Tuesday, 31 May 2011

Four Weddings and a Funeral

Resensi Film: Four Weddings and a Funeral (***/4)

Tahun Keluar: 1994
Negara Asal: UK
Sutradara: Mike Newell
Cast: Hugh Grant, Andie MacDowell, James Fleet

Plot: Sementara datang menghadiri acara-2 perkawinan teman-2nya, Charles melakukan introspeksi diri mengapa dirinya sendiri selalu kelompatan (IMDb).

Drama komedi tentang topik yang sudah umum ini ternyata mampu menarik dan menahan perhatian penonton dari awal sampai akhir film. Dengan script yang rapi dan ketat, film berjalan dari satu scene ke scene yang lain dengan cepat, tidak meninggalkan ruang bagi scene-2 tersebut untuk menjadi membosankan. Daya tarik yang lain, yang tidak terduga, datang dari bintang utama film ini, Hugh Grant. Entah akting, entah menjadi dirinya sendiri, sikap kikuk/serba salah Grant ternyata sangat pas dengan peran yang dia mainkan dan penonton mencintai karakter tersebut. Film ini adalah film yang mendefinisikan persona Grant dan meluncurkan kariernya ke layar internasional. Penulis menduga, Grant menjadi dirinya sendiri, karena setelah film ini Grant selalu memainkan karakter-2 dengan persona kikuk/serba salah. Lebih aneh lagi, akhir film ini sangat mirip dengan kehidupan pribadi Grant di dunia nyata. Jangan-2, film ini adalah biografi dari Hugh Grant ... ???

Cerita (***)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

Four Weddings and a Funeral dapat anda temukan di eBay.com

Monday, 30 May 2011

Winter's Bone

Resensi Film: Winter's Bone (***1/2/4)

Tahun Keluar: 2010
Negara Asal: USA
Sutradara: Debra Granik
Cast: Jennifer Lawrence, John Hawkes, Garret Dillahunt

Plot: Ketika ayahnya melarikan diri dari pengadilan dan menjadikan rumahnya sebagai jaminan, Ree yang berusia 17 tahun harus mencari ayahnya agar ibu dan kedua adiknya tidak menjadi gelandangan karena rumahnya bakal disita (IMDb).

Adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Daniel Woodrell, Winter's Bone memenangkan film terbaik dalam Festival Film Sundance tahun 2010. Bukan film yang mudah untuk ditonton, ceritanya bersetting pada kemiskinan dan masalah-2 sosial yang timbul sebagai akibat dari kemiskinan tersebut yang dialami oleh sebuah keluarga di daerah bagian selatan Missouri, AS. Film ini memiliki casting yang sangat baik, setiap pemain sangat cocok dengan peran yang dimainkan -- khususnya, Jennifer Lawrence yang memerankan Ree dan John Hawkes. Selain itu, film ini mempunyai gaya realisme yang tinggi -- dialog-2 yang tidak diproses menambah realisme film. Walaupun gelap dan menghantui, secara keseluruhan ceritanya membawa pesan harapan. Film arahan sutradara wanita Debra Granik ini mengingatkan bahwa thriller tidak harus bising dan penuh aksi untuk menarik perhatian penonton dan membuatnya tetap menarik.

Cerita (***)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***1/2)

Keseluruhan: ***1/2/4

Winter's Bone dapat anda temukan di eBay.com

Thursday, 26 May 2011

Doctor Zhivago

Resensi Film: Doctor Zhivago (****/4)

Tahun Keluar: 1965
Negara Asal: USA, Italy
Sutradara: David Lean
Cast: Omar Sharif, Julie Christie, Geraldine Chaplin, Rod Steiger, Alec Guinness, Tom Courtenay

Plot: Terbelah cintanya antara istrinya dan wanita yang menjadi inspirasi dalam dirinya, dokter/penulis puisi Yuri Zhivago harus melalui kecamuk lahir dan batin sementara Revolusi Bolshevik menyapu bersih seluruh Rusia (IMDb).

Diambil dari novel dengan judul yang sama karya Boris Pasternak, adaptasi dalam film ini menitikberatkan pada aspek romans dari cerita yang ada. Doctor Zhivago meraih ketenaran di seluruh dunia dengan sangat cepat, tetapi baru diputar di negara asal ceritanya, Rusia, setelah Uni Soviet jatuh. Untuk sebagian besar anggota cast dan crew, film ini adalah film yang meluncurkan karier mereka: Omar Sharif sebagai Dr. Zhivago yang berhati halus, Julie Christie sebagai Lara yang cantik dan enigmatic (tidak mudah dipahami), Geraldine Chaplin sebagai Tonya yang berhati hangat, Rod Steiger sebagai
Komarovsky yang korup dan jahat, Tom Courtenay sebagai Pasha yang membara dan revolusioner, Maurice Jarre dengan musik balalaikanya yang menghantui seluruh film dari awal sampai akhir, dekorasi seni dan set yang memukau, desain kostum yang memikat, setting lokasi yang indah dan cinematography yang spektakuler. Sutradara David Lean, dengan semua elemen tersebut dan perspektifnya yang penuh simpati, mencampur seluruhnya menjadi karya seni yang betul-2 indah ... karya seni yang betul-2 puitis! Inilah kehebatan arahan David Lean -- seluruh film dari awal sampai akhir.

Ada banyak scene yang mengesankan yang melekat dalam ingatan, misalnya: scene pertempuran, scene pengungsian massal, scene baris-berbaris melalui daerah-2 kosong yang dilanda badai salju, scene Dr. Zhivago dan keluarganya naik kereta api melalui pegunungan Ural, dan tentu saja ... scene Dr. Zhivago dan Lara naik kereta salju, dan scene puri terbengkalai di Varykino yang diselimuti salju. Penulis belum pernah berkunjung ke Rusia dan hanya menonton dari dalam ruangan yang hangat, tetapi anehnya bisa merasakan dinginnya sampai ke tulang ... tidak ada film yang menggambarkan detil musim dingin seakurat film ini.

Dan karakter yang paling mengesankan yang melekat dalam ingatan tentu saja adalah ... Lara! Lara adalah salah satu dari karakter-2 film yang paling mengesankan. Dia cantik dan enigmatic (tidak mudah dipahami); nampak lemah dari luar, tetapi sesungguhnya memiliki kekuatan di dalam. Betul-2 tersihir oleh kecantikannya yang misterius, penulis bisa memaafkan Dr. Zhivago yang berselingkuh dengan dirinya.

Doctor Zhivago menerima 10 nominasi Oscar dan memenangkan 5 kategori, yaitu: Best Writing, Best Original Music, Best Cinematography, Best Art and Set Decoration, dan Best Costume Design. Sayang sekali film ini dikeluarkan pada tahun yang sama dengan The Sound of Music, akibatnya mereka harus berkompetisi dalam Academy Awards pada tahun 1966. Walaupun tidak memenangkan Best Picture, Doctor Zhivago adalah film yang dibuat dengan sempurna dan inilah yang membuat film ini menjadi klasik (tidak pernah kuno karena perubahan jaman).

Cerita (****)
Screenplay (****)
Karakter (****)
Akting (***1/2)
 
Keseluruhan: ****/4

Doctor Zhivago dapat anda temukan di eBay.com

Gattaca

Resensi Film: Gattaca (***/4)

Tahun Keluar: 1997
Negara Asal: USA
Sutradara: Andrew Niccol
Cast: Ethan Hawke, Uma Thurman, Jude Law

Plot: Seorang pria dengan genetika tidak sempurna memalsukan identitasnya agar dia dapat diterima sebagai astronaut untuk program perjalanan angkasa luar (IMDb).

Gattaca adalah film science fiction dengan ide yang orisinil. Ethan Hawke, Uma Thurman dan Jude Law memainkan masing-2 perannya dengan pas. Script-nya berhasil membangkitkan pertanyaan-2 yang aktual, pandai, dan sekaligus mengusik pikiran -- misalnya, isyu diskrimasi genetika (disebut dengan nama "genoism") sebagai konsekuensi tak terduga dari teknologi genetika. Setting futuristik yang klinis menimbulkan kesan kehidupan yang sempurna, sekaligus artificial atau tidak alami. Sampai film berakhir (dan bahkan sesudahnya), pertanyaan-2 tersebut masih terus mengusik pikiran: teknologi genetika -- keuntungannya??? kerugiannya??? -- antara pro dan kontra.

Cerita (***)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

Gattaca dapat anda temukan di eBay.com

Wednesday, 25 May 2011

Juno

Resensi Film: Juno (***/4)

Tahun Keluar: 2007
Negara Asal: USA
Sutradara: Jason Reitman
Cast: Ellen Page, Michael Cera, Jennifer Garner

Plot: Hamil gara-2 kecelakaan, Juno yang berusia 16 tahun harus memutuskan nasib untuk diri dan bayinya, dan menjadi dewasa sebelum waktunya (IMDb).

Film dengan topik kontemporer tentang kehamilan di usia remaja ini menampilkan cerita dari sudut pandang remaja sendiri. Dengan script yang rapi, dialog yang tajam, dan karakterisasi yang detil, aktres muda Ellen Page (berusia 20 tahun ketika film dibuat) memainkan perannya dengan meyakinkan dan membawa seluruh film dari awal sampai akhir dengan baik. Tanpa terjerumus ke dalam banality (kebiasaan) yang sudah umum, script berhasil menampilkan situasi remaja -- dengan segala kekurangan dan masalahnya -- dengan tanpa mengkotbahi atau mengkuliahi penonton (dhi, penonton remaja). Juno adalah film pendidikan yang baik ditonton oleh orangtua dan remaja yang memasuki usia pra-dewasa.

Cerita (***)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

Juno dapat anda temukan di eBay.com

Wednesday, 18 May 2011

Elizabeth: The Golden Age

Resensi Film: Elizabeth: The Golden Age (**1/2/4)

Tahun Keluar: 2007
Negara Asal: UK, France, Germany
Sutradara: Shekhar Kapur
Cast: Cate Blanchett, Clive Owen, Geoffrey Rush

Plot: Ratu Elizabeth I harus mengatasi berbagai krisis di dalam kerajaan dan kehidupan pribadinya, termasuk intrik dalam istana, usaha pembunuhan terhadap dirinya, serangan dari armada Spanyol, dan patah hati gara-2 asmara yang tidak kesampaian (IMDb).

Di luar dugaan, sequel (lanjutan) dari film Elizabeth (1998) ini ternyata adalah -- dengan sedikit modifikasi plot di sana sini -- remake dari film The Virgin Queen (1955). Sutradara Shekar Kapur kentara sekali ingin mengulangi kesuksesan sebelumnya dengan mengulangi semua bagian yang membuat film sebelumnya memukau. Tetapi justru di sinilah kelemahan dari sequel ini -- film ini menjadi terasa tidak fresh, tidak orisinil, terasa cuma "kepanjangan" dari film sebelumnya saja, lebih buruk lagi ... Kapur terasa overdo (berlebihan) dalam mengarahkan bagian-2 tersebut. Penonton yang menyaksikan film ini mayoritas sudah menyaksikan film sebelumnya, dan mereka mengharapkan film dengan kualitas yang sama, tetapi orisinil! Sutradara yang sama menangani sequel dari film yang sudah sukses pasti menanggung beban harapan yang berat -- karena itu, mungkin ada baiknya sutradara yang berbeda menangani sequel, sehingga beban harapannya tidak terlalu berat.

Cerita (***)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

Elizabeth: The Golden Age dapat anda temukan di eBay.com

Tuesday, 17 May 2011

Salt

Resensi Film: Salt (***/4)

Tahun Keluar: 2010
Negara Asal: USA
Sutradara: Phillip Noyce
Cast: Angelina Jolie, Liev Schreiber, Chiwetel Ejiofor

Plot: Agen CIA, Evelyn Salt, menjadi buronan setelah seorang pembelot dari Rusia menuduh dirinya sebagai mata-2 Rusia (IMDb).

Secara singkat, Evelyn Salt adalah Jason Bourne wanita. Dengan cerita yang ludicrous (tidak masuk akal) dan plot yang predictable (mudah ditebak), adalah kehebatan sutradara Phillip Noyce dalam mengabaikan kelemahan-2 tersebut dan terus menjaga keseriusan film dari awal sampai akhir. Juga kehebatan aktres Angelina Jolie dalam mengabaikan kelemahan karakternya dan membuat Evelyn Salt menjadi unik dan believable (meyakinkan). Jolie dengan kemampuan aktingnya yang matang berhasil membawa seluruh film dengan intensitas yang dingin yang tidak mudah ditandingi oleh aktor-2 yang lain (pilihan awal adalah Tom Cruise; untung akhirnya bukan Cruise, karena Cruise tidak mungkin dapat mengekspresikan ambiguity sebaik Jolie). Jolie memberikan seluruh dirinya sebagai Evelyn Salt dan kemampuan aktingnya yang matang menyelamatkan seluruh film dari ludicrousness dan predictability. Lagi-2, Jolie membuktikan dirinya sebagai aktres yang mampu menjual film apa saja ... termasuk film action seperti ini. Salt adalah film yang absurd, tetapi dibawakan oleh Jolie dengan sangat baik.

Cerita (**1/2)
Screenplay (***)
Karakter (**1/2)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

Salt dapat anda temukan di eBay.com

Monday, 16 May 2011

Gulliver's Travels

Resensi Film: Gulliver's Travels (*1/2/4)

Tahun Keluar: 2010
Negara Asal: USA
Sutradara: Rob Letterman
Cast: Jack Black, Emily Blunt, Jason Segel

Plot: Penulis dadakan Lemuel Gulliver pergi bertugas ke Bermuda, tetapi terdampar di pulau Liliput dimana dia menjadi raksasa di antara rakyat Liliput (IMDb).

Berdasarkan novel klasik dengan judul yang sama karya Jonathan Swift, cerita dalam film ini sama sekali tidak mencerminkan kekayaan satir dan parodi dari cerita aslinya. Digantikan dengan humor-2 yang tidak matang, plot yang lemah, dialog yang miskin, dan melulu bergantung pada special effects, meskipun Jack Black melakukan apa yang dia lakukan terbaik, film ini secara keseluruhan terasa kosong dan kehilangan arah tidak tahu akan menuju ke mana -- akibatnya, tidak menarik untuk anak-2 dan tidak menarik untuk orang dewasa.

Cerita (*1/2)
Screenplay (*1/2)
Karakter (*1/2)
Akting (*1/2)

Keseluruhan: *1/2/4

Gulliver's Travels dapat anda temukan di eBay.com

Wednesday, 11 May 2011

The Virgin Queen

Resensi Film: The Virgin Queen (***/4)

Tahun Keluar: 1955
Negara Asal: USA
Sutradara: Henry Koster
Cast: Bette Davis, Richard Todd, Joan Collins, Jay Robinson

Plot: Sir Walter Raleigh harus mengatasi intrik dalam istana agar Ratu Elizabeth I bersedia membiayai proyek eksplorasinya ke dunia baru (IMDb).

Drama sejarah ini menitikberatkan pada hubungan antara Ratu Elizabeth I dan Sir Walter Raleigh. Film ini adalah kesempatan kedua Bette Davis memainkan peran Ratu Elizabeth I; kesempatan pertama adalah ketika dia berusia 31 tahun dalam film The Private Lives of Elizabeth and Essex (1939) -- saat itu, usianya yang muda sama sekali bukan halangan bagi Davis untuk memerankan karakter yang jauh lebih tua dari dirinya. Sekarang, dalam film ini, Davis dengan sangat menyakinkan memainkan peran Elizabeth I yang keras kepala dan penuh passion untuk menemukan cinta sejati di antara para pengikutnya yang selalu berusaha mengambil hati dari dirinya, dan tentu saja untuk membuat kerajaannya kuat dan berkembang. Davis dengan sangat tepat menampilkan esensi dari perannya, yaitu: loneliness (kesendirian) dan nobility (kedarahbiruan) dari posisinya sebagai Ratu. Davis menggunakan make-up yang kompleks, yang sama sekali bukan dirinya, tetapi sebuah façade (topeng) yang dia animasikan di depan kamera. Dari balik topeng ini, Davis memproyeksikan karakter yang sebagian wanita, sebagian pria, sebagian monster, sebagian pengabdi, dan sebagian penguasa. Davis menampilkan Elizabeth I yang kuat, berkuasa, tetapi sekaligus patut dikasihani. Walaupun tidak sematang permainan Davis, Richard Todd berhasil mengimbangi Davis sebagai pria yang patut menerima ketertarikan dan kepercayaan Elizabeth I. Film ini betul-2 tour-de-force dari kemampuan akting Bette Davis.

Cerita (***)
Screenplay (***)
Karakter (***1/2)
Akting (***1/2)

Keseluruhan: ***/4


The Virgin Queen dapat anda temukan di eBay.com

Tuesday, 10 May 2011

The Counterfeiters

Resensi Film: The Counterfeiters (Die Fälscher) (***/4)

Tahun Keluar: 2007
Negara Asal: Austria, Germany
Sutradara: Stefan Ruzowitzky
Cast: Karl Markovics, August Diehl, Devid Striesow

Plot: Suatu waktu ketika Perang Dunia ke-2, Nazi Jerman menyusun rencana untuk menghancurkan Inggris dengan menggelontor perekonomiannya dengan uang palsu (IMDb).

Fiksionalisasi dari kisah nyata Operation Bernhard, yaitu operasi rahasia yang dilakukan oleh Nazi Jerman untuk menghancurkan Inggris dengan menggelontor perekonomiannya dengan uang palsu, film ini berpusat pada pemalsu Yahudi yang bernama Salomon 'Sally' Sorowitsch, yang dipaksa untuk bekerja sama membantu operasi tersebut, dengan imbalan keselamatan dirinya, di kamp konsentrasi Sachsenhausen. Cerita dan karakter Sally didasarkan pada autobiografi yang ditulis oleh Adolf Burger, seorang typographer Yahudi yang ditangkap gara-2 memalsukan surat-2 identitas untuk menyelamatkan orang-2 Yahudi dari penangkapan, yang kemudian dipindah ke Sachsenhausen untuk bekerja pada Operation Bernhard. Sungguh menarik menemukan film seperti ini, karena mayoritas penonton tidak mengetahui cerita ini sebelumnya. Sayang sekali ceritanya hanya dilihat dari sisi para tahanan Yahudi, tetapi kurang dari sisi Nazi Jerman. Secara keseluruhan, karakterisasi untuk peran-2 dari sisi Nazi Jerman juga terasa stereotypical (kurang individualisasi) -- misalnya, peran Sturmbannführer Friedrich Herzog yang dimainkan oleh Devid Striesow semestinya dapat lebih diindividualisasi sehingga karakternya menjadi lebih multi-dimensional.

Cerita (***1/2)
Screenplay (***)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

The Counterfeiters dapat anda temukan di eBay.com

Monday, 9 May 2011

Alfie

Resensi Film: Alfie (***/4)

Tahun Keluar: 1966
Negara Asal: UK
Sutradara: Lewis Gilbert
Cast: Michael Caine, Shelley Winters, Millicent Martin

Plot: Seorang pria tidak ingin terikat oleh komitmen; sedikit demi sedikit dia akhirnya memahami konsekuensi dari gaya hidupnya (IMDb).

Ada film-2 yang harus dipahami dari konteks jamannya, Alfie adalah salah satunya. Diproduksi pada era revolusi seks pada tahun 1960-an, Alfie menampilkan script yang rapi dan tajam, menjangkau sampai ke isyu-2 yang paling gelap dari topik yang ada dan memberikan waktu yang cukup untuk masing-2 isyu tersebut untuk berkembang. Alfie juga didukung oleh para pemain dengan akting yang menjiwai masing-2 perannya. Michael Cain dengan penuh kharisma membawakan peran Alfie yang sulit dan tidak simpatik, sedemikian rupa sehingga penonton memahami mengapa wanita sampai menggandrungi pria seperti Alfie  ... tanpa kualitas ini filmnya akan terasa hampa. Ketika konsekuensi akhirnya mengejar Alfie, dengan dia menyerahkan salah satu taklukannya (dimainkan dengan sangat baik oleh Vivien Merchant) ke tangan seorang dokter gelap, ekspresi wajah Alfie ketika dia melihat hasil dari perbuatannya betul-2 layak menerima nominasi Oscar. Pemeran pembantu, aktres kawakan Shelley Winters, hampir saja mencuri spotlight dengan permainan yang mengimbangi permainan Caine sebagai Alfie.

Cerita (***)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***1/2)

Keseluruhan: ***/4

Alfie dapat anda temukan di eBay.com

Friday, 6 May 2011

Elizabeth

Resensi Film: Elizabeth (***/4)

Tahun Keluar: 1998
Negara Asal: UK
Sutradara: Shekhar Kapur
Cast: Cate Blanchett, Geoffrey Rush, Christopher Eccleston

Plot: Biopic Ratu Elizabeth I pada tahun-2 awal dia menduduki tahta kerajaan Inggris, menitikberatkan pada perjuangannya menempatkan dirinya sebagai kepala kerajaan (IMDb).

Penggalan cerita tentang Ratu Elizabeth I ini termasuk salah satu dari momen-2 paling penuh intrik dalam sejarah Inggris dan hasilnya cukup memukau. Walaupun mungkin tidak sepenuhnya cocok dengan sejarah, scriptnya berhasil menampilkan perseteruan/intrik antara kelompok Katolik (pro-Roma) dan kelompok Protestan (pro-Reformasi) dengan tempo yang tinggi dari awal sampai akhir. Didukung dengan cinematography yang menawan, Shekar Kapur berhasil menciptakan scene-2 yang tajam dan menggigit -- dua yang memukau, misalnya adalah: 1) scene ketika pemimpin Roma mengirim utusan untuk membunuh Elizabeth, 2) scene ketika Elizabeth memutuskan untuk membersihkan lawan-2 politiknya. Para pemainnya juga bermain dengan meyakinkan. Cate Blanchett tidak hanya mirip dengan Elizabeth, tetapi juga menyampaikan dialog-2nya dengan dingin. Namun demikian, satu kelemahannya adalah transformasi dari ketika dia belum menjadi ratu ke ketika dia sudah menjadi ratu terasa ada loncatan yang cukup jauh ... terasa kurang cukup waktu untuk mendalami transformasi tersebut. Sebaliknya, Geoffrey Rush bermain sangat meyakinkan sebagai penasehat politik Walsingham yang berdiri di latar belakang, tetapi sangat berpengaruh. Gara-2 permainan Rush yang sangat bagus, peran Elizabeth menjadi kurang sinarnya.

Cerita (***1/2)
Screenplay (***1/2)
Karakter (***)
Akting (***)

Keseluruhan: ***/4

Elizabeth dapat anda temukan di eBay.com

Wednesday, 4 May 2011

Paradise Road

Resensi Film: Paradise Road (**1/2/4)

Tahun Keluar: 1997
Negara Asal: Australia, USA
Sutradara: Bruce Beresford
Cast: Glenn Close, Frances McDormand, Pauline Collins, Julianna Margulies, Cate Blanchett

Plot: Sekelompok wanita Barat menjadi tahanan perang di Sumatra ketika Jepang menyerbu Asia Tenggara dan menggunakan musik sebagai cara untuk meringankan beban penderitaan (IMDb).

Berdasarkan kisah nyata yang ditulis oleh Helen Colijn dan Betty Jeffrey dalam buku-2 mereka yang berjudul "Song of Survival" dan "White Coolies", Paradise Road semestinya dapat menjadi film yang lebih menarik dan mengena seandainya scriptnya lebih berani menampilkan kecamuk yang ada di dalam hati dan pikiran para pelakunya secara lebih terbuka. Visual saja (dengan cinematography yang cukup grafik menggambarkan setting yang ada) ternyata tidak cukup menutupi kekurangan ini. Walaupun akting para bintangnya cukup bagus, secara keseluruhan penonton hanya merasakan perjalanan para pelakunya di kulitnya saja, tetapi tidak pernah sampai mendalam.

Cerita (***)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

Paradise Road dapat anda temukan di eBay.com

Tuesday, 3 May 2011

28 Days Later

Resensi Film: 28 Days Later (**1/2/4)

Tahun Keluar: 2002
Negara Asal: UK
Sutradara: Danny Boyle
Cast: Cillian Murphy, Naomie Harris, Christopher Eccleston

Plot: 28 hari setelah virus misterius menyebar ke seluruh Inggris, sekelompok orang yang selamat berusaha menemukan tempat perlindungan (IMDb).

Film diawali dengan manusia terinfeksi oleh virus misterius dan selanjutnya (sampai akhir film) cerita berkutat pada usaha survival (menyelamatkan diri) dan menemukan tempat perlindungan. Dengan cinematography yang gelap dan abu-2, penyuntingan yang cepat untuk scene-2 yang menampilkan kekerasan yang grafik dan efek suara yang menusuk telinga, film dari Danny Boyle ini adalah melulu cerita tentang survival dengan pesan di bawahnya tentang sifat alami kebinatangan manusia. Kalau anda menyukai cerita apocalyptic (kehancuran kehidupan) yang akhirnya terbuka atau tidak ada resolusinya, anda mungkin akan menyukai film ini.

Cerita (**1/2)
Screenplay (**1/2)
Karakter (**1/2)
Akting (**1/2)

Keseluruhan: **1/2/4

28 Days Later dapat anda temukan di eBay.com

Monday, 2 May 2011

Jane Eyre

Resensi Film: Jane Eyre (7.7/10)

Tahun Keluar: 1943
Negara Asal: USA
Sutradara: Robert Stevenson
Cast: Orson Welles, Joan Fontaine, Margaret O'Brien, Peggy Ann Garner, Elizabeth Taylor

Plot: Setelah menjalani kehidupan pahit di sebuah asrama yatim piatu, Jane Eyre bekerja sebagai pengasuh anak di sebuah puri bangsawan yang ternyata menyimpan sebuah misteri (IMDb).

Ketika film dimulai dengan Joan Fontaine membacakan paragraf pertama dari novel Jane Eyre karya Charlotte Brontë, penonton langsung menyadari bahwa cerita yang disampaikan adalah cerita dari salah satu karya-2 sastra paling terkenal dan berpengaruh di dunia.

"My name is Jane Eyre... I was born in 1820, a harsh time of change in England. Money and position seemed all that mattered. Charity was a cold and disagreeable word. Religion too often wore a mask of bigotry and cruelty. There was no proper place for the poor or the unfortunate. I had no father or mother, brother or sister. As a child I lived with my aunt, Mrs. Reed of Gateshead Hall. I do not remember that she ever spoke one kind word to me."

Jika anda belum membaca novel Jane Eyre, film ini akan membuat anda ingin membaca novel tersebut. Film ini terbagi dalam dua bagian: Jane ketika kanak-2 di asrama yatim piatu dan Jane ketika dewasa di puri bangsawan Edward Rochester. Sayangnya, bagian pertama ternyata lebih baik daripada bagian kedua (yang merupakan bagian utama). Joan Fontaine adalah aktres yang piawai; tetapi dalam film ini, Peggy Ann Garner yang berperan sebagai Jane kanak-2 ternyata "mencuri" spotlight dengan aktingnya yang meyakinkan. Sementara Fontaine sebagai Jane dewasa cenderung mengenakan ekspresi wajah yang sama di seluruh bagian, Garner berhasil mengenakan ekspresi wajah yang kompleks yang mengungkapkan kekompleksan karakter Jane sebagai anak yang sederhana dan pendiam tetapi menyimpan bara perjuangan dan cita-2 yang tinggi.

Mr. Brocklehurst: No sight so sad as that of a wicked child. Where do the wicked go after death?
Jane Eyre: They go to hell.
Mr. Brocklehurst: And what is hell?
Jane Eyre: A pit full of fire.
Mr. Brocklehurst: And should you like to fall into that pit and be burning there forever?
Jane Eyre: No, sir.
Mr. Brocklehurst: Then what must you do to avoid it?
Jane Eyre: I must keep in good health and not die.

Orson Welles, seperti biasanya, tampil meyakinkan sebagai Edward Rochester yang berperawakan tinggi besar tetapi tidak berdaya dan bersikap kasar tetapi menarik simpati ... sebuah studi karakter yang menarik. Dan Elizabeth Taylor tampil memegang peran minor; siapa yang menyangka gadis kecil dengan sinar mata yang tajam ini akhirnya menjadi legenda Hollywood (mengalahkan semua pemain yang lain dalam film ini). Cinematography hitam-putih menampilkan gaya gothic yang menyeramkan yang menggambarkan atmosfir jamannya dengan sangat pas. Dan Bernard Herrmann menciptakan musik dengan sangat pas juga. Lebih dari sekedar kisah cinta, Jane Eyre adalah kisah tentang pencarian jati diri.

"As the months went past, he came to see the light once more as well as to feel its warmth; to see first the glory of the sun, and then the mild splendour of the moon, and at last the evening star. And then one day, when our firstborn was put into his arms, he could see that the boy had inherited his own eyes as they once were ... large, brilliant and black.

The end."

7.7/10


Jane Eyre dapat anda temukan di eBay.com