Sunday, 2 October 2011

Spellbound

Resensi Film: Spellbound (***/4)

Tahun Keluar: 1945
Negara Asal: USA
Sutradara: Alfred Hitchcock
Cast: Ingrid Bergman, Gregory Peck, Michael Chekhov, Leo G. Carroll

Plot: Seorang psikiater berusaha mengembalikan ingatan seorang pasien amnesia yang dicurigai melakukan pembunuhan (IMDb).

Alfred Hitchcock pernah berkata:
Spellbound adalah cerita kejar-2an yang dibungkus dalam pseudo-psychoanalysis. Ceritanya kompleks dan saya menemukan penjelasan menuju akhir film cukup membingungkan.

Hmmm ... kalau Hitchcock sendiri terkesan kurang antusias dengan Spellbound, ini terjadi karena alasan-2 yang dapat dimengerti.

Setelah meminjamkan Hitchcock ke produser-2 yang lain, kali ini David O. Selznick menginginkan dia mengerjakan proyek barunya, yaitu adaptasi dari novel thriller psikologis berjudul The House of Dr. Edwardes karya Francis Beeding. Selznick "menyodorkan" proyek ini ke Hitchcock. Saat itu Selznick baru saja menjalani terapi psychoanalysis dengan seorang psikiater bernama Dr. May E. Romm dan sangat puas dengan hasilnya -- sedemikian puasnya sampai-2 dia mengangkat psikiater tersebut sebagai anggota crew (sebagai konsultan atau penasehat ahli). Kembali bekerja di bawah Selznick -- manajer mikro yang menginginkan segala sesuatunya sesuai dengan caranya -- mempunyai arti Hitchcock sedikit banyak kehilangan kebebasan artistiknya sebagai sutradara. Namun demikian, kompensasi dari "pengorbanan" tersebut adalah Hitchcock memperoleh bintang ternama, Ingrid Bergman, yang saat itu juga berada di bawah kontrak Selznick.

Spellbound adalah salah satu dari beberapa film Hitchcock yang pamornya turun dengan berjalannya waktu. Ini disebabkan karena ceritanya bertumpu pada ide dream analysis (analisis mimpi) yang pada saat film ini dibuat sangat populer, tetapi sekarang tidak diakui keefektifannya. Akibatnya, penonton masa kini merasa plot psychoanalysis yang ada kurang substansinya dan lemah kredibilitasnya -- amnesia dapat disembuhkan dengan analisis mimpi? mimpi dapat dianalisis? roda adalah simbol dari pistol? tujuh clubs memberi angka 21? dan angka 21 adalah simbol dari klub 21 di New York??? Penulis script ternama Ben Hecht tidak dapat menolong film ini dari kelemahan-2 tersebut, sedemikian rupa sampai film ini terasa lebih sebagai parodi daripada cerita yang riel. Namun demikian, Spellbound bukanlah film yang tidak memiliki elemen-2 menarik dalam aspek-2 yang lain -- Hitchcock adalah seorang profesional yang mampu mengesampingkan urusan pribadinya dengan Selznick demi kesuksesan film ini.

Gregory Peck & Ingrid Bergman
Cerita dimulai di rumah sakit jiwa, Green Manors, dimana Dr. Petersen (Ingrid Bergman) bekerja. Menurut Dr. Fleurot (John Emery), Petersen tidak akan pernah menjadi psikiater yang baik, yang betul-2 memahami jiwa manusia, sebelum dia mengenal cinta. Seraya memeluk Petersen dan mengharap ketertarikannya berbalas, Fleurot berkata: tidaklah cukup memahami jiwa manusia dari text-book saja. Sayangnya Peterson tidak tertarik terhadap Fleurot. Sementara itu direktur RS yang ada, Dr. Murchison (Leo G. Carroll), setelah mengalami gangguan mental, terpaksa mengundurkan diri dari posisinya dan digantikan oleh Dr. Edwardes (Gregory Peck). Ketika Edwardes tiba di Green Manors, banyak yang tidak menyangka kalau dia ternyata masih muda. Dalam waktu sekejap, Petersen jatuh cinta dengan Edwardes yang rupawan, demikian juga sebaliknya.

Beberapa saat kemudian, Petersen mulai mencium keganjilan dalam diri Edwardes -- dia dengan mudah menjadi kalap karena hal-2 yang sederhana. Dalam satu kesempatan, ketika mereka berada di ruang operasi, Edwardes menjadi kalap dan pingsan. Petersen diam-2 menemukan, dengan membandingkan tanda tangannya dan tanda tangan Edwardes dalam text-booknya, bahwa dia ternyata bukan Edwardes yang sesungguhnya. Petersen bertanya: siapa dirinya? Dia mengatakan bahwa dia mengalami amnesia dan tidak ingat siapa dirinya atau bagaimana dan mengapa dia mengambil identitas Edwardes. Dia menerka-2 -- ada kemungkinan dia telah membunuh Edwardes dan mengambil identitasnya. Dia kemudian menunjukkan kotak rokok dengan inisial "JB" -- ada kemungkinan dia adalah JB, tetapi tidak ingat singkatan apa JB itu. Pada saat yang bersamaan, sekretaris Edwardes yang sesungguhnya datang ke Green Manors untuk mencari bossnya. Dia menunjukkan foto bossnya ... kontan saja seluruh staf di Green Manors terkejut karena dokter yang mengaku Edwardes ternyata bukan Edwardes yang sesungguhnya. Polisi kemudian turun tangan dan mengejar JB untuk dimintai keterangan tentang keberadaan Edwardes yang sesungguhnya.

Sebelum polisi sempat menangkapnya, JB melarikan diri ke New York. Petersen, sudah terlanjur cinta padanya, menyusul JB dan berusaha membantunya dengan menelusuri kembali masa lalunya. Pelarian mereka membawa mereka ke Dr. Brulov (Michael Chekhov), bekas dosen Petersen. Sesampai di sana, Petersen minta tolong kepada Brulov untuk menangani kasus amnesia JB. Dari mimpi yang menghantui JB, Brulov dan Petersen menganalisis mimpi tersebut dan berhasil memperoleh clue tentang lokasi dimana JB bertemu dengan Edwardes. Petersen kemudian mengantar JB ke lokasi tersebut dan merekonstruksi kejadian yang sama untuk membangkitkan kembali ingatannya. Ketika mereka melakukan rekonstruksi tersebut, terungkap bahwa JB pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya saudara kandungnya. Sejak peristiwa itu JB menderita guilt complex -- yaitu, situasi kejiwaan dimana dia mempersalahkan dirinya atas kejadian yang bukan kesalahannya. Terungkap pula, kecelakaan yang sama juga menimpa Edwardes. Mereka kemudian melaporkan hal tersebut ke polisi. Beberapa saat kemudian polisi mengkonfirmasi bahwa mereka menemukan jasad Edwardes di tempat yang mereka sebutkan, tetapi Edwardes ternyata tidak tewas karena kecelakaan, tetapi karena tembakan. JB, sekarang ingat namanya adalah John Ballantyne, menjadi tertuduh dan ditahan polisi.

Tidak dapat lagi menolong Ballantyne, Petersen kembali ke Green Manors dengan putus asa. Ketika Dr. Murchison menyambutnya, Murchison tanpa disengaja mengatakan bahwa dia pernah mengenal Edwardes. Petersen terkejut karena Murchison sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak pernah mengenal Edwardes. Petersen kemudian menganalisis mimpi Ballantyne sekali lagi. Kali ini dia menyimpulkan bahwa Murchison-lah orang bertopeng dalam mimpi Ballantyne yang menghardik Edwardes. Ketika Petersen mengkonfrontasi Murchison tentang hal tersebut, Murchison akhirnya mengaku bahwa dialah yang membunuh Edwardes ... dia kemudian menodongkan pistolnya ke Petersen.

Bagian paling menarik dari Spellbound adalah sequence mimpi bergaya ekspresionis yang mengesankan, yang didesain oleh pelukis surealis ternama, Salvador Dalí -- sayangnya tidak diarahkan oleh Hitchcock, tetapi oleh William Cameron Menzies, sutradara film science fiction klasik Things To Come (1936). Namun demikian, sequence mimpi tersebut tetap memiliki sentuhan Hitchcock, misalnya kartu tujuh clubs yang berukuran jumbo -- sebuah trik kamera yang membuat kartu tersebut dapat dibaca oleh penonton dan menambah kualitas keanehan dari mimpi tersebut. Sequence mimpi ini adalah titik artistik tertinggi dalam film ini.

Selain itu, tema orang tidak bersalah menjadi tertuduh adalah tema favorit Hitchcock, dimana pemeran utama wanita harus mengungkap misteri yang ada untuk menyelamatkan pemeran utama pria -- membuat cerita menjadi menarik dan penuh suspense. Hitchcock juga mengambil shot-2 dari sudut-2 yang berani, misalnya ketika JB melihat calon korbannya dari gelas susu yang dia minum, dan ketika Murchison menodongkan pistolnya ke Petersen, sebelum akhirnya mengarahkannya ke dirinya sendiri (untuk membuat efek yang mulus, Hitchcock menggunakan model, sehingga gerakannya dapat berbalik dengan mulus). Sentuhan Hitchcock tampil di sana sini, misalnya ketika Ballantyne akhirnya teringat kembali tentang kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya saudara kandungnya, dan ketika Ballantyne dan Petersen berciuman untuk pertama kalinya.

Ingrid Bergman dan Gregory Peck memiliki chemistry yang baik -- Bergman tampil mengesankan, dia memberi kehangatan yang pas pada cerita yang ada, dan transformasinya dari psikiater yang dingin ke kekasih yang hangat cukup meyakinkan; sedang Peck tampil rada kaku, mungkin karena karakternya yang menghabiskan sebagian besar waktunya menggaruk-2 kepala seraya berusaha mengingat siapa dirinya, kemudian pingsan. Sedang Michael Chekhov berhasil mencuri centre stage dengan penampilan no-nonsense-nya sebagai Dr. Brulov. Sentuhan jenius yang lain dalam film ini adalah musical score dari Miklós Rózsa yang catchy, yang mengiringi naik turunnya ketegangan dalam film ini secara pas (memenangkan satu-2nya Oscar untuk film ini)

Ketika pertama kali dikeluarkan, Spellbound meraih popularitas yang tinggi di antara penonton dan para kritikus film.

Memenangkan Academy Award untuk:
  • Best Music, Scoring of a Dramatic or Comedy Picture (Miklós Rózsa)

Menerima nominasi Academy Award untuk:
  • Best Actor in a Supporting Role (Michael Chekhov)
  • Best Cinematography, Black-and-White (George Barnes)
  • Best Director (Alfred Hitchcock)
  • Best Effects, Special Effects (Jack Cosgrove)
  • Best Picture (Selznick International Pictures)

Cerita (***)
Screenplay (***)
Karakter (***)
Akting (***1/2)

Keseluruhan: ***/4

Spellbound dapat anda temukan di eBay.com

No comments: