Resensi Film: Bicycle Thieves (Ladri di biciclette) (****/4)
Tahun Keluar: 1948
Negara Asal: Italy
Sutradara: Vittorio De Sica
Cast: Lamberto Maggiorani, Enzo Staiola
Plot: Di Roma, Itali, setelah Perang Dunia ke 2, seorang pria harus menemukan kembali sepedanya yang hilang dicuri, karena tanpa sepeda tersebut dia tidak dapat melakukan pekerjaannya (IMDb).
Berdasarkan novel dengan judul yang sama karya Luigi Bartolini, film klasik arahan Vittorio De Sica ini adalah studi yang sangat berani tentang kemiskinan. Bicycle Thieves dipengaruhi oleh gaya neorealism Itali -- gaya realism baru yang dipopulerkan oleh Roberto Rossellini, bersetting di kelas pekerja/bawah, di-shooting di lokasi (bukan studio), menggunakan cast orang biasa (bukan aktor), dan berkutat tentang tema kesulitan ekonomi dan perubahan moral yang ditimbulkannya setelah Perang Dunia ke 2 selesai. Gaya realism baru ini lebih menampilkan elemen-2 dari kehidupan nyata, daripada dari imajinasi belaka. Bersetting di Roma, Itali yang miskin setelah Perang Dunia ke 2, pria miskin Antonio (Lamberto Maggiorani), didampingi oleh anak laki-2nya Bruno (Enzo Staiola), harus menemukan kembali sepedanya yang hilang dicuri, karena tanpa sepeda tersebut dia tidak dapat melakukan pekerjaannya. Untuk meningkatkan realism, peran-2 tersebut dimainkan oleh orang-2 biasa (bukan aktor): Maggiorani adalah pekerja pabrik dan Staiola adalah anak laki-2 biasa yang karena situasi ekonominya nampak lebih dewasa dari usianya. Mereka berdua berhasil menampilkan kemanusiaan mereka di tengah-2 kemiskinan yang kronis yang menggilas mereka tanpa tedeng aling-2: dari pria yang berpengharapan di pagi hari ke pria yang putus asa di malam hari. Judul filmnya sendiri baru memukul benak penonton menjelang akhir film ketika Antonio, setelah gagal menemukan sepedanya, akhirnya berusaha mencuri sepeda orang lain (menjadi seperti orang yang telah menyusahkan dirinya). Ketika film selesai, Antonio menyadari bahwa dia secara moral tidak lebih superior daripada orang yang telah mencuri sepedanya. What a powerful ending! Ketika film ini dibuat, tidak ada film di Hollywood yang berani mempunyai pesan akhir seperti ini, karena pasti dilarang oleh Motion Picture Production Code (MPPC)/Hays Code.
Cerita (****)
Screenplay (****)
Karakter (****)
Akting (****)
Keseluruhan: ****/4
No comments:
Post a Comment