluarga middle-class) dan settingnya berada di "average American city" (Santa Rosa). Dosis realisme yang tinggi ini adalah medium favorit Hitchcock untuk menyampaikan topik favoritnya, yaitu: kejahatan dapat terjadi di mana saja, termasuk di tempat yang paling kita kenal, misalnya rumah; kejahatan dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh orang yang paling kita anggap baik ...

Shadow of a Doubt ditandai dengan kebebasan kreativitas Hitchcock sebagai sutradara. Dengan produser yang tidak bossy (Jack H. Skirball), Hitchcock berhasil mengumpulkan crew dan cast yang secara optimal dapat bekerja sama dengan dirinya. Thornton Wilder, novelis pemenang penghargaan Pulitzer, menulis script untuk film ini. Alma Reville, istri Hitchcock -- sekaligus partner kerja Hitchcock yang paling memahami visinya, membantu "menghaluskan" script tersebut. Khusus untuk dialog anak-2, Hitchcock memasukkan Sally Benson, yang terkenal dengan karyanya yang kemudian difilmkan dengan judul yang sama, Meet Me in St. Louis (1944). Selama shooting, untuk scene antara Teresa Wright dan Macdonald Carey, Hitchcock meminta Patricia Collinge, yang memainkan peran Emma Newton (ibu Charlie, kakak perempuan paman Charlie), menulis dialog romans untuk mereka. Collinge adalah penulis cerita pendek untuk majalah The New Yorker dan majalah The New York Times Book Review. Hasilnya adalah script yang terkonstruksi dengan sangat baik.

Dengan dosis realisme yang tinggi tersebut, Shadow of a Doubt juga ditandai dengan pemilihan cast yang tidak glamorous, namun demikian mereka adalah pemain-2 yang sangat mumpuni. Teresa Wright, walaupun jauh dari apa yang dikenal dengan sebutan "Hitchcock's woman" -- glamorous, dingin dan pirang, berhasil memainkan perannya dengan penghayatan yang dalam. Joseph Cotten, walaupun tidak mempunyai kharisma sebesar Cary Grant, berhasil menangkap esensi pribadi ganda dari peran yang dia mainkan: hangat dan sekaligus mengancam. Patricia Collinge berhasil meyakinkan penonton sebagai istri dan ibu rumah tangga, yang saking terbenamnya dalam rutinitas rumah tangga, sama sekali tidak melihat ada sesuatu yang tidak beres dengan adik laki-2nya (karakternya konon diciptakan berdasarkan ibunya Hitchcock). Sedang Henry Travers dan Hume Cronyn berhasil menyediakan peran pendukung yang kocak à la Hitchcock dengan humor-2 gelap mereka. Kalau cast dengan nama besar sering mempunyai ego yang besar, sehingga mereka sering bersaing di antara mereka sendiri, hal tersebut tidak terjadi selama shooting film ini. Teresa Wright pernah berkata, dialog romans antara dirinya dan Carey mula-2 lebih intens daripada yang kita lihat dalam hasil akhir film ini; tetapi dia mengusulkan pada Hitchcock untuk mengurangi intensitas tersebut agar plot cerita tetap terpusat pada plot utama, dan Hitchcock setuju. Patricia Hitchcock, anak perempuan Hitchcock, juga ambil bagian selama shooting, yaitu sebagai pelatih dialog untuk Edna May Wonacott (adik perempuan Charlie), yang menyediakan peran pendukung yang meyakinkan sebagai anak perempuan à la Hitchcock -- brainy dan intelligent, yang dari sejak awal tidak percaya dengan pamannya ... :-) Dengan set yang menyenangkan, sebagian besar dari mereka setelah shooting selesai tetap menjadi teman keluarga Hitchcock.

Mempertimbangkan semua faktor di atas, Shadow of a Doubt adalah quintessential Hitchcock! Semua elemen yang membuat sebuah film Hitchcock betul-2 Hitchcock ada di dalamnya: kreativitasnya, ceritanya, dan settingnya. Kekuatan terbesar film ini mungkin terletak pada suspense yang terjadi ketika bahaya yang ada akhirnya terwujud ketika film hampir berakhir. Dapat dimengerti mengapa Shadow of a Doubt adalah film favorit Hitchcock.

Menerima nominasi Academy Award untuk:
  • Best Writing, Original Story (Gordon McDonell)

Cerita (****)
Screenplay (****)
Karakter (****)
Akting (****)

Keseluruhan: ****/4

Shadow of a Doubt dapat anda temukan di eBay.com

No comments: