THE IMITATION GAME (8.2/10)
Negara Asal: Inggris, Amerika Serikat
Sutradara: Morten Tyldum
Script Adaptasi: Graham Moore
Cast: Benedict Cumberbatch, Keira Knightley, Matthew Goode, Mark Strong, Charles Dance
Sinematografi: Oscar Faura
SPOILER ALERT!
Maaf, review kali ini rada membuka plot cerita.
Tetapi sesungguhnya tidak ada yang rahasia atau mengejutkan, karena film ini menceritakan sejarah.
Berdasarkan kisah nyata dari Alan Turing, seorang ahli matematika dan perintis dalam bidang Ilmu Komputer, yang pada masa Perang Dunia ke 2 bekerja untuk MI-6 untuk membongkar mesin sandi Jerman, Enigma.
Saat itu Jerman menunjukkan kedigdayaan militer yang luar biasa, didukung oleh sistem komunikasi dengan mesin sandi yang hebat, yang praktis tidak bisa dibongkar oleh manusia siapapun. Kalaupun ada manusia yang sanggup membongkarnya, dia akan membutuhkan waktu jutaan tahun untuk membongkarnya :-) ; and to make it worse, Jerman mengganti kata kuncinya setiap 24 jam! Bagaimana mengatasi keterbatasan manusia ini? Probabilitas dengan 18 nol di belakangnya -- juta, juta, juta, padahal waktu yang tersedia cuma 24 jam saja. Dihadapkan pada ketidak-mungkinan ini, Alan Turing (Benedict Cumberbatch) berhipotesis: “Kalau begitu, bukan manusia yang semestinya membongkar mesin sandi ini, tetapi mesin yang lain.” Rekan-2 sejawatnya rada skeptis terhadap hipotesis ini, karena hipotesis ini adalah konsep yang baru, apalagi atasannya -- dia menganggap Turing tidak waras dan hanya menghamburkan uang negara saja. Beruntung sekali Turing akhirnya memperoleh dukungan dari atasan paling tinggi, Winston Churchill. Dan mulailah Turing mendesain mesin yang dapat bekerja lebih cepat daripada manusia untuk membongkar mesin sandi ini. Mesinnya sudah betul, tetapi Jerman nampaknya sudah memperhitungkan kemungkinan ini -- tetap saja ada Faktor X yang harus dipecahlan kalau Turing ingin mesin ini bisa membongkarnya di bawah 24 jam.
Berjalan paralel dengan plot utama ini, diceritakan kehidupan Turing selanjutnya setelah Perang Dunia ke 2 selesai. Sementara tetap menekuni disiplin ilmu yang dia bidani, Turing ternyata mengalami “witch-hunt”, diganggu dan dikejar-2 pihak otoritas Inggris yang saat itu meng-kriminalisasi praktek homoseksualism. Tertangkap sebagai seorang homoseksual, Turing dihadapkan pada dua pilihan: masuk penjara atau menjalani “pengobatan”. Turing memilih pengobatan, tetapi so called “pengobatan” ini ternyata merusak tubuh dan pikirannya sehingga dia tidak bisa bekerja seperti dulu lagi.
50 tahun setelah proyek rahasianya di MI-6, informasi tentang proyek tersebut akhirnya dibuka untuk publik, dan publik baru tahu bahwa Turing-lah yang berhasil membongkar mesin sandi Jerman, Enigma. Dan mesin ciptaannya menjadi cikal-bakal CPU untuk komputer-2 modern yang kita gunakan sekarang. Pada tanggal 24 Desember 2013 pemerintah Inggris, ditanda-tangani oleh Ratu Elizabeth II, secara resmi minta maaf dan mencabut hukuman yang dijatuhkan terhadap Turing.
Scriptnya digarap dengan rapi dan subtle, sama sekali jauh dari nuansa propaganda, dan Benedict Cumberbatch berhasil mengimbangi script yang subtle ini dengan akting yang subtle pula, sama sekali jauh dari mencari simpati dari penonton.
Sangat berkesan.
Sangat membekas dalam hati.
So far, my favourite this year.
Persaingan dalam kategori Aktor Terbaik tahun ini bakalan berat. Terutama antara Benedict Cumberbatch, Eddie Redmayne (yang memerankan Stephen Hawking dalam The Theory of Everything), dan kemungkinan besar Steve Carell (yang memerankan John du Pont dalam Foxcatcher).
Prediksi Oscar 2015:
- Nominasi Film Terbaik
- Nominasi Sutradara Terbaik (Morten Tyldum)
- Nominasi Aktor Terbaik (Benedict Cumberbatch)
- Nominasi Aktres Pendukung Terbaik (Keira Knightley)
- Nominasi Script Adaptasi Terbaik (Graham Moore)
- Nominasi Editing Terbaik
- Nominasi Musik Terbaik (Alexandre Desplat)
- Nominasi Desain Produksi Terbaik (Maria Djurkovic)
No comments:
Post a Comment