Friday 28 September 2012

Thunderball

Resensi Film: Thunderball (7.7/10)

Tahun Keluar: 1965
Negara Asal: UK
Sutradara: Terence Young
Cast: Sean Connery, Claudine Auger, Adolfo Celi, Luciana Paluzzi

Plot: James Bond dikirim ke kepulauan Bahama untuk menyelidiki pembajakan pesawat NATO yang membawa dua bom berkepala nuklir oleh organisasi kriminal SPECTRE (IMDb).

Thunderball adalah novel Ian Fleming yang terlibat dalam persengketaan hak cipta antara salah satu dari para penulis ceritanya dan produser Harry Saltzman dan Albert R. Broccoli. Thunderball konon ditulis berdasarkan script film yang ditulis oleh tiga penulis: Ian Fleming, Kevin McClory, dan Jack Whittingham. Ketika Saltzman dan Broccoli ingin memfilmkan novel ini sebagai film Bond pertama, McClory mengajukan gugatan ke pengadilan. Beberapa tahun kemudian Saltzman dan Broccoli menyelesaikan gugatan tersebut secara kekeluargaan, yaitu memberi McClory hak milik atas karakter James Bond dalam cerita tersebut (dan plot ceritanya), memberi dia posisi sebagai produser (Saltzman dan Broccoli sebagai produser eksekutif), dan menampilkan namanya sebagai penulis cerita aslinya. Karena clause pertama tersebut, pada tahun 1983 McClory memproduksi sendiri cerita tersebut menjadi film dengan judul Never Say Never Again, yang dibintangi oleh Sean Connery juga, tetapi di sini McClory tidak boleh menggunakan tema-2 Bond yang diproduksi oleh Saltzman dan Broccoli, misalnya gun barrel sequence dan main title sequence, dan khususnya musik tema Bond (!) Sutradara Terence Young, yang dipanggil lagi setelah Guy Hamilton menolak mengarahkan film ini gara-2 kecapaian setelah menyelesaikan Goldfinger (1964), mengatakan: persengketaan hak cipta ini justru mendatangkan timing yang pas, karena kalau film ini dibuat sebagai film Bond yang pertama -- dengan anggaran cuma $1 juta saja, tidaklah mungkin dapat menjadi film sebaik film saat itu, yang memperoleh anggaran $9 juta -- tiga kali lebih besar daripada Goldfinger. Thunderball berhasil meraup pendapatan box office terbesar dibandingkan tiga film Bond sebelumnya.

Dari sisi filmmaking Thunderball menempati tempat khusus dalam kronologi film-2 Bond, yaitu sebagai film Bond pertama yang menggunakan teknologi secara ekstensif. Seperempat dari film ini bersetting di bawah laut (!) Sequence di awal film ketika SPECTRE membajak pesawat NATO dan mencuri dua bom berkepala nuklir darinya di bawah laut dan sequence di akhir film ketika Bond dan United States Coast Guards bertarung melawan SPECTRE digarap dengan teknologi yang sangat mumpuni dan koreografi yang indah. Mungkin terlena gara-2 teknologi yang mengesankan tersebut, sequence di bawah laut ini terasa repetitif dan terlalu panjang (menjadi film Bond pertama yang masa putarnya lebih dari dua jam). Film ini juga menampilkan sabuk roket yang konon betul-2 berfungsi :-), peralatan selam mutakhir yang memungkinkan penyelam bergerak secara lincah, kapal cruise Disco Volante yang menyimpan hydrofoil di bagian depannya, dan ledakan dengan bahan bakar roket untuk menghancurkan hydrofoil tersebut (ledakannya konon memecahkan kaca-2 jendela di dekat lokasi shooting). Berkat prestasi penggunaan teknologi ini Thunderball berhasil memenangkan Oscar untuk Best Visual Effects. Selain yang disebutkan di atas, Thunderball juga meninggalkan Luciana Paluzzi sebagai Bond girl pertama yang betul-2 villainess -- berperan sebagai Bond girl sekaligus hench(wo)man.

* 7.7/10





Thunderball dapat anda temukan di eBay.com

No comments: