Tuesday, 11 October 2011

The Good Earth

Resensi Film: The Good Earth (****/4)

Tahun Keluar: 1937
Negara Asal: USA
Sutradara: Sidney Franklin
Cast: Paul Muni, Luise Rainer, Walter Connolly

Plot: Kisah perjalanan hidup Wang Lung -- dari miskin ke kaya, dari ceroboh ke bijaksana -- sampai dia menemukan esensi dari seluruh hidupnya tersebut, The Good Earth (IMDb).

Adaptasi yang setia dari novel dengan judul yang sama, pemenang penghargaan Pulitzer dan Nobel untuk Sastra, karya Pearl S. Buck, MGM mengerahkan cast terbaik mereka. Pearl Buck mula-2 menginginkan seluruh cast-nya adalah Chinese, atau paling tidak ... Chinese-American. Produser Irving Thalberg mempunyai visi yang sama, tetapi dia akhirnya harus menerima kenyataan bahwa penonton Amerika saat itu belum siap dengan casting seperti itu. Untuk pemeran utama pria, Wang Lung, MGM memilih Paul Muni yang saat itu adalah bintang besar Hollywood -- dia baru saja memenangkan Oscar untuk Aktor Terbaik dalam The Story of Louis Pasteur (1936). Untuk pemeran utama wanita, O-Lan -- istri Wang Lung, MGM mula-2 memilih aktres Chinese-American, Anna May Wong; tetapi karena aturan sensor MPPC (Motion Picture Production Code) melarang karakter yang dimainkan aktor kulit putih mempunyai karakter pasangan yang dimainkan aktor bukan kulit putih, casting akhirnya jatuh ke Luise Rainer yang saat itu juga bintang besar Hollywood -- dia baru saja memenangkan Oscar untuk Aktres Terbaik dalam The Great Ziegfeld (1936). Untuk pemeran-2 pendukung, sebagian dimainkan oleh aktor-2 kulit putih -- yang kemudian dimake-up sehingga nampak Chinese dengan menggunakan teknik make-up yang diciptakan oleh Jack Dawn, sebagian yang lain dimainkan oleh aktor-2 Chinese-American.

The Good Earth adalah film yang sempurna di segala segi. Ceritanya orisinil, menarik, dan sekaligus menyentuh, tetapi tidak sampai terjerumus ke dalam sentimentalisme. Arahannya efektif dalam mentransformasikan cerita dari bentuk tulisan ke bentuk visual. Setting produksinya riel, membuat penonton merasa seakan-2 berada di China. Special effect-nya mengesankan untuk ukuran saat itu (pra-Computer Generated Graphics), misalnya scene ketika hama wereng menyerang, penonton merasa seakan-2 hama wereng betulan menyerang set yang ada. Pengambilan gambar dan penyuntingan filmnya efektif dalam menampilkan visi sutradara ke dalam film. Musical score-nya dengan pas mengiringi cerita yang ada dan menjaga tempo tersebut dari awal sampai akhir. Akhirnya, last but not least, penampilan dari seluruh anggota cast-nya: Paul Muni adalah pilihan yang tepat untuk Wang Lung, dengan gerakan tubuhnya dan ekspresi wajahnya. Sebagian kiritikus film menilai penampilannya rada berlebihan, tetapi body language tersebut justru menambah kedalaman aktingnya dan kenikmatan penonton dalam menyaksikannya. Cast pendukung Walter Connolly, Charley Grapewin, dan yang lainnya memainkan masing-2 perannya dengan sangat baik. Tetapi "jiwa" dari film ini adalah Luise Rainer yang memainkan perannya sebagai O-Lan, yang nampak lemah dan tidak berdaya dari luar, tetapi menyimpan kekuatan dan kebijaksanaan di dalam, dengan nuansa wanita Chinese yang sangat pas, tanpa terjerumus ke dalam cliché. Sangatlah pantas Rainer memenangkan Oscar lagi untuk Aktres Terbaik untuk penampilannya dalam film ini.

Ketika film ini dibuat, film ini adalah film paling mahal yang diproduksi oleh MGM setelah Ben-Hur (1925) -- membutuhkan sekitar tiga juta dollar AS, jumlah yang sangat besar untuk ukuran saat itu. Tidak ada bagian atau biaya yang dikurangi, semuanya dilaksanakan: 1500 extra untuk scene kerusuhan, 200 hektar dari San Fernando Valley di California (sekarang adalah bagian dari metropolitan Los Angeles) diubah menjadi mirip seperti pedesaan di China, dan 18 ton material untuk setting produksi didatangkan dari China. The Good Earth adalah film yang menarik untuk segala umur dan semua orang yang menganggap dirinya film buff. Betul-2 klasik!

Cerita (****)
Screenplay (****)
Karakter (****)
Akting (****)

Keseluruhan: ****/4

The Good Earth dapat anda temukan di eBay.com

No comments: