Wednesday, 12 October 2011

Lost Horizon

Resensi Film: Lost Horizon (***1/2/4)

Tahun Keluar: 1937
Negara Asal: USA
Sutradara: Frank Capra
Cast: Ronald Colman, Jane Wyatt, Edward Everett Horton, John Howard, Thomas Mitchell

Plot: Sekelompok survivor dari pesawat yang jatuh di pegunungan Himalaya menemukan daerah terisolasi yang nampak bagaikan utopia yang bernama Shangri-La (IMDb).

Arahan sutradara Frank Capra yang menyukai tema idealisme dalam film-2nya, Lost Horizon adalah adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya James Hilton -- Hilton memperoleh inspirasinya ketika dia melakukan perjalanan ke Himalaya, daerah yang saat itu belum banyak dikenal orang. Lost Horizon adalah campuran yang aneh dan menghantui dari drama, fantasi dan romans, dengan setting yang surealistik/futuristik dan latar belakang yang mengesankan. Cerita dalam Lost Horizon menyajikan utopia ('surga') yang bernama Shangri-La kepada lima survivor, termasuk seorang kriminal, yang dihadapkan pada kesempatan untuk memperbaiki hidupnya; seorang sekarat, yang dihadapkan pada kesempatan untuk hidup lebih lama; seorang palaeontologist, yang dihadapkan pada kesempatan untuk mempelajari kehidupan -- yang jauh lebih menarik daripada fosil yang dia simpan di dalam kopernya; dan, last but not least, seorang pacifist (Ronald Colman), yang dihadapkan pada kesempatan untuk mewujudkan cita-2nya -- yang pembicaraanya dengan High Lama (Sam Jaffe) membangkitkan firasatnya:

Did you ever go to a totally strange place and feel certain you'd been there before?

Jika anda menemukan utopia seperti itu, apa yang akan anda lakukan?

Subteks dari Lost Horizon sesungguhnya bukan utopia itu sendiri, tetapi semacam Noah's Ark yang berfungsi menyimpan kehidupan sebagai cadangan/'new renaissance' ketika kehidupan di dunia akhirnya hancur karena keserakahan manusia. Plot ini kemudian dipinjam oleh penulis sci-fi Isaac Asimov dalam serial ceritanya, "Foundation". Ini adalah tema yang serius, yang masih relevan sampai saat ini -- membuat penonton berpikir tentang perang, perdamaian, dan arti dari kehidupan.

Ronald Colman berhasil membawa seluruh film dari awal sampai akhir, sedang Jane Wyatt berhasil menyediakan sensualitas dengan dosis yang pas untuk utopia yang bernama Shangri-La ini. Meskipun terasa lambat, Lost Horizon adalah visi cinematic yang mengesankan dan berhasil menyampaikan pesannya.

Beberapa tahun setelah dikeluarkan, Lost Horizon kehilangan popularitasnya karena Shangri-La dianggap berkonotasi komunis (juga dianggap pro-China, yang ironisnya berarti ... pro-Tibet). Sebagai reaksi atas kritik-2 tersebut, scene-2 penting terpaksa dipotong dan sebagian dari mereka tidak pernah ditemukan lagi sehingga tidak dapat dikembalikan ketika film di-restorasi. Sebagai gantinya, foto-2 set disisipkan untuk menggantikan scene-2 yang hilang tersebut sementara audio tetap berjalan.

Cerita (****)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***1/2/4

Lost Horizon dapat anda temukan di eBay.com

No comments: