Thursday, 5 April 2012

Ballad of a Soldier

Resensi Film: Ballad of a Soldier (Ballada o soldate) (9.5/10)

Tahun Keluar: 1959
Negara Asal: Soviet Union
Sutradara: Grigoriy Chukhray
Cast: Vladimir Ivashov, Zhanna Prokhorenko, Antonina Maksimova

Plot: Seorang prajurit muda, setelah melakukan tindakan heroik di medan pertempuran, memperoleh penghargaan cuti untuk pulang ke kampung halamannya sehingga dia bisa bertemu dengan ibunya dan memperbaiki atap rumahnya. Tetapi perjalanan pulang tersebut ternyata tidak mudah: dia bertemu dengan berbagai macam "halangan", sementara waktu cutinya semakin habis dan dia sendiri belum sampai ke rumahnya (IMDb).

Bersetting pada Perang Dunia ke 2 dan bertokoh seorang prajurit muda, Ballad of a Soldier bukanlah film perang, tetapi film yang bercerita tentang tiga macam cinta: eros (romans), storge (komitmen), dan agape (pengorbanan). Cinta romans antara pasangan muda, terjadi ketika tokoh utamanya, Alyosha (Vladimir Ivashov), bertemu dengan Shura (Zhanna Prokhorenko); cinta komitmen antara pasangan suami-istri; dan cinta pengorbanan ibu untuk anaknya. Penulis kagum dengan script dalam film ini, yang walaupun ceritanya sederhana, tetapi cara menyampaikannya memikat hati -- efeknya seperti menjadi anak kecil lagi yang dengan penuh antisipasi mendengarkan dongeng. Dengan script yang tanpa pretensi menyembunyikan kesederhanaan ceritanya, Ivashov yang saat itu berusia 20 tahun dan Prokhorenko, 19 tahun, memainkan perannya juga tanpa pretensi, betul-2 dengan dosis realitas yang pas. Tetapi pujian tertinggi mesti ditujukan ke sutradara Grigoriy Chukhray yang arahannya sedemikian poetic-nya -- efeknya seperti mimpi (dreamlike): pernahkah anda bermimpi anda harus pergi ke suatu tempat, tetapi tidak peduli apapun yang anda lakukan anda tidak pernah sampai ke tempat tersebut? Efeknya seperti ini. Literatur Rusia memang sarat dan terkenal dengan nuansa tragedi yang siap menerkam anda; dan arahan dari Chukhray dalam film ini persis sama menghasilkan efek seperti ini. Ada banyak adegan yang menghasilkan efek seperti ini: Alyosha ketinggalan kereta ketika dia mesti menunggu Vasya (prajurit invalid yang mengira istrinya sudah meninggalkan dirinya); Alyosha ketinggalan kereta lagi ketika dia mesti mengambilkan air untuk Shura; Alyosha kehilangan waktu lagi karena dia mesti menyampaikan pesan untuk keluarga Pavlov (prajurit yang dia temui dalam perjalanan pulang); Alyosha terburu-2 berpisah dengan Shura, dan dia lupa memberitahukan alamatnya ke Shura ... oh my god; jembatan keretanya hancur kena bom, padahal rumahnya hanya 10 km saja dari sana ... penulis sampai berteriak dalam hati, "Alyosha cepet pulang, lari, lari, lari ... run, Alyosha, run, run!!! ", tetapi dia tertahan di sana karena mesti membantu para penumpang yang lain ... oh my god! Tetapi adegan paling membekas adalah ketika Alyosha betul-2 sampai ke rumahnya, tetapi ibunya sedang bekerja di ladang, padahal waktu cutinya sudah habis dan dia mesti segera kembali ke markasnya. Arahan dari Chukhray ketika ibu dan anak akhirnya bertemu betul-2 luar biasa! Chukhray berhasil "menghentikan waktu" -- waktu seakan-2 berhenti, waktu yang hanya sekejap itu seakan-2 seperti eternity ... antara sekejap dan selamanya melebur menjadi satu.

Ballad of a Soldier adalah salah satu dari karya terbaik perfilman Rusia.

* 9.5/10

Ballad of a Soldier dapat anda temukan di eBay.com

No comments: