Thursday 13 September 2012

Top Hat

Resensi Film: Top Hat (8.2/10)

Tahun Keluar: 1935
Negara Asal: USA
Sutradara: Mark Sandrich
Cast: Fred Astaire, Ginger Rogers, Edward Everett Horton, Helen Broderick

Plot: Jerry Travers, seorang entertainer/tap dancer, bersama Horace Hardwick, produsernya, datang ke London untuk mengadakan pertunjukan. Di kamar hotel Jerry mendemonstrasikan langkah-2 barunya dalam tap dancing kepada Horace, tidak menyadari hentakan kakinya membangunkan Dale Tremont, seorang fotomodel, yang sedang tidur di kamar di bawah kamarnya. Kontan saja Dale menelpon manajer hotel dan complain tentang gangguan tersebut. Ketika Horace turun ke bawah untuk menemui manajer hotel, Dale naik ke atas untuk mengkonfrontasi Jerry. Ketika Dale masuk ke kamarnya, Jerry jatuh cinta dengan Dale pada pandangan pertama. Sementara Jerry berusaha menaklukkan hati Dale, komplikasi muncul ketika Dale menyangka Jerry adalah Horace -- suami teman akrabnya, Madge (IMDb).

Meskipun plot yang timbul dari salah identitas ini cepat menjadi tipis, scriptnya efisien -- maksudnya, menyediakan dialog yang pandai dan lucu, dan membangkitkan tawa. Dengan kata lain, justru baik untuk film sejenis ini karena kalau plotnya tebal justru akan mengambil perhatian dari dua atraksi utamanya yang membuat film ini nikmat dan menakjubkan untuk ditonton, yaitu Fred Astaire dan Ginger Rogers (!) Para pakar dansa setuju, tap dancing dari Astaire dan Rogers mempunyai teknik yang kompleks dan choreography yang indah. Astaire sendiri menunjukkan betapa versatile dan creative-nya dirinya -- sebagai contoh: dia sering menggunakan prop (barang-2 yang terletak di sekitarnya) dalam rutin dansanya, misalnya tepukan tangan di meja, sepakan kaki di dinding, pasangan dansa dengan vas bunga atau tongkat, dll. Dan yang membuat rutin dansa tersebut bahkan menakjubkan adalah mereka membuatnya kelihatan mudah dan alami. Mereka dengan sempurna "in tune" dalam setiap sequence dansanya -- betul-2 mengambil nafas anda (!) :-) Selain itu, musical scores dari Irving Berlin betul-2 memikat hati: "Isn't This a Lovely Day (to Be Caught in the Rain)?", "Top Hat, White Tie and Tails", dan siapa yang tidak ingat "Cheek to Cheek" yang klasik. Anggota cast yang lain juga tampil mempesona: Edward Everett Horton meyakinkan sebagai Horace, suami yang penakut tetapi "licin" :-), Helen Broderick tampil cool sebagai Madge, istri yang pasrah terhadap "kelicinan" suaminya :-), sedang Eric Blore mengesankan sebagai Bates, pembantu yang eksentrik, dan Erik Rhodes tampil theatrical sebagai Alberto Beddini, fashion designer Itali yang dramatis. Masing-2 memperoleh kesempatan untuk bersinar. Dan perhatikan wanita muda di toko bunga ... dia adalah Lucille Ball (!), ya betul, the future Queen of Comedy.

Bersetting di London dan Venice, tetapi sama sekali tidak mirip seperti London dan Venice :-), Top Hat mempunyai production design yang megah dan mewah -- secara keseluruhan, set decorationnya menggunakan gaya Art Deco. Tiga sequence dansa paling berkesan untuk penulis adalah: 1) Di awal film, Astaire tap dancing, tidak menyadari hentakan kakinya membangunkan Rogers yang sedang tidur di kamar di bawah kamarnya -- kamera bergerak ke bawah, melewati lantai antara kamar Astaire dan kamar Rogers. Beberapa saat kemudian, Astaire menaburkan pasir di lantai kamarnya, melanjutkan tap dancing di atas pasir, seraya me-'ninabobo'-kan Rogers. 2) Diiringi lagu "Top Hat, White Tie and Tails", Astaire berdansa solo dengan tongkatnya, diakhiri dengan Astaire "menembak" satu per satu penari background-nya dengan tongkat tersebut. 3) Diiringi lagu "Cheek to Cheek", Astaire men-serenade Rogers dengan rutin dansa paling kompleks dan paling indah.

Top Hat dengan mudah adalah film terbaik dari sepuluh film Astaire dan Rogers. Pada tahun 1990, film ini terpilih masuk dalam klasifikasi "culturally, historically, or aesthetically significant" dalam United States National Film Registry.

* 8.2/10

Top Hat dapat anda temukan di eBay.com

No comments: