Sunday, 21 October 2012

The Man with the Golden Gun

Resensi Film: The Man with the Golden Gun (7.0/10)

Tahun Keluar: 1974
Negara Asal: UK
Sutradara: Guy Hamilton
Cast: Roger Moore, Christopher Lee, Britt Ekland, Maud Adams

Plot: James Bond menelusuri jejak Francisco Scaramanga, seorang pembunuh bayaran, dari Beirut ke Macau, ke Hong Kong, dan akhirnya ke Bangkok, dan menemukan rencana Scaramanga untuk membajak Solex Agitator *) dan menggunakannya untuk tujuan destruktif (IMDb).

*) Solex Agitator = komponen elektronik yang dapat secara efektif menyimpan energi matahari

Ada yang positif dan ada yang negatif dari film keempat dan terakhir yang diarahkan oleh Guy Hamilton ini. Beberapa yang positif antara lain: Dibuat pada tahun 1973 ketika dunia sedang mengalami krisis bahan bakar, film ini mengakomodasi permasalahan pada jamannya -- mengapa tidak memanfaatkan energi matahari sebagai bahan bakar alternatif? Yes, indeed, pertanyaan yang sama masih terus diajukan bahkan sampai sekarang. Kalau film Bond sebelumnya, Live and Let Die (1973), meminjam genre blaxploitation **) yang saat itu sedang populer, film ini meminjam genre martial arts (seni bela diri Asia) yang saat itu sedang ngetop dengan film-2 Bruce Lee seperti Fist of Fury (1972) dan Enter the Dragon (1973). Bersetting mayoritas di Asia (Macau, Hong Kong, dan Bangkok), film ini menampilkan seni bela diri Asia secara ekstensif, termasuk kungfu, karate, dan Thai boxing.

**) baca review dari Live and Let Die

Yang negatif, unfortunately, jumlahnya lebih banyak dari yang positif :-( Singkat kata, humornya terlalu banyak! Film-2 Bond memang mengandung humor, tetapi kalau dosisnya terlalu banyak, ini membuat filmnya menjadi hambar. Antara lain: Scene-2 martial arts yang serius berakhir dengan parodi yang konyol ketika Letnan Hip (Soon-Tek Oh), perwakilan MI6 di Hong Kong dan Bangkok, dan dua keponakan perempuannya (!) membantu Bond mengalahkan seluruh dojo, tetapi kemudian melarikan diri dengan mobil meninggalkan Bond mengejar mobil mereka ... ??? :-) Dan gara-2 ini Bond kemudian mencuri sebuah speedboat dan terjadilah kejar-2an speedboat di sungai-2 di Bangkok -- mengulangi scene kejar-2an speedboat di Louisiana dalam Live and Let Die. Dan siapa hayo yang terlibat dalam kejar-2an speedboat tersebut (selain musuh Bond yang sedang ngejar Bond)? Jawabannya, Sheriff J.W. Pepper (Clifton James), sheriff Louisiana dalam Live and Let Die yang pas sedang liburan di Thailand dengan istrinya ... what??? :-) I know, I know ... Sheriff J.W. Pepper memang karakter yang lucu, bahkan super lucu, tetapi mempertemukan kembali dirinya dengan Bond di Thailand dengan pretext dia sedang liburan di Thailand adalah betul-2 keterlaluan! :-) Bagian ini betul-2 menggelincirkan film ini ke dalam "jurang" komedi. AND to make the bad situation even worse (!), membuat situasi buruk ini menjadi semakin buruk, Mary Goodnight (Britt Ekland), yang berperan sebagai asisten Bond dalam misi ini, betul-2 parodi yang konyol dari seorang Bond girl. Sejak awal kaum feminis sering menuduh Bond girl dengan kualitas konyol seperti ini, tetapi penulis selalu memberi "benefit of the doubt" (a favorable judgment granted in the absence of full evidence) terhadapnya. Tetapi dalam kasus ini, khusus untuk karakter Goodnight (poor Ekland, kok mau-2nya menerima peran seperti ini?!), penulis mau tidak mau setuju dengan tuduhan tersebut. Sama sekali tidak menampilkan kualitas sebagai agen rahasia, karakter Goodnight adalah the lowest point (and the worst), titik terendah (dan terburuk), dari Bond girl!

Tidak dapat menutupi kekurangan-2 di atas, penampilan Christopher Lee -- sebelum dia terkenal sebagai Saruman dalam trilogi The Lord of the Rings untuk generasi muda saat ini -- sebagai Scaramanga cukup mengancam tetapi semestinya dapat lebih dipertajam lagi. Penampilan Hervé Villechaize sebagai Nick Nack :-), henchman kerdilnya Scaramanga, cukup memorable. Sedang penampilan Maud Adams sebagai Andrea Anders, kekasih Scaramanga, sekaligus Bond girl, terasa underused -- tahun 1983 Adams memperoleh kesempatan lagi tampil sebagai Bond girl dengan peran lebih penting dalam Octopussy. Selain kekurangan-2 tersebut, secara keseluruhan filmnya terasa kurang imajinatif.

Untuk penggemar Bond, The Man with the Golden Gun adalah film Bond terakhir yang dihasilkan bersama oleh produser Harry Saltzman dan Albert R. Broccoli -- Saltzman kemudian menjual 50% bagiannya ke studio United Artists.

* 7.0/10

The Man with the Golden Gun dapat anda temukan di eBay.com

No comments: