The Irony of Academy Awards.
Melihat perjalanan karier Steven Spielberg penulis tiba-2 menemukan betapa nyarisnya Spielberg mengalami nasib yang sama seperti Alfred Hitchcock -- tidak pernah memenangkan Oscar untuk Sutradara Terbaik -- seandainya dia tidak “ganti haluan”. Sebelum dia memenangkan Oscar untuk Sutradara Terbaik untuk pertama kalinya, hampir semua film-2nya adalah thriller adventure/sci-fi adventure: Jaws (1975), Close Encounters of the Third Kind (1977), Raiders of the Lost Ark (1981), E.T. The Extra-Terrestrial (1982), Indiana Jones and the Temple of Doom (1984), Indiana Jones and the Last Crusade (1989), dan Jurassic Park (1993). Dari film-2 ini Jaws, Raiders of the Lost Ark, dan E.T. menerima nominasi Film Terbaik; dan Spielberg menerima nominasi Sutradara Terbaik untuk Close Encounters of the Third Kind, Raiders of the Lost Ark, dan E.T. Tetapi semuanya hanya nominasi saja, gagal memenangkannya -- nasibnya mirip seperti film-2 Hitchcock: instant classic, menerima banyak nominasi, tetapi semuanya gagal memenangkannya.
Memulai kariernya sebagai sutradara film-2 pendek dan televisi, Spielberg memperoleh “big break”-nya ketika dia mengarahkan film televisi dengan anggaran hanya $450,000 saja,
1) Duel (1971).
Dalam soal kreativitas, kita sering tercengang bagaimana seorang artis justru menghasilkan kreativitas terbaiknya ketika dirinya sedang dalam keadaan kepepet. Dengan anggaran cuma $450,000, Spielberg hanya mampu meng-cast satu aktor untuk pemeran utama -- inipun hanya aktor televisi saja, satu sedan tua, dan satu truk tanker tua. Setting produksinya juga murah: jalan berdebu di padang gurun California. Costume designer dan make-up artist, hampir tidak diperlukan sama sekali -- pemeran utama tidak perlu didandani keringatan dan berdebu, dengan setting yang ada dia sudah ‘mblegadus’ sendiri :-) Dengan anggaran minim ini, Spielberg justru memiliki kebebasan menampilkan kemampuannya menyusun tension dan suspense dari perjalanan antar kota yang mula-2 nampak biasa-2 saja menjadi road rage (perseteruan jalan raya) yang mencekam yang membuat penonton duduk di pinggir kursinya!
Pertama kali nonton film ini di televisi, tengah malam -- sekitar pukul 11.30 malam, yang semestinya hanya beberapa menit saja di depan TV sebelum pergi tidur, penulis akhirnya baru beranjak dari tempat duduk sekitar pukul 1 pagi :-) Baru di akhir film, ketika kredit film ditampilkan, penulis menemukan bahwa sutradaranya adalah Steven Spielberg -- oooooh, makanya :-) Selidik punya selidik, saking populernya film televisi ini, film ini akhirnya dikeluarkan/diputar di gedung-2 bioskop, dengan suntingan film diperpanjang menjadi 90 menit. Ada berapa banyak film televisi yang diputar di gedung-2 bioskop? Sama sekali tidak banyak (tidak ada). This is classic!
Kalau dengan anggaran kecil Spielberg mampu menghasilkan film sehebat ini, bayangkan dengan anggaran besar?! Benar sekali, dengan anggaran besar (20 kalinya) dia menghasilkan:
2) Jaws (1975).
Tidak banyak sutradara yang mampu menyamai Hitchcock ketika dia menghasilkan Psycho (1960). But, this is it! Bernasib sama seperti Psycho dalam Academy Awards, Jaws masuk nominasi Film Terbaik bersama dengan One Flew Over the Cuckoo's Nest, Stanley Kubrick's Barry Lyndon, Dog Day Afternoon, dan Robert Altman's Nashville; tetapi Spielberg sendiri ‘kecolongan’ menjadi satu-2nya sutradara dari film-2 yang masuk nominasi Film Terbaik yang tidak menerima nominasi Sutradara Terbaik -- Psycho terbalik, filmnya tidak masuk nominasi Film Terbaik, tetapi Hitchcock menerima Sutradara Terbaik. Tahun 1976 adalah tahun Oscar yang berat. Kita menyadari betapa sulitnya film thriller adventure tentang ikan hiu pemangsa manusia bisa mengalahkan film dengan “tema besar”, “tema penting” seperti One Flew Over the Cuckoo's Nest. Tetapi paling tidak John Williams berhasil mengantongi Musical Sore Terbaik untuk dua not bass legendarisnya:
E, F ... ... E, F ... ... E, F, E, F, E, F, ...
-- komposer Bernard Herrmann bahkan ‘kecolongan’ terus sepanjang kariernya bersama Hitchcock; tidak ada satupun musical scorenya dari film-2 Hitchcock yang menerima nominasi Musical Score Terbaik: Vertigo (1958), North by Northwest (1959), Psycho (1960) ... padahal semuanya klasik. Oh, how disgraceful :-(
Usaha Spielberg mencari nominasi ganda, Film Terbaik dan Sutradara Terbaik, berjalan terus sampai akhirnya dia menghasilkan:
3) Raiders of the Lost Ark (1981)
Selama ini belum pernah ada seorang ahli purbakala menjadi hero dalam film thriller adventure. But, once again, this is it! Tahukah anda bahwa produser George Lucas mula-2 memilih Tom Selleck untuk memainkan Indiana Jones, tetapi dia menolak karena dia sedang sibuk dengan serial TV-nya, Magnum, P.I.? Spielberg kemudian memaksa Lucas untuk memilih Harrison Ford ... and the rest is history! Magnum, P.I. over Indiana Jones? Tom Selleck pasti nyesel banget atas keputusan bodoh tersebut :-)
Raiders of the Lost Ark berhasil memperoleh nominasi ganda: Film Terbaik -- bersama dengan Chariots of Fire, Atlantic City, On Golden Pond, dan Warren Beatty's Reds; dan Sutradara Terbaik -- bersama dengan sutradara-2 dari film-2 tersebut. Alangkah indahnya seandainya anggota Academy memilih film yang tidak membosankan sebagai Film Terbaik? Tetapi lagi-2 anggota Academy memilih film dengan “tema besar”, “tema penting” Chariots of Fire sebagai Film Terbaik. Spielberg juga “terlewati” untuk memberi jalan pada Warren Beatty.
Tahun berikutnya Spielberg berhasil lagi memperoleh nominasi ganda, Film Terbaik dan Sutradara Terbaik, untuk filmnya E.T. The Extra-Terrestrial. Tetapi tahun 1983 adalah tahun Oscar yang berat -- bagaimana mungkin film thriller adventure tentang extra-terrestrial bisa mengalahkan film dengan “tema besar”, “tema penting” Gandhi? Lagi-2 Spielberg gagal memenangkan penghargaan tertinggi.
Sampai akhirnya pada tahun 1987 Spielberg menerima penghargaan dari Academy yang dinamakan Irving G. Thalberg Memorial Award, penghargaan yang sama yang diterima Hitchcock di akhir kariernya pada tahun 1968. Seakan-2 melihat premonition -- dirinya bernasib sama seperti Hitchcock, pada tahun 1993 Spielberg memutuskan “ganti haluan” dan menghasilkan Schindler's List -- film dengan “tema besar”, “tema penting”, seperti yang diinginkan anggota Academy. Tetapi sejak itu Spielberg kehilangan mojo/magic power-nya dalam film-2 thriller adventure-nya.
Sebagai fans anda lebih suka Spielberg sebagai pemenang Oscar atau Spielberg sebagai Master of Thriller Adventure?
No comments:
Post a Comment