Resensi Film: The Spy Who Loved Me (7.7/10)
Tahun Keluar: 1977
Negara Asal: UK
Sutradara: Lewis Gilbert
Cast: Roger Moore, Barbara Bach, Curd Jürgens, Richard Kiel
Plot: Berhadapan dengan musuh yang sama, agen MI6 James Bond bergabung dengan agen KGB Anya Amasova menelusuri jejak Karl Stromberg yang mempunyai rencana untuk memicu Perang Dunia ke 3 dan menghancurkan dunia, kemudian menciptakan dunia baru di bawah laut (IMDb).
Setelah dua film pertamanya yang "bencana" :-), Roger Moore akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bersinar dalam film ketiganya. Diarahkan oleh sutradara yang sama yang menggarap You Only Live Twice (1967), Lewis Gilbert, dan meminjam plot dasar dari film tersebut, The Spy Who Loved Me berhasil mengembalikan kepercayaan dan kecintaan penonton terhadap series ini. Selain itu, film ini menandai era baru dari sisi produksinya, yaitu Albert R. Broccoli bertindak sebagai produser tunggal dan dia mulai memasukkan calon penggantinya, Michael G. Wilson, sebagai asisten produser.
Bersetting di Mesir, Itali, dan kepulauan Bahama (untuk markas Stromberg), film ini me-reprise elemen-2 penting yang membuat film Bond adalah unik film Bond, antara lain:
1) Big theme, big villain.
Kembali ke tradisi Blofeld dan SPECTRE-nya, temanya bersifat universal dan kejahatannya menjangkau global. Bersama dengan Joseph Wiseman dalam Dr. No (1962), Gert Fröbe dalam Goldfinger (1964), dan Donald Pleasence dalam You Only Live Twice, Curd Jürgens adalah salah satu dari musuh-2 Bond yang paling well-cast. Penampilan Jürgens yang dingin dan calculated sangat pas dengan karakternya, Stromberg, yang scientist dan anarchist. Stromberg means business, serius! -- script-nya dengan bijaksana tidak membumbui humor yang tidak pada tempatnya di bagian ini. Very good.
2) Chemistry antara Bond dan Bond girl.
Walaupun Barbara Bach memainkan perannya sebagai agen KGB Major Amasova, yang mempunyai code-name Triple X :-), seperti aktres yang baru saja selesai membaca buku "Acting for Dummies" :-))) -- di sepanjang film ekspresinya bagaikan ekspresi wanita yang 'kesengsem' terhadap James Bond -- chemistry antara dia dan Moore nampak natural. Memperkuat chemistry ini, script-nya berhasil menciptakan rivalry/persaingan yang attractive dan engaging di antara mereka; semacam sexual tension dalam love-hate relationship.
3) Henchman (orang suruhan) yang unik.
Sama seperti Harold Sakata sebagai Oddjob dalam Goldfinger, Richard Kiel sebagai Jaws, dengan penampilannya yang monstrous: raksasa dan bergigi baja, berhasil bertahan di urutan atas Top Bond Henchmen.
4) Lokasi yang eksotik.
Film ini menampilkan tempat-2 bersejarah di Mesir secara ekstensif, termasuk cagar budaya Karnak di Luxor, mesjid Ibnu Tulun dan museum Gayer-Anderson di Cairo, cagar budaya Sphinx dan Pyramid di Giza, dan cagar budaya Abu Simbel di Nubia. Sangat mengesankan!
5) Production design yang impressive.
Desain dari supertanker yang massive dan markas Stromberg, Atlantis, yang terletak di tengah/bawah laut betul-2 impressive! Atas kreatifitasnya ini, Ken Adam (production designer) menerima nominasi Oscar untuk Best Art Direction & Set Decoration.
6) Lagu tema yang bagus.
Setelah "Live and Let Die" dari Paul dan Linda McCartney, "Nobody Does It Better" yang diciptakan oleh Marvin Hamlisch dan Carole Bayer Sager berhasil menerima nominasi Oscar untuk Best Original Song. Lagu yang dinyanyikan oleh Carly Simon ini sampai saat ini bertahan di urutan nomor 6 Top Bond Songs. Selain itu, Hamlisch juga menerima nominasi Oscar untuk Best Original Score.
Selain yang disebutkan di atas, The Spy Who Loved Me menampilkan scene-2 yang fun dan memorable, antara lain:
1) Pre-title sequence, yaitu ketika Bond dikejar sekelompok agen Rusia melalui padang salju yang putih sejauh kamera memandang, kemudian lolos dengan meloncat dari tebing dan akhirnya selamat setelah membuka parasutnya -- yang setelah terbuka ternyata berpola bendera Inggris :-) Sequence ini konon memberi inspirasi kepada Marvin Hamlisch ketika dia harus menciptakan lagu temanya ...
2) Bond dan Amasova dikejar orang-2 suruhan Stromberg, kemudian lolos dengan menceburkan mobil mereka Lotus Esprits ke dalam laut, dan akhirnya selamat setelah mobil tersebut berubah menjadi kapal selam mini :-) ... dan lengkap dengan segala peralatan tempurnya :-)
Penulis ingin memberi 7.8 untuk film ini, kalau bukan gara-2 "Acting for Dummies"-nya Barbara Bach :-)
* 7.7/10
The Spy Who Loved Me dapat anda temukan di eBay.com
No comments:
Post a Comment