Wednesday 21 September 2011

Lifeboat

Resensi Film: Lifeboat (****/4)

Tahun Keluar: 1944
Negara Asal: USA
Sutradara: Alfred Hitchcock
Cast: Tallulah Bankhead, William Bendix, Walter Slezak, Mary Anderson, John Hodiak, Henry Hull, Heather Angel, Hume Cronyn, Canada Lee

Plot: Setelah kapal-2 perang mereka saling menenggelamkan di lautan Atlantik, sekelompok survivor dari pihak sekutu terapung di sebuah kapal penyelamat bersama dengan satu survivor dari pihak Jerman (IMDb).

Dibuat ketika Perang Dunia ke 2 sedang berkecamuk, sama seperti Foreign Correspondent (1940) dan Saboteur (1942), Lifeboat adalah film propaganda perang. Mengapa Alfred Hitchcock tertarik membuat film ini? Dia pernah berkata:
Kami *) ingin menunjukkan bahwa pada saat itu ada dua kekuatan besar yang saling berhadapan: demokrasi dan Nazi, dan sementara pihak sekutu tidak bersatu dan tidak terorganisir, pihak Jerman seluruhnya secara jelas menuju ke arah yang sama.
*) Hitchcock dan penulis script, Jo Swerling

Adaptasi dari novel pendek karya pemenang Nobel untuk sastra, John Steinbeck, Hitchcock dan Swerling menulis ulang cerita aslinya, sedemikian rupa sehingga pesan tersebut tercermin dalam filmnya. Hasilnya, karakter-2 dari pihak sekutu -- Connie, Kovac, Sparks, Ritt, Gus, Alice, Joe, dan Nyonya Higley -- nampak lemah dan kurang pandai (mereka sering bertengkar sendiri di antaranya), sedang karakter dari pihak Jerman -- Willy -- nampak kuat dan lebih pandai (walaupun sendirian, dia diam-2 menyusun rencana dan menjaga kekuatan fisiknya). Ketika film ini dikeluarkan, penonton dan para kritikus film tidak menyukainya karena mereka menilai film ini pro-Nazi (gara-2 penggambaran karakter Willy yang simpatik). Seandainya pesan tersebut disampaikan beberapa tahun sebelumnya, metafora ini mungkin dapat diterima dengan baik oleh penonton, tetapi tidak pada saat itu. Akibatnya, studio 20th Century Fox terpaksa membatasi publisitas film ini ke tingkat minimum, dengan demikian mengurangi kesuksesan film ini di box-office. John Steinbeck, yang saat itu dianggap sebagai penulis radikal dengan karya-2nya seperti "The Grapes of Wrath" dan "In Dubious Battle", juga terpaksa menjauhkan diri dari film ini (meminta namanya tidak disebutkan dalam film ini) -- dan novel pendeknya tidak pernah diterbitkan. Akibatnya, Lifeboat menjadi karya Hitchcock yang paling terlupakan.

Bersetting di sebuah kapal penyelamat yang kecil, Lifeboat dimulai segera setelah kapal-2 perang sekutu dan Jerman saling menenggelamkan di lautan Atlantik, dengan Tallulah Bankhead, sebagai penulis dan fotografer Constance "Connie" Porter, duduk sendirian di dalam kapal penyelamat sementara puing-2 dari kapal-2 tersebut berserakan di laut. Beberapa saat kemudian, beberapa survivor dari kapal perang sekutu bergabung dengan Connie dalam kapal penyelamat -- secara berurutan mereka adalah Kovak (John Hodiak), Sparks (Hume Cronyn), Ritt (Henry Hull), Gus (William Bendix), Alice (Mary Anderson), Joe (Canada Lee), Nyonya Higley (Heather Angel), dan bayinya -- yang sudah mati ketika dinaikkan ke dalam kapal penyelamat. Survivor terakhir yang bergabung dalam kapal penyelamat adalah Willy (Walter Slezak), yang mengaku sebagai crew kapal perang Jerman dan tidak bisa berbahasa Inggris. Kedatangan Willy menimbulkan perdebatan sengit di antara mereka, dengan Kovak menginginkan Willy dilempar saja ke laut dan dibiarkan tenggelam. Tetapi kepala dingin akhirnya menang, dengan Connie, Sparks, dan Ritt berargumen bahwa Willy adalah tahanan perang, maka dia sepatutnya diperlakukan sebagai tahanan perang. Sementara itu, Nyonya Higley, yang menjadi lupa ingatan gara-2 kematian bayinya, mesti dijerat dengan tali agar tidak melukai dirinya sendiri. Tetapi segera setelah para penumpang yang lain tertidur, dia menceburkan dirinya ke laut dan tenggelam.

Tallulah Bankhead & John Hodiak
Cerita kemudian bergulir mengikuti perjalanan para penumpang yang lain. Ritt, seorang businessman, menempatkan dirinya sebagai pemimpin: membagi tugas di antara para penumpang dan mengatur jatah makan dan minum; tetapi dia kekurangan keahlian dalam berlayar, sehingga mesti bergantung pada yang lain untuk mencapai keputusan untuk menuju Bermuda. Ketika mereka berdebat tentang arah mata angin, Willy ketahuan bahwa dia adalah kapten kapal perang Jerman, bukan sekedar crew seperti yang dia claim sebelumnya. Willy mengatakan arah yang mereka pilih salah, tetapi tidak ada seorangpun yang percaya padanya. Ketegangan di antara para penumpang meningkat ketika Alice, yang merawat luka di kaki Gus, mengatakan bahwa luka tersebut telah berubah menjadi gangren dan kaki Gus perlu diamputasi. Willy mengatakan bahwa dia adalah dokter dan menawarkan jasanya untuk mengamputasi kaki Gus. Setelah melalui perang urat syaraf antara Gus dan para penumpang yang lain, Gus akhirnya bersedia kakinya diamputasi. Operasi tersebut membutuhkan kerja sama dari seluruh penumpang, meninggalkan Sparks sendirian di kendali kapal di tengah lautan yang berbadai.

Walter Slezak
Beberapa hari kemudian, ketegangan di antara para penumpang memuncak ketika Willy ketahuan menyembunyikan kompas. Situasi berubah menjadi semakin buruk ketika badai menerjang dan menghanyutkan jatah makan dan minum mereka -- pada saat inilah Willy ketahuan bahwa dia bisa berbahasa Inggris. Kovac mengambil alih kepemimpinan dari Ritt, tetapi Willy menyepelekan otoritasnya. Setelah serangan badai tersebut dan sedemikian lama mengarah ke arah yang salah, kesempatan mereka mencapai Bermuda menjadi semakin tipis. Dengan jatah makan dan minum yang hampir tidak ada, mereka akhirnya setuju dengan Willy untuk mengarahkan kapal penyelamat ke kapal supply Jerman. Sekarang bebas berbicara dalam bahasa Inggris, Willy mulai memanipulasi para penumpang yang lain: mengamati dan tersenyum ketika mereka bertengkar sendiri di antaranya. Sementara para penumpang yang lain teler kecapekan di bawah terik matahari, Willy dengan tenangnya mendayung terus kapal penyelamat tersebut. Hanya Gus, yang setengah berhalusinasi dan terlalu lemah membangunkan para penumpang yang lain, menangkap basah Willy minum dari botol berisi air. Willy mendorong Gus jatuh ke laut dan membiarkan dirinya tenggelam.

Ketika para penumpang yang lain bangun dari tidurnya dan menemukan Gus hilang, mereka akhirnya mengetahui bahwa Willy telah membunuh Gus. Willy kemudian juga mengaku dengan tenang dan dingin bahwa dia menyembunyikan tablet makanan dan vitamin untuk menjaga kekuatan fisiknya. Melihat ketenangan dan kedinginan Willy berbicara, para penumpang yang lain akhirnya meledak kemarahannya dan menggeroyok Willy -- melemparnya ke laut dan memukulinya dengan sepatu boot Gus untuk mencegahnya masuk kembali ke dalam kapal penyelamat. Beberapa saat kemudian, kapal penyelamat tersebut akhirnya dilihat oleh kapal supply Jerman. Tetapi sebelum mereka sempat diambil, kapal supply Jerman tersebut diserang dan ditenggelamkan oleh kapal sekutu yang berada di dekat perairan itu. Ketika menunggu kapal sekutu tiba, sepasang tangan menggapai masuk ke dalam kapal penyelamat mereka ... seorang pelaut Jerman dari kapal supply Jerman yang tenggelam tersebut. Segera setelah dia masuk ke dalam kapal penyelamat, dia menodongkan pistol ke arah mereka -- tetapi berhasil dilumpuhkan oleh Joe. Film berakhir dengan para penumpang berdebat sengit lagi apakah pelaut Jerman itu sebaiknya dilempar saja ke laut atau dibiarkan tinggal di dalam kapal penyelamat mereka??? :-)

Selama kariernya Hitchcock senang menempatkan dirinya dalam tantangan-2 teknis yang pelik, dan dengan menerima tantangan-2 tersebut dia memperluaskan batas-2 tentang apa yang dapat dilakukan dalam film. Lifeboat adalah hasil dari salah satu dari tantangan-2 tersebut dan mungkin karyanya yang paling berani. Dengan perencanaan dan storyboarding yang ekstensif, seluruh film dishot di dalam studio yang kecil, yang terdiri dari tangki berisi air dan kapal penyelamat. Kenyataan bahwa film ini mampu bertahan sampai saat ini adalah bukti dari inovasi dan keahlian teknisnya. Lifeboat adalah film pertama Hitchcock yang menggunakan konsep setting terbatas -- yang lainnya adalah Rope (1948), Dial M for Murder (1954), dan Rear Window (1954). Lifeboat juga merupakan karya Hitchcock yang unik karena tidak menggunakan musical score selama film berlangsung, kecuali pada pembuka dan penutup film saja. Dengan berjalannya waktu, para kritikus film saat ini mengapresiasi Lifeboat sebagai salah satu dari karya terbaik Hitchcock -- dan menempatkan film ini sebagai film yang wajib ditonton oleh mereka yang ingin menjadi sutradara.

Menghadapi tanggapan-2 negatif yang menilai film ini pro-Nazi (gara-2 penggambaran karakter Willy yang simpatik), Hitchcock menjelaskan:
Saya selalu menghargai karakter musuh; karena itu saya menyusunnya ke dalam karakter yang patut untuk dihormati, sedemikian rupa sehingga karakter hero menjadi lebih dihargai ketika dia mengalahkannya.
Bintang utama Bankhead turun tangan membela Hitchcock dengan mengatakan:
Hitchcock ingin menyampaikan pesan penting. Dia ingin mengatakan bahwa anda tidak dapat mempercayai musuh ... dalam Lifeboat, anda dapat dengan jelas melihat bahwa anda tidak dapat mempercayai Nazi, tidak peduli seberapa manis dia nampak.
Kritik yang lain adalah tentang karakter kulit hitam Joe yang terkesan stereotypical. Kritikan ini ada benarnya, karena dibandingkan dengan karakter-2 yang lain, karakter Joe kurang mendapat tempat dan bagian dalam cerita yang ada.

Dengan script yang rapi dan ketat, dialog-2 yang tajam (dibumbui dengan humor-2 gelap gaya Hitchcock), arahan yang imajinatif, dan penampilan dari seluruh anggota cast yang mengesankan, Lifeboat adalah studi tingkah laku manusia yang outstanding yang melampaui batas-2 tujuan awalnya (propaganda): mereka mula-2 bersikap positif, kooperatif, dan optimis, tetapi kemudian sedikit demi sedikit jatuh ke dalam keputusasaan, kehausan, dan frustrasi; latar belakang masing-2 karakter diperiksa; perbedaan ras, agama, gender, status sosial, dan kebangsaan muncul ke permukaan. Apa yang kita saksikan adalah mikrokosmos dari sekumpulan manusia yang menarik, sekaligus mengkhawatirkan, dimana kasih sayang timbul dan kebencian tumbuh, dimana hasil akhirnya jauh dari pasti. Juga ditampilkan, kesederhanaan dari kejahatan, tema favorit Hitchcock: pelaut Jerman yang tenang dan simpatik ternyata adalah orang jahat yang mampu membunuh sesamanya semudah dia membunuh serangga; tetapi ketika situasi dibalik, ketika dia dikeroyok rame-2, cara mereka yang brutal juga sama-2 mengerikannya.

Menerima nominasi Academy Award untuk:
  • Best Cinematography, Black-and-White (Glen MacWilliams)
  • Best Director (Alfred Hitchcock)
  • Best Writing, Original Story (John Steinbeck)

Cerita (****)
Screenplay (****)
Karakter (****)
Akting (****)

Keseluruhan: ****/4

Lifeboat dapat anda temukan di eBay.com

No comments: