Resensi Film: Marathon Man (7.7/10)
Tahun Keluar: 1976
Negara Asal: USA
Sutradara: John Schlesinger
Cast: Dustin Hoffman, Laurence Olivier, Roy Scheider
Plot: Seorang mahasiswa tingkat doktoral jurusan sejarah tanpa direncana terjebak dalam konspirasi internasional yang melibatkan seonggok berlian curian, penjahat perang Nazi yang bersembunyi di Uruguay, dan organisasi intelijen rahasia AS yang menamakan dirinya The Division (IMDb).
Sementara berlatih menjadi pelari maraton, Thomas Babington “Babe” Levy sedang mengalami krisis motivasi dalam mempersiapkan desertasi PhD-nya yang menyangkut topik McCarthyism*), topik yang membangkitkan kembali kenangannya terhadap tragedi keluarga yang terjadi di masa lalu, yaitu kematian ayahnya yang bunuh diri gara-2 “witch-hunting” yang terjadi pada jaman tersebut. Ibunya telah meninggal dunia ketika dia masih kecil, maka ketika ayahnya juga meninggal dunia ketika dia menginjak remaja, satu-2nya anggota keluarga yang dia miliki adalah kakaknya, Henry “Doc” Levy. Sejauh pengetahuan Babe, kakaknya adalah seorang eksekutif di sebuah perusahaan perminyakan di Washington. Tetapi kepercayaannya ini berubah seketika ketika pada suatu malam kakaknya pulang ke rumahnya dalam keadaan terluka parah, sekarat, dan sejenak kemudian tewas di dalam pelukannya. Dalam waktu sekejap dia harus belajar bahwa kakaknya selama ini bohong terhadapnya: dia sama sekali bukan seorang eksekutif di perusahaan perminyakan, tetapi seorang agen di organisasi intelijen rahasia yang menamakan dirinya The Division. Dicurigai telah menerima pesan rahasia dari kakaknya sebelum dia meninggal dunia, dia sekarang menjadi sasaran pengejaran kelompok yang sama yang telah membunuh kakaknya.
*) McCarthyism adalah praktek menuduh orang/organisasi sebagai subversif atau pengkhianat bangsa gara-2 orang/organisasi itu mempunyai paham atau ideologi yang berbeda dari pihak penguasa. Terminologi ini berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1950-an ketika seorang senator dari Partai Republik yang bernama Joseph McCarthy membangkitkan histeria massal ketakutan terhadap bahaya komunisme dan memulai "witch-hunting" terhadap orang-2 atau organisasi-2 yang dinilai mempunyai paham atau ideologi kiri.
Bersetting di kota New York pada tahun 1970-an, film ini menampilkan kota New York yang terlihat kelabu dan terlantar -- ketika ditonton lagi sekarang, atmosfir tersebut mengingatkan penonton bahwa kota megapolitan ini tidak selamanya glamorous seperti sekarang, karena di masa yang lalu pernah berada dalam keadaan yang sangat memprihatinkan: law & order (hukum dan penegakannya) diabaikan, neighborhood (komunitas) dikuasai oleh mafia/gang preman, jalan-2 kotor dan terbengkalai, dan fasilitas-2 umum menjadi tempat terjadinya kejahatan. Sutradara John Schlesinger juga berhasil menampilkan atmosfir anxiety (kekhawatiran) dan paranoia dengan menempatkan kamera yang bergerak mengikuti pergerakan lakon utamanya atau dari point of view lakon utamanya. Walaupun sekarang terasa outdated, film ini meninggalkan dua legacy, yaitu: 1) Villain Dr. Christian Szell, seorang penjahat perang Nazi, yang diperankan dengan sangat baik -- dingin dan sadis -- oleh aktor veteran dari Golden Era of Hollywood, Sir Laurence Olivier, berhasil menduduki Top Villain dalam daftar villain dari American Film Institute. Sir Olivier menerima nominasi Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik untuk perannya dalam film ini. Dua tahun kemudian, pada tahun 1978, Sir Olivier berganti peran menjadi seorang Yahudi, pemburu penjahat perang Nazi, Ezra Lieberman, dalam film The Boys from Brazil -- di sini Sir Olivier juga menerima nominasi Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik untuk peran terbaliknya tersebut. 2) Scene Szell menyiksa Babe dengan peralatan kedokteran gigi, sambil berulang-2 menginterogasi dia: "Is it safe? ", berhasil menduduki Top Thrill/Scariest Moment :-) dalam daftar thrill dari American Film Institute. Penulis sendiri sering berpikir, orang yang paling tahu dalam menyiksa manusia adalah dokter (!) Maaf, tidak ada maksud menjelekkan profesi dokter. Maksudnya, karena seorang dokter tahu persis bagian-2 mana yang paling sensitif, maka dia tahu persis bagaimana caranya menimbulkan rasa sakit yang paling maksimal. Uuuh ... mengerikan ya?! :-)
Secara keseluruhan filmnya cukup cocok dengan novelnya, script-nya diadaptasi sendiri oleh penulis novelnya, tetapi ada dua bagian yang dihilangkan atau diubah, yaitu sequence kekerasan di awal cerita yang melibatkan Doc (dihilangkan) dan sequence kekerasan di akhir cerita yang melibatkan Babe (diubah sedemikian rupa sehingga Babe tetap bersih dari tindak kriminal).
7.7/10
No comments:
Post a Comment