Saturday, 4 January 2014

Blue is the Warmest Colour

2014 Oscar Watch

Blue is the Warmest Colour (La Vie d'Adèle – Chapitres 1 & 2/The Life of Adèle – Chapters 1 & 2) (8.0/10)


Sutradara: Abdellatif Kechiche
Script: Abdellatif Kechiche, Ghalia Lacroix
Cast: Adèle Exarchopoulos, Léa Seydoux

Human beings are sexual beings.
Seksualitas adalah bagian dari humanitas.
Mungkin karena itu, semua agama menempatkan moralitas seksual dalam bagian penting dalam ajarannya dan isinya strict (eksak dan terbatas); membuat seksualitas menjadi subyek yang tidak mudah didekati: paling tabu untuk dibicarakan, apalagi dieksplorasi. Kalau akhirnya dibicarakan, subyek seksualitas biasanya jatuh dalam 3 kemungkinan: 1) Boring (membosankan) -- disampaikan secara scientific, misalnya dalam pelajaran Biologi; 2) Funny (lucu) -- disampaikan secara komedi, misalnya dalam American Pie (1999); atau 3) Uneasy/Uncomfortable (bikin sungkan) -- disampaikan secara apa adanya. Blue is the Warmest Colour jatuh dalam kategori terakhir.

Film adaptasi dari novel bergambar dengan judul yang sama karya penulis Perancis, Julie Maroh, garapan sutradara kelahiran Tunisia, Abdellatif Kechiche, ini walaupun ceritanya berkisar antara 2 wanita: Adèle (Adèle Exarchopoulos) dan Emma (Léa Seydoux), film ini tidak sekedar menampilkan seksualitas antara keduanya, tetapi lebih merupakan perjalanan Adèle menemukan seksualitasnya -- “coming of age”, perjalanan Adèle dari remaja menjadi dewasa . Di samping menampilkan adegan-2 seks yang eksplisit, menarik melihat Kechiche -- dengan rapture/antusiasme yang sama -- menampilkan scene-2 dialog tentang seni, sastra, musik, filsafat (Adèle berpendapat begini, Emma berpendapat begitu; Adèle menyukai musik ini, Emma menyukai musik itu), scene-2 makan & minum (Adèle menyukai makanan ini, sedang Emma menyukai makanan itu -- satu scene menarik, yaitu ketika Emma mengajari Adèle mengapresiasi oyster), dan scene-2 keragaman etnik & budaya di tempat tinggal mereka (Arabic dan African); seakan-2 Kechiche mengeksplorasi seluruh panca-indera yang ada: penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan perasaan. Hasilnya, adegan-2 seks yang ada tidak stand-alone berdiri sendirian dalam konteks yang sempit, tetapi menjadi bagian dari konteks yang lebih luas, eksplorasi yang lebih luas, terhadap kelima indera yang ada. Selain itu scriptnya juga menampilkan seaneh apapun seksualitas mereka menurut standard yang dianut mayoritas, hubungan mereka ternyata mencakup aspek-2 yang sama seperti hubungan pasangan “straight”: cinta, cemburu, komitmen, pengorbanan, kejujuran, loyalitas, dlsb.

Kechiche rada berlebihan menampilkan sensualitas Adèle dengan menempatkan kamera extreme close-up di wajahnya hampir di seluruh film -- seakan-2 penonton tidak bisa mengapresiasi sensualitas Adèle. I got it! :-) Di banyak bagian, Kechiche juga rada carried-away (lupa diri) sehingga scene-2nya terlalu panjang, sehingga plotnya bergerak pelan. Namun demikian, di akhir film, I guess, kekurangan-2 tersebut dapat diabaikan.

Dengan ketiganya -- Kechiche, Exarchopoulos, Seydoux -- bersama-2 memenangkan Palme d’Or dalam Cannes Film Festival tahun 2013 yang lalu, film berbahasa Perancis ini dijagokan meramaikan nominasi Oscar untuk Film Berbahasa Asing Terbaik tahun ini. Namun sayang sekali film ini terpaksa tersingkir dari Oscar 2014 gara-2 tidak memenuhi persyaratan deadline -- Academy Awards mempunyai persyaratan semua film berbahasa asing yang ingin mengikuti kompetisi Film Berbahasa Asing Terbaik harus dikeluarkan di negara asalnya paling lambat tanggal 30 September tahun sebelumya -- film ini dikeluarkan di Perancis tanggal 9 Oktober 2013 (padahal sudah di-wanti-2). A rule is a rule :-( Lucunya, film ini boleh mengikuti kompetisi untuk kategori-2 yang lain, mis. Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Akting Terbaik, dlsb. -- yang mempunyai persyaratan deadline yang berbeda. Mempertimbangkan ketatnya persaingan yang ada dalam kategori-2 di atas, prediksi terakhir mengatakan kecil kemungkinan film ini akan masuk nominasi untuk kategori-2 utama tersebut.

Melihat akhir film yang open-ending (berbeda dari novelnya), ada kemungkinan di tahun-2 yang akan datang bakal ada sequel-nya.

Prediksi Nominasi Oscar 2014:
  • INELIGIBLE (tidak memenuhi persyaratan deadline)

Prediksi Nominasi Oscar 2015:
  • Film Berbahasa Asing (Bukan-Inggris) Terbaik


Blue is the Warmest Colour dapat anda temukan di eBay.com

No comments: